Jakarta -
Di zaman yang serba maju ini, tak dimungkiri lagi kalau gadget mempermudah hidup kita. Dari usia muda hingga tua, hampir semuanya menggunakan gadget. Apalagi kini di sebagian besar sekolah, para siswanya menggunakan gadget untuk belajar.
Meski demikian, kita sebagai orang tua juga perlu paham bahwa terlalu 'menempel' dengan gadget itu tidak sehat. Ada batas waktu dan aturan mainnya. Menurut psikolog sosial dan pakar parenting Susan Newman, PhD, Bunda perlu menjadi contoh untuk mereka.
Jika Bunda terus-menerus memeriksa email saat makan malam atau menjawab teks selama acara keluarga, Bunda mungkin berkontribusi pada perilaku anak yang terlalu sering menggunakan gadget.
"Jika Anda ingin anak-anak Anda melepaskan ponsel mereka, Anda harus melepaskannya," kata psikolog sosial dan pakar parenting Susan Newman, PhD, dilansir
Reader's Digest.Newman mendesak orang tua untuk mengingat bahwa mereka adalah panutan anaknya. Mungkin terkesan sepele, tetapi anak-anak menonton dan belajar dari orang tua mereka sepanjang waktu.
Bunda bisa bikin aturan tanpa gadget di beberapa momen tertentu seperti makan bersama. Bunda bisa melontarkanÂ
kata bijak seperti ini, "Yuk, ditaruh dulu gadgetnya, enggak ada yang main gadget di sini. Semuanya ingin makan bukan main gadget."
 Anak main gadget/ Foto: dok.HaiBunda |
Kemudian menurut psikoterapis Amy Morin, LCSW, jika Bunda melarang ini itu, harus disertai dengan alasan yang logis. Misalnya melarang untuk bermain media sosial, langsung beri tahu konsekuensinya. "Nak, kamu belum 13 tahun, belum bisa main media sosial. Kalau kamu main media sosial, konsekuensinya kamu harus siap berhadapan dengan cyberbullying, predator seks, UU ITE."
"Anda tidak bisa mengajari anak Anda tentang risiko media sosial kecuali Anda memahami bahayanya. Dan Anda tidak dapat mencegahnya bermain video game kekerasan jika Anda tidak mengerti rating-nya," tulis Morin, dikutip dari
Verywell Family.Jelaskan secara detail, begitu pula dengan game. Bunda perlu tahu dahulu game-nya seperti apa dan apa konsekuensinya. Barulah menasihati anak.
Kemudian, menurut Morin, anak-anak itu mudah tumbuh tergantung pada teknologi untuk hiburan. Jadi, doronglah anak-anak Bunda untuk terlibat dalam kegiatan yang tidak melibatkan gadget.
Minta anak Anda bermain di luar, membaca buku, atau bermain game (
boardgame). "Yuk, sepedaan sama Bunda!" atau "Ada buku bagus lho di toko buku, yuk ke sana." Bunda bisa ajak anak bermain di luar sambil menceritakan masa kanak-kanak, Bunda. "Dulu, waktu Bunda kecil enggak ada gadget lho, mainnya ini (nama permainan tradisional) nih. Bunda paling senang kalau ingat-ingat zaman kecil."
Terakhir, jadikan waktu
bermain gadget sebagai hak istimewa (privilege). Kata Morin, waktu layar harus menjadi hak istimewa dan bukan hak.
"Ambillah hak istimewa, seperti waktu TV atau penggunaan komputer, sebagai konsekuensi negatif. Begitu Anda telah menetapkan batas berapa lama waktu layar diizinkan, jangan biarkan anak-anak memperoleh waktu tambahan sebagai hadiah. Sebaliknya, patuhi batas harian dan tawarkan hadiah gratis atau berbiaya rendah lainnya," ujarnya.
Simak juga video tentang cara membuat anak tinggalkan gadget:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)