sign up SIGN UP search

parenting

Kenali 9 Bintik Merah pada Bayi, Apakah Ada yang Berbahaya untuk Si Kecil?

Asri Ediyati   |   Haibunda Sabtu, 08 Jan 2022 15:37 WIB
Close up image of baby skin texture suffering severe urticaria, nettle rash. caption
Jakarta -

Seperti yang Bunda tahu, bayi memiliki kulit yang sensitif. Dibandingkan orang dewasa dan anak yang lebih tua, kulit bayi lebih rentan mengalami bintik merah atau ruam. Akan tetapi, penyebab bintik merah pada bayi ini beraneka ragam, Bunda.

Penyebab bintik merah pada kulit bayi bisa karena hal yang tidak begitu mengkhawatirkan seperti biang keringat tapi juga bisa menjadi tanda penyakit serius seperti meningitis. Karena itu, Bunda harus mencari tahu penyebab supaya buah hati mendapat penanganan yang tepat dan segera.

Penyebab umum bintik merah

Bintik merah pada kulit bayi dapat disebabkan oleh beberapa hal, Bunda. Beberapa penyebab umum, termasuk:


  • Iritan

Iritasi umum yang dapat mengganggu kulit sensitif bayi adalah air liur, kotoran, tisu bayi, detergen, sabun, tabir surya, hingga logam.

  • Alergi

Reaksi alergi dapat menyebabkan bintik merah pada bayi dalam berbagai bentuk. Ini bisa berupa gatal-gatal seperti bilur atau bercak kering. Eksim adalah versi paling umum dari ruam bayi yang disebabkan oleh alergi.

  • Infeksi

Infeksi dapat menyebabkan berbagai jenis bintik merah pada bayi, yang paling umum akibat jamur atau virus yang muncul di kulit lengan dan kaki. Ini juga dapat berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu serta menyebar selama beberapa hari dan kemudian mulai hilang.

"Bintik merah terjadi ketika bayi memiliki penyakit virus tertentu dan mungkin berhubungan dengan demam atau gejala lain," kata Anna Bender, dokter kulit anak di Weill Cornell Medicine, dikutip dari The Bump.

Selain penyebab, tahukah Bunda bahwa bintik merah pada kulit bayi terbagi menjadi beberapa jenis? Simak penjelasan berikut ya!

Jenis bintik merah pada bayi

Bintik merah yang dialami si kecil berdasarkan penyebabnya, ada beberapa jenis, Bunda. Untuk mengatasinya pun harus melihat penyebabnya. Dikutip dari beberapa sumber, berikut beberapa jenis bintik merah pada bayi:

1. Jerawat bayi

Jerawat tidak hanya terjadi pada anak remaja dan dewasa, karena sebenarnya hal ini juga sangat normal dialami oleh bayi. "ini juga dikenal sebagai jerawat neonatal, ini adalah ruam yang umum terjadi pada bayi selama bulan pertama kehidupan," kata Bender.

Diperkirakan hormon yang diturunkan dari ibu ke bayi dalam kandungan dapat menyebabkan jerawat pada bayi. Jerawat bayi biasanya terlihat seperti benjolan kecil berwarna merah, bukan warna merah seperti ruam yang menyebar.

Gejala

  • Jerawat bayi biasanya terlihat seperti berkelompok dan komedo putih.
  • Biasanya berkembang di pipi, hidung, dahi, belakang telinga dan kulit kepala.
  • Jerawat bayi bisa bertahan hingga tiga hingga empat bulan.

Cara mengatasi

Biasanya jerawat bayi hilang dengan sendirinya dengan pembersihan yang lembut. Sesekali Bunda mungkin perlu menemui dokter kulit jika kondisi ini berlangsung lebih dari tiga hingga empat bulan, dan mengkhawatirkan.

2. Biang keringat

Biasanya ini terjadi saat cuaca panas atau saat bayi berpakaian berlebihan atau tebal. "Ini cenderung terjadi ketika kelenjar keringat bayi tersumbat dan keringatnya terperangkap di bawah kulit," ujar Lauren R. Crosby, dokter anak di LaPeer Pediatrics di Beverly Hills, California.

