Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Alasan Bayi Menangis, Begini Cara Menenangkannya Bunda

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 15 Jun 2020 05:40 WIB

Close up of unrecognizable young mother with her crying newborn baby son in sling at home
7 Alasan Bayi Menangis, Begini Cara Menenangkannya Bunda/Foto: iStock
Jakarta -

Semua bayi akan sepenuhnya bergantung pada orang tuanya. Karena itu, Bunda dan Ayah harus memberikannya kehangatan, makanan, serta kenyamanan. Sebab jika tidak mendapatkannya, bayi akan menangis, Bunda.

Menangis menjadi satu-satunya cara bayi berkomunikasi dan meminta perhatian supaya kebutuhannya dipenuhi. Di saat seperti itu, kita pun seolah tengah memecahkan teka-teki sambil menerka dalam mengartikan tangisannya.

Oleh karena itu, perlu bagi orangtua untuk memahami dan mengetahui apa saja yang menjadi alasan di balik tangisan bayi. Berikut beberapa alasannya dan cara menenangkannya, dikutip dari Baby Centre:

1. Lapar

Kelaparan adalah salah satu alasan paling umum mengapa bayi menangis, terutama jika dia baru lahir. Jika bayi masih minum ASI, Bunda bisa menawarkan atau mendekatkan payudara kepadanya meskipun waktu menyusui terakhirnya belum lama berselang.

Hal ini disebut sebagai pemberian makan responsif. Nantinya, bayi akan memberi tahu kapan dia sudah merasa cukup, dengan melepaskan payudara pada waktunya sendiri, ketika sudah puas dan tenang.

Jika bayi menyusu dengan susu formula, biasanya dia membutuhkan lebih banyak susu untuk setidaknya dua jam setelah menyusui terakhir. Namun, hal ini tidak menjadi patokan karena setiap bayi berbeda.

2. Sakit perut

Jika bayi banyak menangis namun dalam keadaan baik dan sehat, dia mungkin tengah menderita sakit perut, Bunda. Biasanya, bayi akan memberontak, menangis hingga memerah, dan menolak saat ditenangkan.

Hal tersebut juga dapat dilihat dari tangannya yang mengepal, lututnya yang terangkat, atau melengkungkan punggungnya.

Penyebab pasti dari tangisan bayi yang berkepanjangan terkadang masih dianggap tidak jelas. Ini juga dianggap sebagai hal yang sangat umum, sehingga banyak ahli berpikir itu mungkin hanya tahap perkembangan normalnya.

Namun para ahli berpikir bahwa itu mungkin terkait dengan masalah perut. Misalnya, alergi atau intoleransi terhadap sesuatu dalam ASI ataupun susu formulanya. Selain itu, sakit perut yang dialami mungkin terkait sembelit, refluks, atau kembung saat menyusu.

Jika Bunda merasa bayi menangis secara berlebihan, sebaiknya bawa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Pemeriksaan untuk memastikan kondisi si bayi.

3. Ingin digendong atau dipeluk

Bayi membutuhkan banyak pelukan, kontak fisik, dan gendongan untuk menghiburnya. Jika menangis berarti dia hanya ingin mendapatkan hal tersebut. Mengayun dan bernyanyi untuknya saat memeluk dan menggendongnya dengan erat akan membantu mengalihkan perhatian dan menghiburnya.

Cobalah menggendong sambil memeluknya dalam waktu yang lama. Bayi menyukai suara detak jantung, kehangatan tubuh, serta bau tubuh orang tuanya.

4. Lelah

Terkadang bayi juga mengalami kesulitan untuk tidur, terutama saat terlalu lelah. Menangis pada hal sekecil apa pun, dan diam menatap kosong ke atas adalah beberapa cara di mana bayi memberi tahu bahwa dia ingin tidur.

Keramaian dapat membuat bayi sulit tertidur, Bunda. Maka coba bawa dia ke ruangan yang sunyi setelah makan untuk membantunya tenang dan tertidur.

5. Kedinginan atau kepanasan

Untuk mendeteksi bayi merasa terlalu kedinginan atau kepanasan, bisa dengan merasakan suhu perut atau bagian belakang lehernya. Selain itu, jaga juga suhu kamar bayi antara 16-20 derajat celsius, atau bisa gunakan termometer ruangan untuk mengetahui dan memastikan suhu ruangan tersebut.

Berhati-hatilah dalam memilih pakaian bayi agar dia tidak merasa terlalu panas. Gunakan seprei katun dan selimut sebagai alas tidur di ranjang bayi. Jika perutnya terasa terlalu panas, lepaskan selimut yang dikenakannya. Namun jika terasa dingin, cukup tambahkan satu lapis saja.

6. Ingin ganti popok

Bayi dapat merasakan risih dan tidak nyaman saat popoknya sudah penuh atau kotor. Meski beberapa bayi tidak mempermasalahkan hal tersebut, namun itu dapat membuat kulitnya iritasi.

A smiling baby whose mother is changing a diaperIlustrasi mengganti popok bayi/ Foto: Getty Images/iryouchin

7. Merasa tidak enak badan

Jika bayi tengah merasa tidak enak badan atau sakit, dia mungkin akan menangis dengan suara yang berbeda dari biasanya, Bunda. Tangisan tersebut akan terdengar lebih lemah, lebih mendesak, berkelanjutan, atau bahkan bernada tinggi.

Jika bayi yang biasanya sering menangis dan tiba-tiba menjadi sangat tenang, ini juga bisa menjadi pertanda bahwa dia tidak sehat, Bunda.

Jika masih menangis, bagaimana menenangkannya?

Secara bertahap, Bunda pasti akan mengenal kepribadian bayi dan akan belajar teknik yang paling tepat dan cocok untuknya. Jika gendongan atau pemberian makanan tidak berhasil membuatnya tenang, Bunda bisa mencoba beberapa cara berikut:

1. Bunyikan suara yang konstan atau tidak berubah-ubah

Saat masih di dalam rahim, bayi terbiasa mendengar suara detak jantung ibunya. Oleh sebab itu, dia senang saat dipeluk atau digendong karena dapat mendengar detak jantung yang sudah akrab di telinganya.

Selain suara detak jantung, bunyi yang dapat mirip dan konstan dari barang-barang sekitar juga dapat membantu, Bunda. Sebagai contohnya bunyi yang berasal dari mesin penyedot debu, mesin cuci atau pengering rambut.

2. Diayun-ayun

Kebanyakan bayi suka diayun lembut saat tengah digendong. Cobalah untuk melakukannya baik sambil duduk di kursi goyang, ataupun dibaringkan dalam ayunannya.

3. Beri pijatan dan usapan di perut

Untuk melakukannya, Bunda dapat menggunakan minyak pijat atau krim tanpa aroma yang diformulasikan khusus untuk bayi, usap lembut punggung atau perut bayi searah jarum jam.

Memijat perut bayi juga dapat membantu pencernaannya. Selain itu, sentuhan dari tangan Bunda juga membantu menenangkan. Pijatan yang teratur dapat membantu bayi lebih sedikit menangis dan rewel.

Waktu terbaik untuk pijat adalah ketika bayi sedang tenang. Jika dia menangis selama pijatan, artinya dia sudah merasa cukup dan ingin diberi pelukan atau digendong.

4. Ubah posisi menyusui

Beberapa bayi menangis selama atau setelah menyusui. Jika sedang menyusui, mengubah dan menemukan posisi nyaman bagi bayi dapat menjadi cara untuk membuatnya lebih tenang dan tidak rewel.

Jika bayi yang disusui dengan botol tampak tidak nyaman, maka dia mungkin lebih suka menyusu dengan posisi lebih tegak. Jika bayi langsung menangis setelah menyusu, mungkin dia masih lapar, sehingga Bunda bisa memberikannya kembali.

5. Mengisap sesuatu

Untuk beberapa bayi, kebutuhan menyusui sangat kuat. Jika bayi menyusu ASI, biarkan dia mengisap puting payudara Bunda demi kenyamanan. Atau biarkan bayi mengisap jari atau buku jari Bunda yang bersih.

6. Mandi air hangat

Mandi dikatakan mampu membuat bayi menjadi lebih tenang. Sebelumnya, pastikan dan periksa suhu air sekitar 37-38 derajat celcius. Jika Bunda tidak memiliki termometer, bisa dites dengan mencelupkan siku ke dalam air dan rasakan airnya tidak terlalu panas maupun dingin.

Ingat juga ya Bunda bahwa mandi bisa membuat beberapa bayi menangis jika mereka tidak menikmati sensasi berada di dalam air. pada waktunya, Bunda akan mengetahui bayi suka atau tidak.

Menangis mungkin hanya berada dalam satu fase, umum dialami bagi setiap bayi, dan masanya pun akan berlalu. Ketika bayi semakin tumbuh, dia akan belajar cara-cara baru untuk mengomunikasikan kebutuhannya kepada Bunda. Dan ketika ini terjadi, tangisan berlebihan akan segera berhenti, jadi Bunda tidak perlu khawatir ya.

Bunda, simak juga perbandingan popok dengan daya serap yang baik dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda