HaiBunda

PARENTING

Anak Suka Permainan Kekerasan, Haruskah Bunda Cemas?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 06 Apr 2020 11:41 WIB
Ilustrasi anak suka permainan kekerasan/ Foto: Getty Images/Erdark
Jakarta - Anak-anak paling senang bermain. Mainan apa saja menarik buat anak-anak, termasuk pistol-pistolan atau berpura-pura jadi penjahat. Lantas, apakah berbahaya jika Bunda membiarkan anak memainkan permainan kekerasan?

Terutama anak laki-laki memang suka permainan kekerasan, seakan menembak teman atau saudaranya, mungkin menggunakan tongkat atau balok. Atau berpura-pura sebagai zombie, perampok dan polisi, atau main perang-perangan.


Sarah Ockwell-Smith, spesialis metode Gentle Parenting, justru mengkhawatirkan jika orang tua malah mencegah anak bermain tembak-tembakan atau semacam itu karena takut anaknya nanti jadi penjahat.


"Dalam sebagian besar kasus, anak-anak mungkin mencontoh kekerasan yang pernah mereka lihat di media, baik itu fiktif atau sebaliknya," kata Ockwell-Smith, dalam buku The Gentle Parenting Book.

Ockwell-Smith menyadari, sepertinya orang tua lebih suka anak-anaknya memainkan permainan yang lebih lembut. Padahal, permainan kekerasan ini memiliki tempat penting dalam perkembangan anak-anak, Bunda.

"Bermain adalah bagaimana anak-anak memahami dunia. Ini adalah cara yang aman bagi mereka untuk bekerja dengan perasaan mereka dan membebaskan mereka. Jadi, ketika anak Anda memainkan peran sebagai pembunuh, itu tidak berarti mereka akan tumbuh menjadi seorang psikopat," jelas Ockwell-Smith.

Ilustrasi anak suka permainan kekerasan/ Foto: Getty Images/Erdark
Melalui permainan, kata Ockwell-Smith, anak akan menggunakan imajinasinya dan dengan perasaannya, memungkinkan anak-anak memproses dengan aman, dan meredakan emosi apa pun yang mungkin dipertahankan dan ditekan.

Para peneliti juga sudah menemukan, bermain senjata mainan di masa kanak-kanak tidak mengarah pada lebih banyaknya kekerasan di masa dewasa.

"Bagi mereka yang melakukannya, asalkan tidak ada yang benar-benar terluka dan permainannya tetap murni kreatif, maka ini adalah sesuatu yang harus dibiarkan berlanjut sampai anak-anak akhirnya tumbuh," jelasnya.

Dikatakan juga oleh Dr.Nick Conett, terapis main dari Arkansas, Amerika Serikat, bermain senjata termasuk pedang-pedangan dari gabus bisa melepas energi bermain anak secara sehat. Selain itu, senjata-senjata mainan itu juga tidak menimbulkan kerusakan. Demikian dikutip dari Fatherly.

Malah, pendapat lain mengatakan, lebih berbahaya anak yang enggak main pistol-pistolan, tapi sering menonton adegan kekerasan melalui tayangan film. Apapun itu, penjelasan Bunda kepada anak sangat penting, agar mereka juga enggak salah kaprah dengan mainan senjata yang mereka miliki.


Bunda, simak juga manfaat anak bermain puzzle, dalam video berikut:



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

Mom's Life Natasha Ardiah

Insanul Fahmi Percaya Diri Bisa Adil Poligami, Wardatina Mawa Tetap Mantap Ajukan Cerai

Mom's Life Amira Salsabila

Kisah Bunda Tetap Mengandung meski Bayinya Tak akan Bertahan, Alasannya Sungguh Mulia

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure

Mom's Life Arina Yulistara

Usia Berapa Anak Sudah Berhenti Tidur Siang? Simak Penjelasannya

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

20 Rekomendasi Wisata Semarang untuk Keluarga yang Ramah Anak

Bisa dilakukan di Rumah, Ini 5 Cara Efektif Mengurangi Rambut Rontok

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure

Usia Berapa Anak Sudah Berhenti Tidur Siang? Simak Penjelasannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK