HaiBunda

PARENTING

Bunda Tak Perlu Khawatir, Ini 5 Cara Membantu Anak Disleksia

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 08 Jun 2020 20:22 WIB
Ilustrasi Cara Membantu Anak Disleksia/ Foto: iStock
Jakarta -

Disleksia adalah ketidakmampuan belajar yang disebabkan oleh perbedaan cara otak memproses bahasa. Penderita disleksia mungkin mengalami kesulitan beberapa kesulitan, di antaranya mendengar suara yang berbeda dalam beberapa kata, menghafal huruf dan suaranya, mengeja hingga membaca.

Disleksia tidak terkait dengan kecerdasan ya Bunda, karena biasanya penderita disleksia bisa sangat pintar. Kondisi ini juga tidak dapat disembuhkan, tetapi tindakan yang tepat dan dini dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca bagi mereka.

Dilansir dari Little Rock Family, International Dyslexia Association (IDA) menyebutkan bahwa disleksia adalah kondisi neurologis yang disebabkan oleh kabel otak yang berbeda.


Tidak ada obat untuk disleksia, dan individu dengan kondisi ini harus belajar dengan strategi coping. Ini merupakan suatu cara yang dilakukan individu untuk mengatasi dan mengendalikan situasi dialami dan dipandang sebagai hambatan.

University of Central Arkansas adalah salah satu dari sembilan universitas yang menerima akreditasi pada tahun 2016 dari IDA dan Pusat Instruksi Membaca Efektif. Salah seorang profesornya, Shoudong Feng, yang menjadi koordinator Program Membaca Pascasarjana yang mengawasi terapis disleksia, menawarkan kiat-kiat berikut untuk orang tua dengan anak-anak disleksia:

1. Diagnosis sedini mungkin

"Identifikasi dan intervensi dini adalah kuncinya," kata Feng.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar membaca, tetapi dibutuhkan empat kali lebih lama setelah kelas 4 SD. Disleksia dapat didiagnosis oleh seseorang yang memiliki pelatihan disleksia dengan akurasi 92 persen pada usia kurang dari 6 tahun.

2. Membaca

"Bacakan buku untuk anak secara teratur di rumah, kemudian latih juga ejaannya," ungkap Feng.

Lalu biarkan anak mencoba untuk membaca buku di tingkat kemampuannya secara mandiri. Buku yang bisa mereka baca dengan lancar dapat membangun latar belakang pengetahuan dan meningkatkan kepercayaan diri.

Belajar membaca dan mengeja/ Foto: Thinkstock

Gunakan juga buku audio untuk meningkatkan kosa kata dan pemahaman. Mintalah anak untuk mengikuti dengan mengucapkan kata dari suara yang didengar.

3. Cari dukungan

"Anak mungkin memerlukan bimbingan pribadi dari seseorang yang terlatih dalam program bahasa terstruktur multisensor atau Orton-Gillingham," kata Feng.

Orton-Gillingham adalah pendekatan bimbingan belajar yang ditujukan untuk anak-anak dengan kesulitan membaca dan mengeja. Selain itu, Feng menyarankan orang tua untuk menemukan orang tua lainnya dengan kondisi anak yang sama atau setidaknya yang paham dengan apa yang sedang orang tua hadapi.

"Kelilingi diri Anda dengan dukungan. Anda juga membutuhkan hal tersebut, sama seperti anak Anda," tuturnya.

4. Beri anak kegiatan

Seimbangkan pekerjaan rumah yang mereka dapat dari sekolah, dengan kegiatan lainnya.

"Pekerjaan yang berlebihan ini harus diimbangi dengan hobi dan kegiatan lain yang dinikmati anak. Jika tidak, mereka akan merasakan benci pada sekolahnya," ujarnya.

5. Peka pada anak

Hati-hati ya Bunda, jangan sampai kita marah atau menyalahkan anak karena ia terlihat tidak berusaha keras atau malas dalam belajar. Cobalah untuk memahami dan mengerti bahwa mereka sulit untuk melewati hal tersebut.

"Otak mereka sebenarnya bekerja 4,6 kali lebih sulit untuk dibaca. Ketika mereka mengatakan mereka lelah, maka sebenarnya mereka tidak bohong," ujar Feng.

Bunda, simak juga manfaat anak bermain dan belajar di playground umum sebagaimana dalam video berikut:



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

Menyusui Dr. dr. Diani Kartini, Sp. B, Subsp. Onk.

Memahami Hepatitis B dan C yang Dapat Ditularkan Bumil ke Bayi Melalui Kontak Darah

Kehamilan Melly Febrida

Anyang-anyangan pada Anak: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Benarkah Pekerja Gen Z Paling Rentan Burnout dan Stres saat Bekerja?

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Anyang-anyangan pada Anak: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

Memahami Hepatitis B dan C yang Dapat Ditularkan Bumil ke Bayi Melalui Kontak Darah

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK