Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Di Rumah Saja, Perlukah Khawatir dengan Keterampilan Sosial Anak?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 05 Jul 2020 18:13 WIB

Girl showing her mom new games on her tablet. Sitting at table, taking a break from doing homework.
Di Rumah Saja, Perlukah Khawatir dengan Keterampilan Sosial Anak?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nebojsa93
Jakarta -

Seperti yang Bunda ketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membuat wacana tentang pembelajaran jarak jauh secara permanen dan hybrid. Perlukah kita khawatir dengan keterampilan sosial anak?

Memang, interaksi sosial adalah bagian penting dari perkembangan sepanjang masa kanak-kanak, dan menghabiskan waktu dengan teman sebaya biasanya merupakan bagian dari proses itu. Tetapi cobalah untuk tidak terlalu khawatir tentang apa yang mereka lewatkan saat ini, Bunda.

Beberapa dokter anak dan psikolog pun menjamin hal ini. Ya, anak-anak cenderung ulet dan mudah beradaptasi, kata mereka. Ada banyak yang bisa diperoleh dari interaksi dengan orang tua, saudara kandung, dan bahkan hewan peliharaan.

Waktu mereka sendirian juga berharga. Lalu, koneksi melalui teknologi, seperti bergaul atau bermain game melalui obrolan video, dapat mengisi beberapa bagian yang kosong.

Bahkan tanpa interaksi teman sebaya untuk sementara waktu, anak-anak masih dapat berkembang secara sosial dan emosional dengan cara yang akan mempersiapkan mereka untuk menjalin persahabatan di dunia nyata ketika mereka dapat melanjutkan sekolah tatap muka.

"Meskipun ini tidak biasa, sebagian besar anak-anak akan baik-baik saja karena kita secara biologis terhubung untuk beradaptasi," kata Dr. Jack Shonkoff, M.D., seorang dokter anak dan pakar pengembangan anak usia dini di Harvard's Center on the Developing Child.

High angle view of cheerful parents having fun while tickling their daughters on sofa in the living room.ilustrasi keluarga di rumah/ Foto: Getty Images/skynesher

"Jika kita tidak melakukannya, kita akan punah seperti dinosaurus. Kita tidak akan dapat bertahan hidup karena lingkungan selalu berubah," sambungnya, dikutip dari The New York Times.

Pembelajaran sosial dan emosional dimulai pada masa bayi, dan keterampilan sosial membentuk fondasi untuk jenis pembelajaran lainnya, kata Dr. Deborah Phillips, Ph.D., seorang psikolog perkembangan di Universitas Georgetown.

Di antara keterampilan yang penting adalah kemampuan untuk memahami emosi sendiri, berempati dengan orang lain, membuat keputusan, mengatasi tantangan, mengembangkan hubungan dan bertanggung jawab atas kesalahan.

Menghabiskan waktu bersama teman sebaya adalah salah satu cara anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosial itu, yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental sepanjang hidup. Demikian saran penelitian.

Sementara banyak penelitian telah mendokumentasikan hubungan antara kesepian dan masalah kesehatan jangka panjang, di rumah saja juga tidak selalu menyebabkan bahaya atau merampas apa yang anak-anak butuhkan.

Terutama dalam kasus-kasus di mana kebutuhan anak dipenuhi. Dalam banyak kasus, kata Phillips, studi menunjukkan bahwa anak dapat menangani perubahan besar. Termasuk menghabiskan waktu yang lama di rumah sakit, sering bergerak atau dipisahkan dari orang tua untuk jangka waktu yang lama.

Simak juga cerita Sophie Navita dan keluarga di pandemi Corona:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda