Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Tahap Keterampilan Sosial yang Sebaiknya Dimiliki Si Kecil sesuai Usianya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Minggu, 09 Jan 2022 10:35 WIB

Family playing outdoors with bubbles
Ilustrasi anak bermain/Foto: iStock

Jakarta - Mengikuti tahap demi tahap perkembangan Si kecil memang menarik ya Bunda. Selain perkembangan fisik yang bisa Bunda amati, Si Kecil juga mengalami perkembangan dalam hal sosialisasinya.

Meski tidak terlihat secara kasat mata, membantu anak membangun keterampilan sosialnya sangatlah penting, Bunda. Dengan begitu mereka kelak akan memiliki kemampuan berempati dan berinteraksi dengan orang lain secara tepat serta sanggup beradaptasi dalam berbagai situasi. Simak penjelasannya berikut ini, ya Bunda.

Keterampilan sosial sejak dini

Keterampilan sosial adalah keterampilan yang digunakan sehari-hari untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Keterampilan sosial termasuk komunikasi verbal dan non verbal seperti ucapan, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh.

Keterampilan sosial yang baik sangat penting untuk membangun hubungan yang kuat. Baik itu berteman maupun bergaul dengan orang lain. Mengembangkan keterampilan sosial pada Si Kecil berarti mempersiapkan mereka untuk interaksi yang lebih sehat seumur hidup dalam semua aspek kehidupan.

Menampilkan sopan santun, berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, memperhatikan perasaan orang lain, dan mengungkapkan kebutuhan pribadi dalam komponen penting dari keterampilan sosial yang solid.

Membantu anak untuk mengembangkan keterampilan penting ini memerlukan serangkaian strategi yang berbeda di setiap tahap perkembangan, Bunda.

"Penting untuk mengetahui keterampilan perkembangan normal yang sesuai untuk kelompok usia yang berbeda sehingga orang tua dapat menentukan adanya kekurangan," kata Susan Diamond, MA, ahli patologi wicara-bahasa dan penulis Social Rules for Kids, dikutip dari Parents.

Banner Blak-Blakan Mommy ASF Layangan PutusBanner Blak-Blakan Mommy ASF Layangan Putus/ Foto: HaiBunda/Mia

Tahap perkembangan sosial anak

Secara umum, anak-anak akan mengembangkan keterampilan sosial dan isyarat sosial tertentu pada usia ini :

1. Anak usia 2 hingga 3 tahun

Mampu mencari perhatian orang lain, dan memulai kontak sosial dengan orang lain baik secara verbal dan fisik.

2. Anak usia 3 hingga 4 tahun

Mampu bergiliran saat bermain game, memperlakukan boneka seolah-olah hidup, dan mulai berkomunikasi verbal dengan kata-kata yang sebenarnya.

3. Anak usia 4 hingga 5 tahun

Mampu menunjukkan lebih banyak kerja sama dengan anak-anak, menggunakan permintaan langsung, lebih cenderung mengobrol, dan bermain pura-pura.

4. Anak usia 5 hingga 6 tahun

Mampu menyenangkan teman-temannya, mengatakan kata maaf, tolong, dan terima kasih.

5. Anak usia 6 hingga 7 tahun

Mampu berempati dengan orang lain, cenderung berbagi, menggunakan postur dan gerak tubuh, menunggu giliran dan menjadi pecundang yang lebih baik dan cenderung tidak menyalahkan.

Lalu, keterampilan sosial apa saja yang dapat Bunda ajarkan pada Si Kecil sejak dini? Simak di halaman berikut, ya Bunda.

Simak juga video tentang Bunda yang bangga menjadi IRT ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




KETERAMPILAN SOSIAL YANG PENTING UNTUK ANAK

Ibu dan Anak

Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/kokoroyuki

Berikut jenis keterampilan sosial yang sebaiknya dimiliki anak sejak dini:

1. Berbagi

Berbagi itu peduli, mengajarkan anak-anak pentingnya berbagi dapat membantu membangun hubungan yang kuat. Berbagi mengajarkan anak-anak tentang kompromi dan keadilan.

Ini dapat membantu mereka belajar bahwa memberi sedikit kepada orang lain, sebagai imbalannya mereka juga bisa mendapatkan sesuatu.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Science, anak-anak seusia dua tahun mungkin menunjukkan keinginan untuk berbagi dengan orang lain, tetapi biasanya hanya ketika sumber daya mereka berlimpah.

Antara tiga dan enam tahun, mereka sedikit egois. Kemudian, pada usia tujuh atau delapan tahun, anak-anak menjadi lebih peduli dengan keadilan dan lebih bersedia untuk berbagi dengan orang lain.

2. Bekerja sama

Bekerja sama berarti bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Anak-anak yang bekerja sama akan menghormati ketika orang lain mengajukan permintaan. Mereka juga berkontribusi, berpartisipasi, dan membantu.

Keterampilan kerjasama yang baik sangat penting untuk bergaul dalam komunitas. Si Kecil perlu bekerja sama dengan temannya di sekolah maupun di luar sekolah.

3. Pendengar yang baik

Mendengarkan adalah keterampilan sosial lain yang tidak dimiliki kebanyakan orang, termasuk orang dewasa. Mendengarkan bukan hanya tentang berdiam diri, yang dimaksud mendengarkan adalah benar-benar menyerap apa yang dikatakan oleh orang lain. Mendengarkan juga merupakan komponen penting dari komunikasi yang sehat.

Menyerap materi, mencatat, dan memikirkan apa yang dikatakan menjadi semakin penting seiring dengan kemajuan akademis Si Kecil. Memberi Si Kecil banyak kesempatan untuk berlatih mendengarkan dapat memperkuat keterampilan ini.

4. Menghargai

Setiap hubungan memiliki batasan fisik dan emosional yang berbeda, dan kita perlu menghormati semuanya. Terkadang saat bersikap ramah, kebanyakan orang melampaui batas.

Bersikap ramah dan menghormati ruang pribadi orang lain adalah dua hal yang berbeda dan seseorang harus paham tentang keduanya. Ajari Si Kecil cara meminta izin dan mengidentifikasi batasan. Pada saat yang sama membantu mereka menetapkan batas-batas mereka.

5. Membuat kontak mata

Kontak mata yang baik adalah bagian penting dari komunikasi. Beberapa anak berjuang untuk melihat orang yang mereka ajak bicara. Komunikasi memungkinkan orang untuk berbagi pikiran, pendapat, ide, dan menerimanya secara bergantian.

Keterampilan komunikasi yang baik mungkin akan menjamin pemahaman yang lebih baik di antara individu, mengurangi konflik, dan menciptakan harmoni dalam banyak situasi.

6. Sopan santun

Bunda, ajari Si Kecil untuk selalu menggunakan tiga kata ajaib ini, maaf, tolong, dan terima kasih. Mengucapkan tiga kata tersebut serta menggunakan tata krama yang baik dapat membantu Si Kecil mendapatkan perhatian untuk alasan yang tepat.

Menunjukkan sopan santun juga merupakan bagian dari keterampilan sosial. Sebagai orang tua, Bunda perlu berusaha membantu Si Kecil mengembangkan sopan santun hingga dewasa nanti.

7. Menerima perbedaan

Terkadang kekuatan bukan terletak pada persamaan, melainkan pada perbedaan. Cobalah untuk mengajari Si Kecil bahwa setiap orang memiliki perbedaan, seperti kesukaan dan ketidaksukaan.

Bantu Si Kecil untuk mempertimbangkan perasaan dan pendapat orang lain untuk menempatkan dirinya pada posisi orang lain.

8. Tanggung jawab

Bunda, mengajari Si Kecil tanggung jawab adalah hal yang penting. Beri tahu Si Kecil bahwa mereka harus bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh mereka.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda