HaiBunda

PARENTING

Kotoran Telinga Anak Mengeras, Bagaimana Cara Membersihkannya?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 21 Apr 2020 13:37 WIB
Ilustrasi cara membersihkan kotoran telinga anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz
Jakarta - Semua orang memiliki kotoran telinga atau serumen, termasuk anak-anak. Bahkan, kotoran telinga ini juga bisa menumpuk dan akhirnya mengeras, Bunda.

Kotoran telinga itu ada secara alami di saluran telinga, yakni campuran sekresi dari kelenjar sebaceous, kelenjar keringat, dan sel-sel kulit. Fungsinya untuk membantu menjaga saluran telinga tetap bersih, membawa kotoran, debu, dan partikel kecil lainnya dengan lilin, saat secara alami keluar dari saluran telinga.


Dikatakan ahli pediatri Jonathan B. Jassey, DO, sebagian besar orang tua umumnya tidak terlalu memikirkan kotoran telinga anak, selain berusaha mencari cara terbaik agar telinga anak-anak tetap bersih.


"Orang tua mungkin sedikit lebih khawatir jika anak-anak mereka memiliki terlalu banyak kotoran telinga, terutama jika kotoran telinga yang berlebihan itu menimbulkan gejala," kata Jassey dikutip dari Very Well Health.

Menurut Jassey, diperkirakan sekitar 10 persen anak-anak memiliki kotoran telinga berlebihan. Terlalu banyak kotoran telinga juga bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali, Bunda. Tapi, dalam beberapa kasus, gejala kotoran telinga yang berlebihan antara lain:

- Kehilangan pendengaran - mulai dari 5 hingga 40 dB
- Tinnitus atau dering di telinga
- Sensasi penuh di saluran telinga
- Gatal di saluran telinga
- Otalgia atau sakit telinga
- Debit atau drainase telinga (otorrhea)
- Bau dari saluran telinga
- Pusing
- Batuk

"Selain itu, kotoran telinga yang berlebihan kadang-kadang dapat menyebabkan masalah ketika dokter perlu melihat ke telinga anak Anda dan serumen menghalangi pandangannya," ujar Jassey.

Ilustrasi membersihkan telinga anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz
Nah, kalau ingin merawat kotoran telinga berlebihan anak sendiri, Bunda tetap haru mengunjungi dokter anak terlebih dahulu sebelum memulai.

Anehnya, kata Jassey, tidak ada metode tunggal untuk menghilangkan kotoran telinga berlebihan yang sudah terbukti lebih baik daripada yang lain. Namun, para ahli merekomendasikan tiga metode utama untuk menghilangkan kotoran telinga yang berlebihan jika menyebabkan masalah.

1. Pelembut serumen (cerumenolytics)

Ini diteteskan ke telinga, termasuk berbasis air (asam asetat, hidrogen peroksida, atau saline steril), berbahan dasar minyak (minyak zaitun), atau non-air, produk-produk berbasis minyak (karbamid peroksida dengan nama merek Debrox).

Sebagian besar dapat dibeli di apotek dan seringkali dengan beberapa jenis alat penghilang kotoran telinga, seperti alat suntik bulb.

2. Irigasi atau jarum suntik telinga

Untuk mengeluarkan serumen dari telinga anak, cara ini merupakan metode populer yang dilakukan dokter dengan menggunakan irigasi manual atau elektronik.

3. Bersihkan manual

Ini metode lain yang populer. Pada metode ini, dokter anak secara manual menghilangkan kotoran telinga menggunakan kuret plastik atau logam atau alat lain.

Kotoran telinga juga dapat dihilangkan secara manual dengan menyedot keluar, tapi Bunda mungkin harus menemui spesialis THT untuk menghilangkan serumen dengan cara ini.

"Pengangkatan secara manual sangat berguna ketika Anda tidak dapat menggunakan tetes telinga atau irigasi yang melembutkan serumen, seperti ketika anak-anak memiliki tabung telinga atau gendang telinga berlubang," ujarnya.

Perihal membersihkan kotoran telinga, spesialis THT dari RS Pondok Indah, dr.Hably Warganegara, Sp.THT-KL, mengatakan, pada dasarnya kotoran telinga bisa keluar sendiri karena gerak rahang seperti mengunyah atau menelan.

"Kita punya self mechanism, jadi kotoran telinga bisa keluar sendiri. Fungsi kotoran telinga sebenarnya untuk proteksi dari infeksi, kuman dan sebagianya," kata Hably, mengutip detikcom.

Tapi, kalau kotoran telinga anak mengeras dan tidak bisa keluar sendiri, sebaiknya Bunda periksakan ke dokter spesialis THT anak.


Bunda, simak juga tips mencegah bayi terkena infeksi saluran kemih, dalam video di bawah ini:



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Rumah Mewah Artis 4 Lantai, Dilengkapi Lift hingga Kolam Renang Rooftop

Mom's Life Nadhifa Fitrina

9 Barang Elektronik yang Tidak Boleh Dicolokkan ke Stopkontak Ekstensi

Mom's Life Amira Salsabila

Alasan Ilmiah Berat Badan Naik setelah Menikah

Mom's Life Arina Yulistara

Ingin Cepat Hamil? Begini Cara Memilih Pelumas yang Tepat untuk Berhubungan Intim

Kehamilan Melly Febrida

10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi

Rekomendasi Produk Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Pemeran Rahman di Film Zombie Abadi Nan Jaya Ardit Erwandha Bersama Istri

Sistem Half Day vs Full Day Preschool, Mana yang Lebih Baik untuk Anak

Alasan Ilmiah Berat Badan Naik setelah Menikah

10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi

7 Contoh Kalimat Undangan untuk Ulang Tahun hingga Pernikahan via WA

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK