
parenting
3 Kriteria Memilih Tabungan Pendidikan Anak, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Jumat, 04 Sep 2020 16:13 WIB

Perencanaan keuangan dapat disiapkan sedini mungkin demi masa depan keluarga yang lebih baik. Salah satu perencanaan keuangan yang perlu Bunda siapkan, yaitu tabungan pendidikan untuk anak.
Pendidikan memang merupakan kebutuhan dasar. Tidak sedikit dari orang tua mengaku kesulitan soal biaya pendidikan anak yang setiap tahunnya mengalami kenaikan. Meski demikian, mereka tetap ingin anaknya terus melanjutkan sekolah.
Secara khusus, pendidikan anak adalah perhatian terbesar dan merupakan komitmen utama finansial. Perencana keuangan, Aidil Akbar Madjid mengatakan, para orang tua harus menyiapkan uang sekolah anak dari jauh-jauh hari, bahkan kalau perlu setelah anak itu lahir.
"Biaya pendidikan anak itu semakin mahal jadi harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Kalau kita bicara kelas menengah di Indonesia, begitu punya anak yang pertama kali harus dipikirkan adalah biaya kehamilan, biaya persalinan. Begitu anaknya keluar (lahir), yang harus dipikirkan maka dana pendidikan," kata Aidil kepada detikcom.
Otomatis, biaya pendidikan sudah tentu masuk ke dalam proyeksi perencanaan keuangan keluarga. Nah Bunda, ada baiknya mempertimbangkan rencana tabungan pendidikan anak yang secara efektif akan membantu untuk jenjang pendidikan mereka.
Ada beberapa cara untuk menyiapkan biaya pendidikan anak, mulai dari tabungan pendidikan anak hingga melakukan investasi di sejumlah produk investasi, seperti obligasi, reksadana, asuransi hingga deposito atau emas.
![]() |
Tabungan Pendidikan Anak
Soal tabungan pendidikan anak, banyak bank yang menawarkan produk tersebut dengan memberikan benefit berbeda-beda. Nah, sebelum memilih tabungan pendidikan anak, ada baiknya memperhatikan beberapa kriteria berikut ini, seperti dilansir dari beberapa sumber:
1. Bunga yang ditawarkan
Pastikan Bunda mencari tabungan yang menawarkan bunga menarik. Jika bunga yang ditawarkan terlalu kecil, tentu saja akan sulit karena biaya pendidikan akan terus naik dari tahun ke tahun, sehingga tujuan pendidikan anak akan sulit tercapai.
Namun pastikan bahwa tingkat bunga sesuai dengan batasan bunga maksimum yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ya, Bunda. Perhatikan juga jenis bunga yang ditawarkan, apakah tetap atau mengambang (bank bisa mengubah tingkat bunga).
2. Jumlah setoran
Jumlah setoran setiap bulan juga tidak kalah pentingnya, Bunda. Sebab jumlah setoran menentukan besarnya dana pendidikan yang akan terkumpul.
Jumlah yang terlalu kecil punya risiko dana pendidikan yang tidak cukup. Sama halnya dengan jumlah yang terlalu besar dikhawatirkan bisa mengganggu keuangan rumah tangga. Sehingga Bunda harus bijak dalam memperhitungkan berapa ideal setoran tiap bulan untuk tabungan pendidikan anak.
3. Penarikan dana
Biasanya sebelum membuka rekening tabungan, terdapat kontrak yang mengharuskan jumlah setoran rutin tiap bulan dalam tenor atau jangka waktu tertentu, Bunda.
Beberapa bank mempunyai kebijakan tidak boleh menarik dana selama jangka waktu yang sudah disepakati bersama. Namun, ada juga yang lebih fleksibel, asal Bunda dan Ayah mau membayar denda.
Selain tabungan pendidikan anak, terdapat instrumen investasi lain yang dapat Bunda pilih untuk merencanakan biaya pendidikan anak. Mengutip US News, berikut ini beberapa pilihannya:
Obligasi
Bunda atau ayah bisa memilih obligasi ritel yang diterbitkan pemerintah dengan tenor yang disesuaikan dengan kebutuhan biaya pendidikan buah hati. Keuntungan dari investasi ini adalah potensi gagal bayar yang minimal karena dijamin pemerintah, namun bunga yang didapat pun cukup rendah.
Reksadana
Pilihan investasi lainnya adalah reksadana. Ada beragam jenis investasi yang menawarkan imbal hasil bervariasi, Bunda.
Jika Bunda asing dengan produk investasi ini, ada manajer investasi yang akan membantu Bunda untuk menentukan jenis investasi yang cocok untuk tujuan investasi Bunda dan Ayah. Selain itu, Bunda bisa menginvestasikan dalam jangka pendek maupun panjang.
Emas
Bunda bisa membeli emas dan menyimpannya untuk jangka waktu beberapa tahun untuk biaya sekolah anak. Investasi emas, dikutip dari detikcom, memiliki beberapa keuntungan, yakni:
- Emas bersifat likuid atau punya likuiditas yang baik, sehingga mudah dikonversi menjadi uang tunai atau dijual. Saat menjualnya pun prosesnya tidak sulit, Bunda.
- Harga emas cenderung naik dari tahun ke tahun. Jika disimpan dalam jangka panjang tentu akan memberikan keuntungan yang tinggi. Sementara jika turun pun tidak terlalu tajam.
- Risiko emas rendah. Karena nilai emas yang cenderung stabil dibanding dengan instrumen investasi lain, sehingga risikonya pun minim karena tidak akan mudah naik tinggi atau turun tajam dalam waktu cepat.
Simak juga Bunda, tips mengelola keuangan ala Astrid Tiar pada video berikut:
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
4 Sekolah Swasta Gratis Percontohan, Ada yang Dekat dengan Rumah Bunda?

Parenting
Inara Rusli Pilih Homeschooling untuk Starla, Simak Alasan di Baliknya

Parenting
Risiko Tersembunyi bila Si Kecil Sekolah Terlalu Dini, ADHD dan Gangguan Mental

Parenting
Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Islam yang Bisa Diajarkan ke Anak

Parenting
Karena Semua Anak Berhak Mendapat Pendidikan yang Baik...


7 Foto
Parenting
7 Potret Yuni Shara Saat Kunjungi Anak-anak di PAUD yang Dia Dirikan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda