Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bayi Mona Ratuliu Kena Dermatitis Atopik, Kulitnya Merah Sampai Berair

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Rabu, 26 Aug 2020 07:09 WIB

Indra Brasco dan Mona Ratuliu.
Bayi Mona Ratuliu Kena Dermatitis Atopik, Kulitnya Merah Sampai Berair/ Foto: Instagram
Jakarta -

Anak Mona Ratuliu yang berusia tiga bulan, Numa Kamala Srikandi sedang mengalami sakit kulit, Bunda. Timbul bercak-bercak merah yang agak berair di bagian kepala hingga wajahnya.

Melalui Instagram pribadinya, Mona mengungkapkan bahwa putri kecilnya tersebut mengalami Dermatitis Atopik atau eksim kulit. Hal ini disebabkan karena alergi.

"Siapa yang bayinya kulitnya merah2 kayak Numa? 2-3 hari belakangan kulit numa memerah dan agak berair. Bukan karena keseringan dicium, bukan juga karena kena ASI kok. Kalau ada yang bayinya kulitnya mirip Numa begini, ini namanya: Dermatitis Atopik. Biasa dikenal juga dengan eksim. Pemicu munculnya ruam merah ini biasanya karena alergi. Alergi ini biasanya karena keturunan," papar Mona Ratuliu, dilansir Instagram, Selasa (25/8/2020).

Mona mengakui bahwa dirinya tidak kaget dengan kondisi Numa. Pasalnya kondisi ini juga pernah dialami Nala, kakak Numa.

"Nggak kaget sih kulit Numa begini. Kalau lihat foto ke2, itu foto @ulahsinala waktu bayi. Lebih parah dari Numa. Bahkan kalau Nala ada satu waktu kulitnya sampai bernanah," ungkapnya.

Menurut istri Indra Brasco ini, kondisi seperti dialami Numa ini tidak ada obatnya. Yang perlu dilakukan adalah mencari penyebab alerginya agar bisa ditangani dengan benar.

"Sebenernya kondisi kyk gini nggak ada obatnya. Cuma perlu dicari sebenernya alerginya krn apa. Masalahnya tiap anak alerginya bisa berbeda, jadi nggak bisa nyontek tetangga sebelah," katanya.

Mona RatuliuMona Ratuliu/ Foto: instagram

Meski demikian, Mona Ratuliu juga tetap menjalankan standar kesehatan yang tepat. Tentunya untuk mencegah agar tak memperparah kondisi.

"Tapi ttp jalanin SOP standard buat alergi sih, jauhin barang2 yang jadi pemicu tersimpannya debu, cari sabun dan lotion yang paling cocok sm kulitnya si kecil. Bundanya kalau kasih ASI sementara hindari seafood, telur dan produk yg mengandung susu dan keju,"

Di sisi lain, wanita 38 tahun ini juga mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memberikan rekomendasi obat, sabun, lotion, ataupun produk lainnya untuk menghilangkan ruam mereka tersebut. Karena biasanya setiap bayi memiliki kondisi berbeda.

"Mohon maaf nggak bisa kasih refrensi merk sabun atau lotionnya, karena tiap anak bisa beda kondisinya. Cocok-cocokan. Nala dan Numa aja beda. Sebenarnya ada salep untuk meredakan kemerahan dan gatalnya, tapi itupun sekali lagi nggak berani kasih rekomendasi krn musti resep dokter," tuturnya.

Dermatitis atopik sendiri adalah penyakit kulit yang diturunkan. Penyakit ini bisa membuat kulit terasa sangat gatal, kering, dan pecah-pecah saat kambuh. Dijelaskan dr.Anthony Handoko, Sp.KK, FINDV, dermatitis atopik pada anak disebabkan oleh banyak faktor pemicu. Salah satunya yakni riwayat keluarga atau genetik.

"Jika ada keluarganya yang terkena, misalnya dari ayah juga, ibunya juga maka akan kemungkinan anak terkena dermatitis atopik," kata Anthony.

Selain itu faktor lainnya di antaranya daya tahan tubuh menurun, alergi debu (serbuk kayu, serbuk gypsum, semen), alergi bulu hewan peliharaan, pengaruh cuaca, stres emosional, gigitan serangga, hingga terkena zat iritan seperti detergen.

Simak juga manfaat memelihara kucing untuk keluarga dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda