Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

6 Tips Merawat Kulit Bayi Baru Lahir, Bunda Perlu Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 21 Oct 2020 13:12 WIB

Infant with white bodysuit sleeping in parents bed in morning. Baby lying on back. Closeup. Top down view.
6 Tips merawat kulit bayi baru lahir/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FotoDuets

Banyak Bunda merasa ketakutan merawat bayi baru lahir. Tubuh bayi yang masih lemah dan mungil, membutuhkan penanganan yang telaten dan penuh kehati-hatian.  

Begitu pula perawatan yang menyangkut kulitnya yang lembut, enggak boleh sembarangan menggunakan produk-produk bayi ya, Bunda. Apalagi kalau bayi mengalami gangguan kulit seperti ruam popok, biang keringat, hingga eksim. Benarkah merawat kulit bayi serumit itu?

Dr Susan Mallory, M.D., dokter kulit anak dari Rumah Sakit Anak St Louis, Amerika Serikat, mengatakan bahwa perawatan kulit bayi sebenarnya akan lebih baik jika tidak banyak terpapar bahan kimia, Bunda.

Begitu juga yang disampaikan Dr Midi Haruani, Sp. K. K., dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta, yang mengatakan, “Bayi tidak butuh kosmetik tambahan,” ujarnya.

Apabila hendak memilih kosmetik, cobalah menimbang baik-baik komposisi yang tertera di kemasan sebelum membeli. Gunakan produk yang sudah teruji serasa klinis dan khsusus untuk bayi. Pilih tabir surya SPF 15, untuk melindungi bayi dari paparan matahari langsung, dan perhatikan apakah produk mengandung bahan penyebab iritasi seperti detergen, sabun, pewarna, atau pewangi.

Untuk minyak telon juga sebaiknya pilih yang hanya untuk menghangatkan. Kalau udara panas atau bayi kepanasan, disimpan dulu saja Bunda.

Berikut beberapa kiat merawat dan mengatasi problematik kulit bayi dikutip Parents Guide Growing Up Usia 0-12Bulan:

1. Memandikan bayi

Idealnya bayi mandi dua kali sehari setiap harinya. Tapi beberapa dokter beranggapan mandi 2-3 kali seminggu sudah cukup untuk bayi di tahun pertama.  Namun, menurut Midi, bayi bisa mandi setiap hari jika kondisi kulitnya normal.

2. Milia

Kalau Bunda menemukan bintik-bintik kecil di wajah bayi baru lahir hingga usia 2-3 bulan, tepatnya di ujung hidung dan dagu, pipi dan dahi berwarna putih atau kuning, itu namanya milia. Dan ini tidak butuh perawatan khusus karena akan hilang sendiri. 

3. Biang keringat

Saat udara panas dan lembab, pori-pori kelenjar keringat bayi yang belum matang jadi gampang tersumbat. Akibatnya muncul biang keringat, bintik kecil berwarna merah jambu. 

Untuk mengatasinya, kenakan bayi pakaian katun tipis yang lembut dan menyerap keringat. Hindari ruangan yang terlalu panas dan lembab. Serta mandikan bayi dengan air hangat. Ini efektif untuk bayi baru lahir.

4. Kerak

Lapisan kuning kecoklatan dan berminyak ini biasanya ditemukan di kulit kepala dan belakang telinga bayi. Istilah medisnya itu cradle cap. Penyebabnya kulit yang tumbuh lebih cepat ketimbang pelepasannya.

Apabila bayi mengalaminya, oleskan baby oil atau minyak zaitun pada kerak. Tunggu beberapa saat sampai kerak melunak dan terlepas, lalu bersihkan perlahan. Selain itu, sebaiknya Bunda juga lebih sering mengeramasi kepala si bayi.

5. Ruam popok

Cara mengatasinya adalah dengan segera mengganti popok basah atau minimal 6 jam sekali. Bersihkan dengan air dan keringkan. Jika perlu oleskan krim yang mengandung oksida seng atau anti-jamur.

6. Jerawat bayi

Bayi juga bisa jerawatan. Biasanya jerawat ini muncul setelah bayi lahir atau 3-4 minggu. Jerawat ini tidak butuh perawatan khusus karena akan hilang sendiri. Namun Bunda bisa membersihkan wajah bayi dengan air bersih setiap harinya. 

Kalau jerawat tidak hilang dalam 6 bulan, konsultasikan ke dokter. Ingat ya, Bunda, yang terpenting jangan memencet jerawat bayi atau menggaruk karena bisa infeksi.

Bunda, simak juga yuk tips memandikan bayi baru lahir yang tepat, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda