HaiBunda

PARENTING

Kisah Muzakir, Pria 21 Tahun asal Lombok yang Terjebak dalam Tubuh Anak-anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 24 Sep 2020 17:17 WIB
Kisah Muzakir, Pria 21 Tahun asal Lombok yang Terjebak dalam Tubuh Anak-anak/ Foto: iStock
Jakarta -

Kisah Muzakir, pria 21 tahun asal Lombok, Nusa Tenggara Barat menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Meski usianya sudah 21 tahun, Muzakir tubuh dan perilakunya masih seperti bayi, Bunda. Sebenarnya ada apa dengan kondisi Muzakir?

Singkat cerita, Muzakir ini awalnya lahir seperti bayi normal. Sayangnya, di usia 3 bulan, ibu Muzakir, Murahaini mengalami kelumpuhan, sehingga tidak bisa memberikan ASI.

Muzakir akhirnya tinggal bersama sang kakek, Giman. Kondisi keuangan keluarga Muzakir saat itu terbilang sulit. Menurut cerita Giman, pilihan makanannya hanya sedikit, salah satunya pisang. Muzakir kecil hanya mau makan ketika disuguhi pisang. Sementara, ayah kandungnya meninggalkannya sejak Muzakir masih berada di kandungan. "Ayahnya pergi ke Malaysia, waktu usia 2 bulan di kandungan," kata Murahaini.


Tanpa ASI, susu formula, Muzakir tetap tumbuh. Namun, saat berusia 9 bulan, Muzakir yang lahir pada 1 Juli 1999 di Pidada Sintung Pringgarata, Lombok itu pertumbuhannya mulai terlihat tidak normal.

"Di usia 1 tahun, anak-anak lain sudah bisa melakukan macam-macam, Muzakir belum bisa," kata Giman, di kanal YouTube Bang Zul.

Setelah 21 tahun berlalu, Muzakir bobotnya kini 10 kg dan tingginya hanya 61 cm. Lalu, ubun-ubunnya masih lunak dan kulitnya juga halus seperti bayi. Perilakunya juga masih polos, sesekali tersenyum, dan tertawa.

Kondisi terkini, karena sudah viral dan dikunjungi oleh pemerintah, Muzakir  yang dijuluki bayi 21 tahun itu tidak diizinkan untuk pergi ke luar yang terlalu jauh dari rumahnya.

Muzakir, Pria 21 Tahun Terjebak dalam Tubuh Bayi/ Foto: YouTube


Jika dilihat kondisinya, sebenarnya apa yang dialami Muzakir? Mengutip RRI, Muzakir ini diduga mengidap dwarfisme, Bunda.

Apa itu? Dilansir laman resmi John Hopkins' All Children Hospital, dwarfisme ditandai dengan perawakan pendek. Secara teknis, itu berarti tinggi orang dewasa 121 cm atau di bawahnya, menurut kelompok advokasi Little People of America (LPA). Jenis yang paling umum dwarfisme disebut achondroplasia.

Dwarfisme dapat disebabkan oleh salah satu dari lebih dari 300 kondisi, yang sebagian besar bersifat genetik. Kemudian, fakta lainnya tentang dwarfisme adalah bahwa dwarfisme memiliki penyebab lain, termasuk gangguan metabolisme atau hormonal pada masa bayi atau masa kanak-kanak.

Lalu, dwarfisme juga dapat disebabkan oleh kelainan kromosom, kelainan kelenjar pituitari (yang memengaruhi pertumbuhan dan metabolisme), masalah absorpsi (ketika tubuh tidak dapat menyerap nutrisi secara memadai), dan penyakit ginjal dapat menyebabkan perawakan pendek jika seorang anak gagal tumbuh pada kecepatan normal.

Simak juga penjelasan dokter tentang dampak buruk stunting:



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

9 Kalimat yang Tanpa Sadar Menunjukkan Kesombongan Menurut Psikolog

Mom's Life Amira Salsabila

Curhatan Shireen Sungkar untuk Teuku Wisnu Rayakan 12 Th Pernikahan, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Gaya Parenting Bunga Zainal Jadi Sorotan Usai Curhat soal Anaknya Sempat Dijahilin Teman

Parenting Nadhifa Fitrina

Daftar Nama Bayi Paling Populer di Indonesia 2024

Nama Bayi

Bagikan Rangkaian Perawatan Wajah, Wajah Ashanty Bikin Salfok Disebut Terlalu Kurus

Mom's Life Ratih Wulan Pinandu & Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

6 Alat Elektronik yang Harus Dicabut Jika Punya Hewan Peliharaan, Pemilik Anabul Wajib Tahu!

Bolehkah Pasien Kanker Mendapatkan Kehamilan? Ketahui Fakta Medisnya

CMA 10th Mental Arithmetic Competition 2025, Kompetisi Nasional Sempoa Diikuti 200 Anak

Gaya Parenting Bunga Zainal Jadi Sorotan Usai Curhat soal Anaknya Sempat Dijahilin Teman

Daftar Nama Bayi Paling Populer di Indonesia 2024

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK