HaiBunda

PARENTING

Tips Anak Tetap Lengket ke Bunda, Meski Sering Bersama Pengasuh

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 30 Jul 2020 09:56 WIB
Tips Anak Tetap Lengket ke Bunda, Meski Sering Bersama Pengasuh/ Foto: iStock
Jakarta -

Bagi Bunda yang bekerja, pengasuh anak bisa menjadi penolong di rumah. Selain membantu menjaga anak, tentunya kita ingin pengasuh melatih kemampuan sosial anak-anak sesuai tumbuh kembangnya.

Mulai dari menjadi lawan bicara yang baik, teman bermain, hingga membicarakan hal sehari-hari di rumah. Bahkan menceritakan pengalamannya di sekolah.

Namun, di sisi lain, ada ketakutan kalau lama-lama anak jadi lebih dekat sama Mbak di rumah nih. Padahal, sebagai orang tua kita tidak ingin perhatian anak-anak terbagi ya, Bunda.


Berbicara soal ini, psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi., memberikan solusi sekaligus berkaca dari pengalamannya.

"Gimana sih biar anaknya tuh tetap lengketnya sama kita? Jadi, kita enggak hanya me-maintain kuantitas tapi juga kualitasnya. Kalau waktunya berapa lama? Biasanya saya suggest, untuk klien-klien atau yang sudah terjadi saat ini itu di sekitar 15 - 20 menit lah, kalau kita sibuk banget," ujar Saskhya Aulia Prima, di acara peluncuran virtual Like I'm Five, baru-baru ini.

"Tapi kalau bisa lebih, lebih bagus. Itu sehari-harinya," sambungnya.

Saskhya juga menyarankan agar melibatkan Ayah dalam pengasuhan anak. Karena sebenarnya, enggak ada alasan untuk para ayah tak bisa meluangkan waktu buat anak.

Saskhya yakin bahwa orang tua pasti bisa meluangkan 15-20 menitnya untuk bermain dan berbicara dengan anak. Waktu bermain dengan anak ini bisa dilakukan di mana saja termasuk saat anak melakukan rutinitas hariannya.

"Jadi misalnya kalau pengalaman saya, pas mandi dan tidur malam itu sama saya. Atau nanti ada waktu di sore hari. apalagi kalau sekarang work from home makin sering bisa ketemu ya," kata psikolog dari Tiga Generasi @Brawijaya Clinic ini.

ilustrasi ibu dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

"Itu pas sore main 15 menit deh misalnya mepet banget. Karena itu ketika mereka melakukan rutinitas harian, kita (orang tua) bisa make itu more fun. Jadi enggak ngerasa kalau itu adalah rutinitasnya dia," ujarnya.

Nah, makanya anak diberi kebebasan bermain apa saja 15 menit supaya dia merasa itu special time-nya dia bersama Bunda. Kerasa dua arah, ada kontak mata jadinya komplet.

"Kayak waktu WFH saya bersyukur, walaupun main sama dia enggak lebih banyak daripada pengasuh secara kuantitas. Tapi kalau malam ditanya, anak saya namanya Saga, 'Saga, Saga sayangnya sama siapa?', 'Satu sayang mommy, dua sayang ayah, mbaknya (pengasuh) nomor tiga.'Jadi, oh ternyata jalan ya dengan seperti ini," ucapnya.

Simak juga cerita Donna Agnesia dan Darius sempat cekcok ketika bicarakan pola asuh anak:



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK