Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Selalu Minta Telur Tiap Makan, Berapa Batas Amannya Per Hari?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 17 Aug 2020 14:32 WIB

a child in a t-shirt in the kitchen eating an omelet, a fork
Anak Selalu Minta Telur Tiap Makan, Berapa Batas Amannya Per Hari?/ Foto: iStock
Jakarta -

Selain rasanya enak, telur menjadi salah satu sumber protein yang baik untuk anak. Enggak heran ya, Bunda, kalau telur jadi menu andalan anak tiap hari.

Mungkin Bunda bertanya-tanya, apakah ada batasan seberapa banyak telur yang boleh mereka makan setiap harinya? Kalau kebanyak kira-kira bahaya enggak ya?

Jawabannya tergantung dan tak ada jumlah pasti. Mungkin Bunda membayangkan telur adalah sumber kolesterol sehingga tidak baik dikonsumsi tiap hari.

Namun, coba perhatikan lagi, apakah anak dalam menunya sudah mendapatkan sumber kolesterol dari bahan makanan lain? Apakah anak mengonsumsi berbagai jenis makanan tiap hari?

Menurut dokter anak Vincent Iannelli, MD, telur memberikan beberapa nutrisi yang penting bagi anak-anak, di antaranya protein, zat besi, vitamin D, kolin, dan selenium, serta berbagai macam mineral dan vitamin B.

Dalam Dietary Guidelines for American, telur termasuk dalam kelompok makanan berprotein, bersama dengan seafood, ayam, makanan kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian, dan daging merah.

Menurut guidelines atau pedoman, anak-anak usia 9-13 tahun harus mendapatkan lima hingga enam ons dari kelompok makanan ini setiap hari, sementara anak yang lebih kecil mungkin hanya membutuhkan dua hingga empat ons. Satu telur dihitung sebagai satu ons dalam makanan berprotein kelompok.

Jika menghitung setara ons terasa berat, gunakan konsep menu empat bintang seperti yang disarankan oleh Kemenkes RI saja, Bunda. Dalam satu piring ada sumber karbohidrat, sayuran, kacang-kacangan, dan makanan kaya protein.

"Penting untuk mengupayakan variasi sebanyak mungkin dalam pilihan makanan anak. Jika telur menyediakan protein saat sarapan, pilih jenis protein lain saat makan siang dan makan malam. Ini tidak hanya memberikan variasi nutrisi, tetapi juga variasi tekstur dan rasa," kata Iannelli dikutip dari Very Well Family.

Bagaimana jika anak picky eater alias pemilih? Jika anak adalah picky eater atau pemilih makanan dan bersikeras ingin sarapan dengan telur, cobalah menyajikan putih telur orak-arik untuk sarapan. Dilansir Motherly, satu putih telur mengandung 3,60 gram protein, 17 kalori, 55 gram natrium dan tidak ada kolesterol.

Siapkan putih telur yang diorak-arik dengan tomat, bawang bombay, dan sedikit keju untuk memberi anak sarapan telur bergizi yang bisa dia makan setiap hari tanpa tambahan kolesterol. Bunda juga dapat mencoba menggabungkan satu kuning telur dengan beberapa putih telur jika anak tidak suka hanya bagian putihnya (setiap makan).

Selamat mencoba ya, Bunda.

Simak juga video soal jenis makanan yang baik untuk otak anak:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda