Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Beda Growth Spurt dan Kolik yang Sering Bikin Bayi Rewel

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 05 Jun 2020 08:33 WIB

Close up of unrecognizable young mother with her crying newborn baby son in sling at home
Bayi menangis/ Foto: iStock
Jakarta -

Bayi yang rewel atau sering menangis dapat dikatakan normal ya, Bunda. Namun, bagaimana jika si kecil tak henti menangis selama beberapa jam dan sulit melakukan aktivitas layaknya anak lain?

Ada dua hal yang mungkin terjadi, yaitu bayi mengalami growth spurt (masa pertumbuhan) atau kolik. Kedua kondisi ini hampir mirip, namun tak sama ya.

Lalu apa beda growth spurt dan kolik? Berikut penjelasan lengkapnya, Bunda:

Growth Spurt

Growth spurt berlangsung selama beberapa hari. Bayi akan merasa lapar, mengantuk, dan rewel dalam periode waktu itu. Namun, biasanya tak memiliki gejala sakit seperti demam atau muntah.

Menurut penulis Dads, Teach Your Child About Manners, Jennifer White, kondisi ini sangat normal untuk bayi. Growth spurt umumnya berlangsung tidak lebih dari dua hingga tiga hari.

"Lonjakan growth spurt terjadi mendadak dalam pertumbuhan bayi, yang disertai dengan periode singkat peningkatan pemberian makan," kata White, dikutip dari Very Well Family.

Hal terbaik yang dapat Anda lakukan selama growth spurt adalah meningkatkan intensitas menyusui. Selama periode bayi baru lahir, yang terbaik adalah memberi makan si kecil jika dia lapar.

Jika bayi usianya lebih dari 6 bulan, Bunda mungkin perlu konsultasi ke dokter anak tentang cara menanganinya, terutama kalau sering bangun malam. White mengatakan, ibu mungkin tidak perlu sering memberi makan bayi yang usianya lebih besar di malam hari kalau bayi mengalami kenaikan berat badan yang konsisten.

Dalam satu tahun usia anak, biasanya akan terjadi sekitar lima kali growth spurt, yaitu di usia 6 dan 8 minggu serta 3, 6, dan 9 bulan. Ini waktu yang sering terjadi, namun setiap bayi mungkin mengalami pertumbuhan yang berbeda.

Sementara itu, ada tiga tanda bayi mengalami growth spurt, yakni waktu tidur bayi berubah, bayi akan sering lapar, di mana mereka akan menyusu lebih sering menjadi sekitar 12 hingga 14 kali sehari. Selain itu, bayi menjadi lebih rewel.

Ilustrasi bayi menangisIlustrasi bayi menangis/ Foto: istock

Kolik

Kolik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bayi yang sehat dan bergizi baik, namun mengalami periode menangis yang lama dan tidak bisa diprediksi. Bayi kolik yang menangis berbeda dengan yang rewel.

White mengatakan bahwa suara tangisan bayi kolik melampaui tangisan bayi biasanya. Tangisannya berbeda dengan anak menangis seperti mengatakan, 'Aku ingin makan'.

"Ketika bayi mengalami kolik, tangisan mereka sering melengking dan intensitasnya luar biasa," ujar White.

Saat mendiagnosis bayi dengan kolik, dokter akan menggunakan 'Rule of Threes" atau tiga aturan, yaitu:

- Selama 3 jam menangis terus-menerus dan tak terkendali.
- Muncul pada atau sebelum usia bayi 3 minggu.
- Terjadi setidaknya 3 hari setiap minggu selama setidaknya 3 minggu. Seringkali tangisan terjadi pada waktu yang hampir bersamaan, paling sering pada sore hari.
- Berakhir pada usia sekitar 3 bulan, meskipun pada beberapa kasus telah dilaporkan berlangsung selama 6 bulan.

Bayi yang mengalami kolik memiliki tanda-tanda khusus. Barry Lester, Ph.D., direktur klinik kolik di Brown University Center for Children at Women & Infants Hospital mengatakan, gejala kolik meliputi tiba-tiba anak "menjerit nyeri" dengan suara melengking. Tanda-tanda lain termasuk perut membesar, sering buang gas, dan rewel menendang-nendang kaki. Demikian seperti dilansir Parents.

Bayi kolik sering menangis tanpa alasan dan orang tua sulit menghentikannya. Bayi yang rewel bisa ditenangkan dengan dipeluk atau bayi lapar dengan diberikan makan. Namun, bayi yang kolik, orang tua tidak tahu apa yang diinginkan sang buah hati.

Hingga kini belum diketahui cara mengatasi bayi kolik. Namun, beberapa orang tua menggunakan metode pijat bayi dan mengatur pola makan anak dan ibu yang menyusui, Bunda.

Simak juga cara merawat gigi bayi usia 6 bulan, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda