Jakarta -
Banyak orang tua yang ingin anaknya tumbuh lebih tinggi dari mereka. Karena itu, mereka melakukan berbagai upaya untuk mencapainya, seperti memberikan asupan makanan yang baik, olah raga rutin hingga memberikan susu atau vitamin peninggi badan.
Namun sebenarnya apa sih yang memengaruhi tinggi badan akhir seseorang, ya Bun?Dikutip dari
WebMD, tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Ahli Endokrinologi Pediatrik di Rumah Sakit Anak Philadelphia, dr Vaneeta Bamba mengatakan bahwa tinggi badan anak dipengaruhi oleh genetika, pubertas, kondisi badan, dan
nutrisi yang dikonsumsi.
Lalu bisakah kita mencari tahu seberapa tinggi akhir anak kita saat dewasa kelak? Menurut ahli endokrinologi di The Children's Hospital of Philadelphia, dr Adda Grimberg, cara terbaik untuk mencari tahu adalah dengan meninjau grafik pertumbuhannya dengan dokter anak Anda, Bun.
Dokter nanti akan melacak tinggi badan anak Anda setiap kali dilakukan pemeriksaan. Mereka akan membuat rencana tinggi badan dan usia anak pada sebuah tabel. Dengan begitu mereka akan tahu perkembangan yang terjadi pada anak laki-laki dan perempuan yang sehat. Kata dia, anak yang sehat cenderung mengikuti kurva pada bagan atau tabel yang sebagian besar ditentukan oleh gen mereka.
Namun Bunda juga bisa melakukan hitungan matematika sendiri dengan mengetahui berapa tinggi tubuh Anda dan suami. Profesor pediatri di Keck School of Medicine of the University of Southern California di Los Angeles, dr Mitchell E Geffner memberikan formula yang bisa memprediksi seberapa tinggi akhir anak Bunda kelak.
Formula tersebut, yakni:
Untuk anak perempuan: {(tinggi ayah - 12,7 centimeter) + tinggi ibu} dibagi 2
Untuk anak laki-laki: {(tinggi ibu + 12,7 centimeter + tinggi ayah} dibagi 2
Nah, jika Bunda dan ayah memiliki tubuh yang tinggi atau pendek, kemungkinan anak akan mengikuti tinggi Anda. Itu karena gen orang tua memainkan peran penting dalam pola pertumbuhan dan tinggi akhir anak Bunda. Meski demikian, menurut Bamba, gen bukan menjadi satu-satunya faktor yang menentukan pertumbuhan anak, lho.
Perlu Bunda tahu bahwa percepatan pertumbuhan buah hati biasanya berlangsung selama dua tahun dan dimulai pada waktu yang berbeda-beda baik untuk anak perempuan maupun anak laki-laki. Untuk anak perempuan, biasanya dimulai sekitar usia 9 hingga 10 tahun. Titik tercepat pertumbuhannya adalah sekitar usia 11-12 tahun. Sedangkan anak laki-laki biasanya pertumbuhan tercepatnya sekitar usia 11 tahun dan meningkat pada usia 13 tahun.
Selama waktu itu, anak laki-laki biasanya tumbuh sekitar 10,2 cm setiap tahun, sedangkan anak perempuan sekitar 7,6 cm per tahun. Menurut Geffner, itu yang menjadi penyebab mengapa rata-rata laki-laki lebih tinggi 12,7 cm dibanding rata-rata perempuan.
"Anak laki-laki dan perempuan berhenti tumbuh pada akhir masa pubertas. Saat itulah plat pertumbuhan mereka (daerah tempat tulang tumbuh) menyatu," ucapnya.
Apakah olahraga, makanan dan suplemen bisa menambah tinggi badan?Cara terbaik untuk tumbuh setinggi mungkin adalah dengan menjaga kesehatan, mengonsumsi nutrisi terbaik, olahraga secara teratur, dan tidur nyenyak. Grimberg menuturkan, anak membutuhkan nutrisi yang baik untuk tumbuh, tetapi sebagian besar anak-anak dan remaja bisa mendapatkannya melalui makanan dan minuman, tanpa memerlukan tambahan suplemen.
Karena itu, Geffner mengingatkan untuk berhati-hati pada produk apapun yang mengklaim bisa membantu menambah tinggi badan, seperti hormon pertumbuhan dalam bentuk pil. Menurutnya, itu adalah penipuan.
Dokter mungkin bisa meresepkan suntikan hormon pertumbuhan dalam jangka waktu tertentu, namun penggunaan secara rutin sangat tidak dianjurkan. Alasannya, karena bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti diabetes dan peningkatan cairan di otak.
Nah jika anak Bunda tidak tinggi sesuai dengan harapan atau lebih pendek dibanding teman-teman sekelasnya, tidak perlu merasa malu atau rendah diri. Bunda harus mengajarkan buah hati untuk membangun kekuatan atau menonjolkan kelebihan yang dimilikinya.
Misalnya, anak berprestasi di bidang olahraga, seni atau akademisi, maka hal tersebut yang sebaiknya menjadi fokus untuk dikembangkan. Itu karena tinggi badan bukan segalanya dalam sebuah penampilan.
"Ingat, atribut fisik berubah seiring waktu," ucap Bamba.
Sementara itu yang perlu dikhawatirkan, kata Geffner adalah jika tinggi badan anak Bunda tidak masuk akal baik terlalu tinggi atau pendek dibandingkan dengan orang tua atau saudaranya yang lain. Jika itu terjadi, Bunda bisa membawa buah hati menemui dokter. Selanjutnya, dokter yang bisa memutuskan apakah anak Bunda memerlukan rujukan ke spesialis endokrinologi
anak atau tidak.
Dokter akan memeriksa atau melacak pertumbuhan anak Bunda dalam setahun. Pertumbuhan kurang dari 5 cm dalam satu tahun bisa dianggap abnormal atau tidak normal. Nah, jika Bunda merasa khawatir, tak ada salahnya melakukan kunjungan ke dokter untuk mencari tahu ya.
Bunda bisa simak manfaat senam untuk anak di video berikut ini:
(jue/jue)