Jakarta -
Dampak wabah Corona (COVID-19) membuat semua kegiatan termasuk belajar mengajar di sekolah berpindah sementara ke rumah masing-masing. Akan tetapi, banyak yang mengeluh, Bunda. Sebagian orang tua dan siswa merasa tugas sekolah yang diberikan terlalu banyak.
Bunda dan anak juga merasakan hal yang sama? Ya, keluhan sebagian orang tua dan siswa ini ada yang diadukan pada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Sampai pada Selasa (24/3/2020), KPAI terus mendapatkan laporan dari para siswa di berbagai daerah di Indonesia terkait berbagai penugasan sekolah yang mereka harus kerjakan di rumah.
"KPAI sudah menerima total 77 pengaduan online dari 14 orangtua dan 63 dari para siswa sendiri. Yang mengadu mulai dari jenjang TK s.d. SMA/SMK. Minggu lalu belum ada pengaduan dari Taman Kanak-kanak (TK). Ada pun wilayahnya meliputi 14 provinsi dengan 43 kabupaten/kota," demikian yang disampaikan Retno Listyarti, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, dalam siaran pers yang diterima
HaiBunda baru-baru ini.
Pengaduan itu berasal dari anak-anak yang pergi ke sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) maupun Kementerian Agama (Kemenag).
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan sejumlah siswa justru komplain karena banyak tugas dari guru. Maka Ganjar mengimbau agar materi dan tugas tidak terlalu berat dan ada hubungannya dengan Corona.
"Mungkin mereka (para siswa) bosan dan proses belajar
daringnya itu tidak interaktif, cenderung satu arah berbentuk beban-beban tugas yang panjang," kata Ganjar, Minggu (22/3/2020) kepada
detikcom. Ganjar Pranowo/ Foto: Humas Pemprov Jateng |
KPAI pun memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. KPAI mendorong Dinas-dinas Pendidikan di daerah dan Kantor-kantor Wilayah Kemenag untuk memberikan edaran ke sekolah-sekolah terkait pembelajaran jarak jauh yang tidak membebani anak-anak dalam kondisi seperti saat ini, dimana wabah
COVID-19Â bisa menyerang siapapun, termasuk anak-anak yang dalam kondisi kelelahan, kurang istirahat, tertekan dan imunnya turun;
2. KPAI mendorong KEMDIKBUD dan KEMENAG segera memerintah jajarannya untuk mengingatkan para guru dan sekolah tidak melakukan pembelajaran jarak jauh yang memberatkan anak. Untuk itu diperlukan panduan bagaimana belajar jarak jauh pada kondisi wabah corona seperti saat ini.
3. KPAI mendorong Kementerian PPPA segera berkoordinasi dengan Kemdikbud dan Kemenag agar prinsip Sekolah Ramah Anak (SRA) juga tetap dijalankan meskipun pembelajaran dilakukan dengan sistem jarak jauh seperti saat ini.
 KPAI/ Foto: Cici Marlina Rahayu/detikcom |
Tanggapan Kemdikbud terkait tugas sekolah yang menumpukTerkait hal ini bagaimana tanggapan Kemdikbud?
HaiBunda pun menghubungi Kepala Subbagian Hubungan Media Bagian Hubungan Antarlembaga Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Sekretariat Jenderal, Seno Hartono, S.Si., M.Si.
Disampaikan Seno, Kemdikbud telah memberikan berbagai macam alternatif pembelajaran. Hingga perhari ini juga Kemdikbud meluncurkan Laman guruberbagi.kemdikbud.go.id yang menjadi wadah para guru untuk saling berbagi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Inspirasi Praktik Baik pendidikan, khususnya pendidikan jarak jauh yang pada kesempatan ini dianjurkan untuk belajar dan mengajar dari rumah.
"Implementasi pelaksanaan pembelajaran diserahkan kepada daerah masing-masing mba, yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing," ujarnya kepada
HaiBunda pada Selasa (31/3/2020).
Sedikit tentang lamanguruberbagi.kemdikbud.go.id, melalui laman itu guru dan penggerak pendidikan dapat saling berbagi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan inspirasi praktik baik pendidikan, khususnya pendidikan jarak jauh saat dianjurkan untuk belajar dan mengajar dari rumah.
"Laman ini juga bisa menjadi ruang bagi guru untuk saling berbagi semangat positif dan strategi pembelajaran yang kreatif, sehingga guru tetap dapat melakukan proses pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan sembari membantu sesama yang masih beradaptasi dalam situasi yang tidak mudah ini," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK) Supriano di Jakarta, dikutip dari siaran pers yang diterima
HaiBunda pada Selasa (31/3/2020).
Supriano menambahkan, laman ini hadir sebagai ruang berbagi ide dan praktik baik yang akan menunjang pembelajaran selamaÂ
belajar dari rumah (learning from home) atau selama masa darurat.
"Yang pasti pesan kami, jangan lakukan pembelajaran dengan pemberian tugas yang banyak kepada siswa. Lakukanlah pembelajaran jarak jauh yang memberikan pengalaman belajar yang bermakna, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan," sambung Seno.
Seno melanjutkan, pembelajaran dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup. Aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah.
Sebelumnya, Kemdikbud juga telah mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19.
Simak juga video tentang kontra menggunakan gadget untuk media belajar:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)