HaiBunda

PARENTING

Sereal Menjadi Menu Sarapan Anak, Sehat Enggak Ya?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 06 Feb 2020 06:00 WIB
Ilustrasi anak makan sereal/ Foto: iStock
Jakarta - Sarapan pagi bisa menjadi waktu tepat mengisi energi anak sebelum beraktivitas. Namun, waktu yang singkat sering membuat orang tua menyiapkan makanan yang cepat disajikan, misalnya menu sereal.

Beberapa orang tua memilih sereal karena mudah dibuat. Selain itu, rasanya yang manis disukai anak-anak.


Mengutip Healthline, sebagian besar sereal dibuat dengan biji-bijian, seperti gandum, jagung, beras, atau oats. Bahan ini kemudian diproses dengan halus menjadi zat tepung, lalu dimasak.


Selanjutnya, sereal melewati proses ekstrusi dan dipanggang. Beberapa produk menambahkan bahan aditif dan gula untuk menambah cita rasa.

Ahli diet Dana Angelo White, MS, RD, ATC, mengatakan bahwa sereal panas atau dingin bisa menjadi sarapan sehat dan cepat untuk si kecil. Tetapi proses pembuatannya membuat sereal menjadi sarapan yang diisi dengan gula dan pewarna buatan.

"Sereal yang berbentuk karakter kartun mungkin mengandung banyak gula. Sebaiknya waspada terhadap hal tersebut dan juga produk yang menjanjikan nutrisi baik," ujar White, dilansir Very Well Fit.

Ilustrasi anak makan sereal/ Foto: iStock

White menyarankan untuk melihat lagi label nutrisi dan daftar bahan untuk mengetahui kandungan sereal yang akan dimakan. Perhatikan kandungan 4 gram gula per sajian, kecuali ada tambahan buah kering, seperti kismis yang bisa menambah rasa manis.

"Gula dari buah kering berasal dari sumber alami dan memiliki banyak manfaat, seperti mengandung nutrisi serat, zat besi, dan vitamin," ujar White.

"Saat membaca daftar bahan sereal, penting bagi kita untuk mempertanyakan kandungannya," sambungnya.

Sereal biasanya diperkaya dengan banyak vitamin dan mineral, termasuk folat, tiamin, dan zat besi. bahan asing. Vitamin dan mineral tambahan ini akan terdaftar sebagai bahan dan tidak berbahaya. Bunda justru harus menghindari sereal mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan yang bahasanya sulit diucapkan.

Menambahkan susu pada sereal bisa menjadi pilihan menu sarapan sehat si kecil. Banyak jenis sereal yang cukup rendah protein. Nah, susu adalah alternatif protein untuk memenuhi kebutuhan anak.


Jika Bunda lebih suka variasi susu dairy-free, susu kedelai dapat menjadi pilihan. Cobalah campurkan susu kedelai organik tanpa pemanis dengan sereal untuk sarapan.

"Pada akhirnya, pilihan susu tergantung pada yang disukai anak. Ada banyak pilihan yang tersedia untuk anak yang alergi dan pemilih makanan," ujar White.

Simak juga 8 jenis makanan untuk mencerdaskan otak anak, di video berikut:

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

Menyusui Indah Ramadhani

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

Mom's Life Amira Salsabila

Persiapan Tahun Baru, Kecap hingga Aneka Saus Diskon hingga 20% di Transmart

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK