Jakarta -
Selain
home learning, anak-anak selama di rumah sibuk apa saja, Bunda? Kalau anak bosan bingung mau apa, ini kesempatan Bunda mengajaknya untuk membantu tugas rumah tangga, entah itu cuci piring, menyapu, atau tugas ringan lainnya.
Dikatakan Tara Singh Vachani, Managing Trustee dari Max India Foundation, walaupun kita semua sebelumnya tidak pernah mengalami pandemi dan dampaknya, tapi bagi anak-anak, ini bisa menjadi peristiwa yang mengubah hidup.
"Untuk mengekang serangan energi dan keinginan untuk keluar dan bermain dengan teman-teman, apakah di sekolah atau di lingkungan, itu berarti melatih kontrol diri dan ketahanan. Pertanyaan kemudian muncul, apakah ini baik untuk anak-anak kita?" kata Vachani, mengutip
Indian Express.
Vachani menyadari, menahan anak-anak di rumah itu tugas berat. Belum lagi Bunda dihadapkan tantangan untuk menjelaskan kepada anak yang lebih kecil tentang arti jaga jarak sosial atau
pandemi Corona. Tapi di saat seperti ini, kesempatan Bunda untuk mengajari anak tentang berbagai keterampilan.
Beberapa hal ini bisa Bunda ajari ke anak-anak di masa karantina akibat Corona:
1. BerempatiPertama, selama masa rentan seperti sekarang ini, anak-anak penting untuk memahami nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, empati, kesabaran, dan optimisme. Memang nilai-nilai ini tidak selalu ditemukan dalam buku teks, tapi Vachani menjelaskan, orang tua bisa membantu anak-anak memahami mengapa diperlukan jarak sosial, serta simpati kepada pekerja keras yang mengatasi pandemi seperti tenaga medis.
Bunda bisa menunjukkan berita netral serta video yang sederhana, terutama yang menyoroti perbuatan baik.
 Ilustrasi anak masak/ Foto: Getty Images/D-Keine |
2. Kegiatan rumah tanggaIni juga merupakan kesempatan yang cocok untuk memberikan contoh kepada anak-anak tentang kegiatan rumah tangga, di luar bidang akademik.
"Anak-anak di rumah dapat didorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan rumah tangga yang mudah, atau belajar keterampilan baru untuk memahami nilai-nilai seperti kerja tim, keterlibatan, dan kolaborasi. Memberikan mereka tugas juga dapat menanamkan rasa kemandirian, tanggung jawab, dan prestasi," ujarnya.
Walaupun saat ini tidak mudah bagi siapa pun, kata Vachani, dalam pikiran anak-anak yang dipenuhi energi, antusiasme, dan ide, kondisi ini bisa terasa berat. Sangat penting untuk memastikan bahwa semangat ini disalurkan dengan tepat, sambil mempelajari sesuatu yang baru, menarik, dan bermakna.
"Melalui cara efektif yang berfokus pada pertumbuhan holistik dan memelihara nilai-nilai kemanusiaan, kita dapat memastikan bahwa anak-anak bisa keluar dari krisis ini dengan perasaan yang lebih kuat secara emosional, lebih sehat secara mental, dan lebih siap untuk menghadapi dunia nyata," katanya.
Terkait anak mengerjakan tugas rumah tangga, Sarah Ockwell-Smith, dalam buku
The Gentle Parenting Book menuliskan, orang tua perlu berulang-ulang mengingatkan setiap hari setidaknya sebulan, sebelum membiasakan anak-anak mengerjakan tugas rumah tangga. Mengomel hanya memberikan efek sebaliknya ke anak.
Pada saat yang sama, orang tua juga perlu memperhatikan perilaku dirinya sendiri, apakah selalu konsisten dengan menempatkan sampah di tempat sampah, atau meletakkan piring ke wastafel sesudah makan?
"Jika tidak, maka Anda tidak bisa memaksa anak Anda. Anda adalah panutan anak Anda. Jika Anda berantakan, jangan berharap mereka menjadi apapun, tapi membuat mereka berantakan juga," ujarnya.
Bunda, simak juga cara Meisya Siregar mendidik ketiga anaknya, dalam video
Intimate Interview berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)