Gejala

  • Benjolan merah berukuran kecil, yang biasanya muncul di kepala, leher, bahu, dan kadang pada dada.
  • Kadang bintik merah ini bisa menyebabkan gatal, Bunda. Jadi perhatikan jika bayi menggaruk kulit yang teriritasi.

Cara mengatasi

Untuk mencegah bintik merah karena biang keringat, cobalah untuk mengenakan pakaian yang ringan dan tipis pada bayi agar tak kepanasan hingga berkeringat. Di iklim hangat atau pans, tidak masalah membiarkan bayi tidur hanya dengan popok dan satu lapis pakaian serta menyalakan pendingin untuk menjaga udara dalam ruangan bersirkulasi.

Biang keringat biasanya hilang dengan sendirinya dalam tiga sampai empat hari, selama bayi tidak berpakaian berlebihan dan tetap berada di lingkungan yang sejuk. Selain itu, Bunda juga bisa memandikannya dengan sabun khusus.

"Saya merekomendasikan mandi setiap hari dengan pembersih kulit sensitif non pewangi untuk membantu membersihkan keringat dan menjaga kulit tetap bersih," ucap Crosby.

3. Ruam popok

Ruam popok dapat terjadi karena iritasi dari popok basah dan gesekan. Ruam popok bayi bahkan lebih sering terjadi pada bayi lebih tua, yang tidur sepanjang malam dan mungkin lebih sering mengompol.

Gejala

  • Bintik merah muncul di bagian bokong bayi.
  • Kulit tampak bengkak dan hangat. Dalam beberapa kasus, kulit bayi mungkin sedikit terangkat dan terasa hangat saat disentuh.

Cara mengatasi

Ruam popok bisa sembuh dengan sendirinya dengan seringnya mengganti popok dan menggunakan krim yang dijual bebas, dengan kandungan zinc oxide.

"Zinc oxide ini berfungsi sebagai penghalang untuk mencegah gesekan dan iritasi di area popok," ucap Bender.

Bunda, juga bisa mencegah ruam popok dengan memastikan kulit bokong bayi benar-benar kering sebelum mengenakan popok. Selain itu, pilih popok yang cocok dengan kulit bayi dan seringlah menggantinya saat sudah basah.

Ruam juga bisa disebabkan oleh jamur yang hidup di kulit. Gejalanya, seperti bintik berwarna merah muda dan biasanya muncul di lipatan kulit bayi.

Untuk mengobatinya, oleskan krim anti-jamur topikal beberapa kali dalam sehari. Ruam jenis ini juga bisa dicegah dengan menjaga bayi tetap bersih dan kering.

4. Roseola

Roseola sering terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 3 tahun, Bunda. Roseola adalah bintik-bintik merah datar yang lebarnya sekitar 2-3 milimeter (mm).

Gejala

  • Beberapa bintik merah menonjol tapi tidak gatal.
  • Disertai dengan suhu tinggi mendadak sekitar 40 derajat celsius, sakit tenggorokan, diare, batuk, dan pilek.
  • Saat demam hilang, bintik merah akan muncul

"Ini biasanya dimulai di dada dan punggung, sebelum menyebar ke seluruh tubuh," kata dokter umum, Philippa Kaye, dikutip dari Made for Mums.

Cara mengatasi

Tidak dibutuhkan perawatan khusus. Anak beri banyak cairan, istirahat, dan obati demam.

5. Meningitis

Meningitis terjadi ketika selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang meradang. Ini merupakan infeksi serius karena bisa menyebabkan kerusakan organ, dan otak permanen hingga kematian.

Gejala

  • Demam tinggi. Ukur suhu tubuh bayi karena demam tinggi adalah tanda klasik meningitis.
  • Lesu. Jika bayi kurang aktif dari biasanya, itu bisa jadi sinyal meningitis.
  • Muntah. Gejala ini lebih sering terjadi pada bayi bersamaan dengan hilangnya nafsu makan dan mudah tersinggung.
  • Bintik merah mudah atau merah di seluruh tubuh atau ruam ungu seperti memar kecil atau kapiler pecah di kulit, dan ruam merah yang gatal.
Banner Model Bosnia DisekapBanner Model Bosnia Disekap/ Foto: HaiBunda/Mia

Cara mengatasi

Meningitis yang disebabkan virus biasanya hilang dengan sendirinya dalam 7-10 hari, tapi meningitis yang disebabkan bakteri membutuhkan perhatian medis segera. Biasanya antibiotik diberikan untuk mengatasinya. Namun untuk kasus yang lebih serius dibutuhkan rawat inap.

6. Campak

Bintik-bintik kecil yang halus lama-lama akan menjadi bercak. Ini sering dimulai di bagian kepala dan leher, kemudian menyebar ke bagian bawah tubuh. Paling umum, campak terjadi pada anak berusia 1 hingga 4 tahun.

Gejala

  • Bintik merah bisa menyerupai ruam roseola atau deman berdarah. Namun anak-anak yang menderita campak seringkali memiliki bintik-bintik kecil berwarna putih keabu-abuan di bagian dalam pipi sebelum bintik merah muncul di tubuh.
  • Demam tinggi, mata merah dan perih, batuk kering, dan pilek.
  • Kadang peka terhadap cahaya.

Cara mengatasi

Beri anak banyak cairan dan obat-obatan dengan dosis sesuai dengan usianya untuk menurunkan demam. Untuk mencegahnya, bisa melakukan vaksinasi campak.

"Campak tidak terlalu umum sekarang karena imunisasi MMR, namun siapapun yang belum divaksinasi dengan benar berisiko terkena," ujar Profesor Pediatri di Universitas Bristol, Adam Finn.

Ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, tetapi dua tanda yang paling umum adalah gatal-gatal dan eksim. Ini bisa disebabkan oleh makanan atau obat-obatan yang membuat bayi alergi, atau ketika kulit bayi bersentuhan dengan bahan iritan.

7. Alergi

Gejala

Jika Bunda memperhatikan gejala berikut, bawa bayi segera ke UGD:

  • Pembengkakan pada bibir atau wajah. Jika bibir atau wajah bayi membengkak, itu pertanda reaksi alergi yang parah dan harus segera ditangani oleh dokter.
  • Mengi, yakni tanda-tanda kesulitan bernapas adalah tanda bahaya.

Cara mengatasi

Perawatan tergantung pada usia anak dan apa yang memicunya. Hilangkan alergen atau pemicunya dan gunakan obat alergi topikal maupun oral.

8. Eksim

Eksim berupa bintik merah dan kering yang kronis pada kulit. Ini adalah kelainan kulit paling umum pada bayi. Faktanya, 60 persen bayi mengalami eksim pada tahun pertama kehidupannya, Bunda.

"Kadang bayi terlalu banyak menggaruk bisa menyebabkan pendarahan dan mengganggu tidurnya," ucap Bender.

Eksim bisa terinfeksi jika tidak diobati, menyebabkan keropeng, dan bintik-bintik kulit keluar.

Gejala

  • Semakin parah eksim, semakin gatal bintik merahnya.
  • Bintik merah kering menandakan eksim ringan
  • Bintik merah muda kering dan bersisik menandakan eksim sedang
  • Bintik merah gelap dan bersisik menandakan eksim parah, yang biasanya disertai dengan gejala memburuk dan rasa gatal hebat di seluruh tubuh

Cara mengatasi

Menjaga kulit bayi tetap lembap dengan mengoleskan krim kental setiap hari untuk mencegah munculnya eksim. Untuk kasus ringan bisa diobati dengan pelembap, sedangkan eksim sedang memerlukan krim atau salep kortison, dan eksim parah bisa diobati dengan produk yang dijual bebas.

9. Ruam air liur

Ini biasanya terjadi di wajah bayi saat kelenjar air liurnya aktif, yakni sekitar usia 3 atau 4 bulan.

Gejala

  • Bintik merah yang teriritasi berada di sekitar mulut, dagu, dan leher bayi yang selalu basah oleh air liur
  • Kulit mengelupas, bisa tampak sedikit bersisik dan kering

Cara mengatasi

Salah satu cara mencegah dan menyembuhkan ruam bayi akibat air liur bayi ialah menjaga kulit yang rentan terkena tetap kering. Bunda bisa juga mengoleskan salep lembut bebas resep sebelum dan sesudah makan sebagai pelindung untuk mencegah air liur menyentuh kulit, sehingga ruam air liur bayi dapat sembuh di bawahnya.

Bunda, simak juga yuk tips atasi ruam popok bayi ala Carissa Putri dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!