Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tidur di Atas Jam 9 Malam Tingkatkan Kemungkinan Risiko Obesitas pada Anak

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Minggu, 23 Feb 2020 20:06 WIB

Sebuah penelitian menunjukkan, anak yang tidur di atas jam 9 malam lebih berisiko mengalami obesitas. Simak penjelasannya di sini, Bun.
Ilustrasi anak tidur/ Foto: iStock
Jakarta - Sebuah penelitian menunjukkan, begadang lebih lama dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak. Penelitian ini melibatkan anak-anak usia 1 sampai 6 tahun di Swedia.

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang biasanya tidur larut malam, yaitu di atas jam 9, memiliki lingkar pinggang yang lebih besar. Selain itu, indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI) yang lebih tinggi.


"Tidur larut malam adalah salah satu faktor yang sangat menonjol. Ini dikaitkan dengan peningkatan berat badan," kata Dr Claude Marcus, profesor pediatri di Karolinska Institute di Swedia dikutip dari CNN.

Namun, perlu diingat, bukan berarti Bunda bisa memaksa anak untuk tidur di bawah jam 9. Penelitian ini tidak mengetahui apakah tidur di bawah jam 9 akan mengubah situasi tersebut.

Marcus mengatakan, begadang lebih dari jam 9 malam bisa menjadi salah satu tanda gaya hidup anak yang menempatkan risiko obesitas lebih besar. Ini lebih berkaitan dibanding berat badan dengan waktu tidur anak.

"Hipotesis pribadi saya adalah bahwa ini merupakan tanda kehidupan yang lebih tidak teratur," ujar Marcus.

Dr Nicole dan Dr Dennis Styne yang merupakan ahli endokrin pediatrik berkomentar terkait penelitian ini. Menurut mereka, obesitas dan kurang tidur mungkin disebabkan pengaruh lain. Misalnya, terlalu sering lihat gadget, kurang olahraga, atau kurangnya kebiasaan sehat di keluarga.

Tidur di Atas Jam 9 Malam Tingkatkan Kemungkinan Risiko Obesitas pada AnakIlustrasi anak obesitas/ Foto: iStock

Mereka mengatakan, mungkin saja ada kaitan fisik antara jam tidur dengan obesitas. Beberapa bagian otak yang mengatur siklus tidur dan bangun juga mengatur perilaku makan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, durasi tidur yang lebih singkat dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas pada anak. Tapi, dalam penelitian Marcus, berapa lama pun anak tidur, kalau masih di atas jam 9 malam tetap dihubungkan dengan risiko obesitas.

Selain pola tidur, ada faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan anak mengalami obesitas. Faktor yang paling umum adalah pola makan yang tidak baik dan jarang bergerak.


"Penyebab paling umum adalah faktor genetik, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, atau kombinasi dari faktor-faktor ini. Hanya dalam kasus yang jarang terjadi kelebihan berat badan yang disebabkan oleh kondisi medis seperti masalah hormon," kata Renee A. Alli, MD, seorang dokter anak dikutip dari WebMD.

Makanya, Bunda dan Ayah harus menerapkan pola hidup yang baik supaya anak tidak berisiko mengalami obesitas. Misalnya, dengan memperbanyak makan buah dan sayur, mengajak anak banyak bergerak, serta mengatur jam tidur.

Bunda juga bisa simak cara cegah obesitas pada anak berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda