Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Permainan Tradisional Sewaktu Bunda Kecil yang Bisa Diperkenalkan ke Anak

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 21 Nov 2021 14:00 WIB

Ilustrasi congklak
Ilustrasi permainan tradisional/Foto: Getty Images/iStockphoto/EzumeImages
Jakarta -

Sekarang ini mungkin sudah sangat jarang melihat anak-anak memainkan permainan tradisional ya, Bun. Terutama anak-anak yang tinggal di kota-kota besar karena banyak dari mereka yang belum tahu mengenai permainan-permainan tradisional.

Padahal ada banyak jenis permainan tradisional yang bisa Bunda kenalkan kepadanya. Yuk, Bun putar kembali memori masa kecil dengan mengajak anak melakukan beberapa jenis permainan tradisional berikut. Dijamin bikin dia girang bisa menghabiskan waktu dengan Ayah dan Bundanya.


Jenis-jenis permainan tradisional anak

street children's games in classics. Selective focus. nature.Ilustrasi permainan tradisional/ Foto: iStock

Ada cukup banyak permainan tradisional yang bisa Bunda kenalkan pada si kecil. Nah, berikut beberapa di antaranya:

1. Petak umpet

Mainan tradisional yang pertama untuk dikenalkan pada anak adalah petak umpet. Untuk mainkan permainan ini, Si Kecil harus mengumpulkan teman lebih dari dua. Cara memainkannya juga mudah.

Jadikan seorang untuk menjadi penjaga, lalu pemain yang lain harus sembunyi. Setelah penjaga menghitung sampai sepuluh atau angka berapa pun yang disepakati, ia akan mencari pemain-pemain lain yang sedang bersembunyi. Apabila penjaga lengah, pemain yang lain harus cepat ke tempat penjaga, lalu berteriak 'Inglo' atau 'Pong'! Apabila telah berhasil mengungguli penjaga dan menyebutkan kata tersebut, nah itulah pemenangnya.

Nah, supaya bermain petak umpet lebih adil dan seru, untuk tentukan yang jadi penjaga dapat dengan melakukan suit atau hompimpa.Bunda masih ingat 'kan caranya?

2. Egrang

Ilustrasi permainan tradisional egrangEgrang/ Foto: iStockphoto

Egrang merupakan mainan tradisional yang pada awalnya populer di Jawa Barat. Namun, karena permainan ini menarik dan cukup menantang, egrang banyak juga diminati oleh masyarakat dari berbagai daerah lain di Jawa.

Bermain egrang artinya memakai sepasang bambu yang kemudian dibuat tumpuan jadi alas kaki. Maka dari itu, Si Kecil dapat meminta bantuan pada orang dewasa untuk membuat egrang. Bagian yang paling sulit dalam bermain egrang adalah menjaga keseimbangan tubuh saat menggunakannya.

Perlu diingat bahwa bermain egrang cukup memakan kesabaran karena harus bisa melatih keseimbangan. Jadi beri dulu pemahaman pada Si Kecil mengenai waktu yang akan ia habiskan dalam permainan ini.

3. Bola bekel

Bola bekel adalah mainan tradisional yang tak butuhkan energi yang banyak tapi seru dan menyenangkan. Namun demikian, cara memainkan bola bekel memerlukan keahlian karena tak semudah yang sudah dibayangkan.

Alat yang diperlukan untuk bermain permainan ini seperti biji bekel dengan jumlah 6 dan bola karet dalam berbagai ukuran (bekel). Dalam permainan ini, pemain akan memainkan dengan cara memantulkan bola bekel serta dan mengambil bijinya satu persatu. Setelah habis, pemain akan naik pada level yang berikutnya, yaitu ambil dua biji sekaligus hingga habis dan seterusnya.

4. Lompat tali

side view of happy girl humping exercising with skipping rope on greylompat tali/Foto: iStockphoto

Lompat tali umumnya disukai oleh anak-anak perempuan. Sebelum main lompat tali, anak harus menyiapkan tali dari karet gelang yang disambung sampai panjang lalu masing-masing ujungnya diikat.

Permainan ini umumnya dimainkan oleh lebih dari dua orang karena dibutuhkan pihak yang bisa memegang tali di kedua ujungnya. Namun, apabila pemainnya kurang atau tali tak ingin untuk dipegang, tali dapat diikat ke pohon atau tiang.

Cara memamainkan permainan ini dimulai dari posisi tali terendah. Para pemain pun melompati tali itu. Apabila berhasil, tali akan dinaikan lebih tinggi sampai sejengkal di atas kepala. Jika tak dapat melompati di ketinggian atas kepala, maka pemain harus ulangi dari posisi yang terendah/berjaga memegang tali.

5. Gundu atau kelereng

Kelereng atau gundu adalah permainan selanjutnya yang bisa Bunda kenalkan pada Si Kecil. Kelereng adalah bola kaca bening yang memiliki bentuk bulat serta umumnya dimainkan anak-anak lelaki.

Cara main kelereng pun lumayan mudah yaitu hanya dengan menyentil gundu yang dimiliki dan harus mengenai gundu dari lawan. Jika berhasil untuk mengenai kelereng lawan, maka kelereng lawan tersebut bisa jadi milik yang menyentil. Permainan ini akan semakin seru apabila dimainkan banyak orang atau ramai-ramai.

Sekarang, memang telah jarang anak-anak memainkan mainan tradisional ini sehingga sangat jarang melihat penjual mainan menjual kelereng di kaki lima. Tapi tenang saja, Bun karena penjual gundu sekarang bisa ditemui di platform penjualan online.

6. Layangan

Layangan ini populer pada kalangan anak laki-laki. Layangan memiliki nama yang lain yaitu wau atau layang-layang. Layangan adalah lembaran tipis yang memiliki kerangka dan diterbangkan pemain ke udara pada area lapang.

Untuk mengendalikan layangan, terdapat seutas benang yang pemain pegang. Permainan ini memanfaatkan kekuatan angin untuk menerbangkan layangan sehingga biasanya dimainkan di musim kemarau di mana angin berembus lumayan kencang.

7 Congklak

Ilustrasi congklakCongklak/ Foto: iStock

Congklak atau juga yang dikenal dengan sebutan dakon adalah permainan tradisional yang memerlukan papan congklak serta biji-bijian atau kerikil. Papan congklak mempunyai 16 lubang, yaitu 14 lubang kecil serta dua lubang besar. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang saja serta memerlukan 98 biji atau kerikil.

Sebelum bermain, pastikan siapa pemain yang akan jalan dahulu dengan cara suit. Pemain yang menang akan mengambil semua biji di lubang serta isi lubang papan satu persatu dari kiri ke kanan hingga biji atau kerikil habis serta ambil kembali biji dari tempat yang terakhir diletakkan. Begitu seterusnya hingga ada yang punya jumlah biji paling banyak dan menjadi pemenangnya.

Dengan menerapkan berbagai jenis permainan tradisional ini pada Si Kecil, akan ada banyak manfaat yang bisa Bunda dapat. Kita coba lihat yuk, Bun apa saja kebaikan permainan-permainan ini pada anak:

Manfaat-manfaat mengenalkan permainan tradisional pada anak

Terdapat beberapa manfaat mengenalkan permainan tradisional pada anak, yaitu:

1. Melatih kemampuan fisik dan membuat anak aktif bergerak

Fisik Si Kecil akan terlatih semenjak dini jika dikenalkan dengan mainan tradisional. Misalnya saat Bunda mengajak anak untuk main lompat tali. Lompat tali punya banyak gerakan yang bisa membantu otot-ototnya bekerja. Dengan aktif bergerak, anak pun akan jadi lebih sehat, apalagi jika bergerak di luar ruangan di mana ada udara segar dan matahari.

2. Anak mudah bergaul dan memiliki banyak teman

Permainan tradisional tak dapat untuk dilakukan sendiri. Paling tidak yang memainkannya adalah dua orang. Nah, dengan mengajak anak bermain mainan tradisional, maka Si Kecil akan melatih skill dalam bersosialisasi. Ini artinya dia juga akan belajar cara mengatasi masalah dalam sebuah hubungan pertemanan.

3. Mengasah sikap sportivitas

Manfaat permainan tradisional selanjutnya yaitu mengasah anak untuk bersikap sportif dan mau untuk menerima kekalahan ketika bermain. Misalnya saja, ketika Bunda mengajak anak untuk bermain congklak dan dia kalah banyak. Ajarkan padanya bahwa memang dalam hidup akan ada waktu di mana ia harus menerima kekalahan namun tetap bisa menjalani hidup.

4. Mengasah kecerdasan anak

Mengenalkan anak permainan tradisional yang membutuhkan strategi serta berpikir akan membantu mengasah kecerdasan anak. Contohnya saja mengenalkan anak pada permainan congklak atau kelereng yang tanpa disadari akan membuat anak berpikir serta mengatur strategi agar bisa memenangi permainan. Dengan begitu, kecerdasan anak sudah terlatih sejak masih kecil

5. Meningkatkan rasa percaya diri

Rasa percaya diri penting untuk dimiliki anak demi masa depannya. Nah, lewat permainan tradisional, rasa percaya diri dari Si Kecil dapat meningkat. Pasalnya, anak dituntut untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara baik dengan orang lain. Selain itu ia juga harus belajar untuk menyampaikan pendapat pada teman-teman bermainnya. (PK)

Simak juga video berikut mengenai permainan tradisional yang bisa mengembangkan kreativitas anak.

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda