Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Jangan Terlalu Merasa Bersalah Saat Anak Main Gadget di Rumah

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 03 Jun 2020 11:48 WIB

Child busy playing the smartphone mobile games does not pay attention to the moving car. Boy child playing mobile games on smartphone on the street
Bunda, Jangan Terlalu Merasa Bersalah Saat Anak Main Gadget di Rumah/ Foto: iStock
Jakarta -

Sebagian besar orang tua yang sebelumnya disiplin soal gadget, mungkin sedikit merasa bersalah ketika masa-masa seperti ini. Ya, enggak bisa dimungkiri lagi durasi anak main gadget lebih lama dari biasanya saat di rumah saja.

Sekolah reguler juga mengadakan kegiatan belajar mengajarnya dari rumah dengan mengandalkan gadget. Terkait hal ini, menurut Najeela Shihab, pendidik sekaligus pendiri Keluarga Kita, anak memang butuh terhibur di luar aktivitas sekolahnya.

Ela, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa sebagai orang tua, kita jangan terlalu merasa bersalah, Bunda. Nanti malah stres sendiri.

"Batas waktunya kalau dilonggarin dikit enggak apa-apa, jangan terlalu merasa bersalah. Nanti malah stres sendiri," ujarnya dalam Instagram Live #SudahZiapNgobrol di Rumah 'Manajemen Stres Pada Orang Tua & Anak Selama #DiRumahAja, baru-baru ini.

"Ngasih batas waktu ke anak, anak kecil bisa kok, aktivitas itu enggak bisa 24 jam sama gadget" tambah Ela.

ilustrasi anak main gadgetilustrasi anak main gadget/ Foto: Love portrait and love the world

Kata Ela, kalau memang anak kecanduan gadget, alarmnya di masing-masing orang tua. Orang tua perlu menerapkan detox gadget, dua hari tiga hari atau bahkan dua minggu, tigga minggu.

"Tujuannya supaya dia ikut kegiatan baru, kegiatan seru. 'Oh ternyata gambar seru, main kura-kura, masak seru,'" katanya.

Ela juga menyarankan, jika Bunda masih punya balita, main gadget jangan lebih dari dua jam sehari. Berikan jeda, supaya anak tidak 'nempel' dengan gadget.

Namun, berbeda lagi jika anak diberi tontonan yang membuatnya bisa beraktivitas, misalnya menari atau menyanyi. Jadi sebisa mungkin orang tua juga tak asal melepas anak begitu saja saat bermain gadget, berikan mereka konten yang bersifat edukatif.

"Kalau nonton yang membuat dia nari-nari itu beda, bukan sekadar nonton saja," kata Ela.

"Enggak ada keluarga yang sempurna. (Jadi) cari strategi baru, jadi orang tua itu memang belajar," ujarnya.

Simak juga cerita Kirana Larasati, longgarkan anak main gadget saat WFH:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda