
parenting
Manfaat Bermain pada Anak & 5 Tips Mendampinginya agar Tumbuh Optimal
HaiBunda
Rabu, 07 Oct 2020 10:17 WIB


Bermain erat kaitannya dengan keseharian anak-anak. Kegiatan yang mengasyikkan dan menyenangkan ini pun ternyata menyimpan segudang manfaat untuk si kecil lho, Bunda.
Menurut National Association for the Education of Young Children (NAEYC), bermain merupakan media penting dalam perkembangan bahasa, kognitif, sosial, dan regulasi emosi anak. Bermain juga dapat diasosiasikan sebagai ekspresi kreatif, yang dapat menjadi media ataupun kendaraan untuk mengembangkan kreativitas anak.
Tanpa Bunda sadari, melalui bermain perkembangan motorik, kognitif, dan sosioemosional anak akan terus berkembang. Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan di bawah ini yuk:
1. Perkembangan fisik dan motorik
Dalam perkembangan fisik dan motorik, bermain dapat membantu anak untuk mempelajari bagaimana ia menggunakan otot-ototnya serta mengkoordinasikan visual dan gerakan tubuhnya.
2. Perkembangan kognitif
Sedangkan dalam perkembangan kognitif, bermain dapat meningkatkan rasa ingin tahu, kapasitas untuk menyimpan informasi baru, mengembangkan keterampilan bahasa, serta keterampilan memecahkan masalah anak-anak.
3. Perkembangan Sosioemosional
Dalam perkembangan sosioemosional, bermain dalam melatih anak untuk mengembangkan pertemanan dan komunikasi, hubungan yang erat dengan orang lain, meningkatkan keterampilan regulasi emosi, berlatih untuk kompromi dengan aturan, menunggu giliran, berbagi dengan orang lain, maupun belajar menerima kekalahan.
Tidak hanya itu, rupanya dengan bermain dapat menumbuhkan rasa aman, nyaman, dan kepercayaan diri pada anak lho, Bunda. Wah, ternyata banyak sekali ya manfaat dari kegiatan bermain pada anak.
Semakin anak bertumbuh besar, cara anak bermain pun akan berubah. Mereka akan lebih kreatif dan lebih banyak bereksperimen dengan ide maupun permainan. Berdasarkan jenisnya, permainan dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu permainan tidak terstruktur dan permainan terstruktur.
Permainan tidak terstruktur merupakan permainan yang menarik minat anak dan terjadi begitu saja. Pada anak yang lebih kecil, permainan tidak terstruktur dan bebas merupakan permainan yang terbaik. Contoh dari permainan tidak terstruktur adalah permainan kreatif seperti seni dan musik, permainan imajinatif seperti bermain pura-pura misalnya masak-masakan, maupun permainan mengeksplorasi ruang dan tempat bermain yang ada.
Sedangkan permainan terstruktur, memiliki aturan dan tujuan yang lebih jelas. Contoh dari permainan terstruktur adalah bermain board games seperti monopoli maupun olahraga seperti basket dan futsal.
![]() |
Sekarang, yuk simak beberapa tips bermain dengan anak yang dapat Bunda dan Ayah terapkan di rumah:
1. Usahakan untuk selalu meluangkan waktu bermain dengan anak minimal 10-20 menit sehari, tanpa terdistraksi gadget, urusan pekerjaan, maupun pekerjaan rumah tangga. Hadirlah secara utuh untuk anak, ya Bunda.
2. Jadilah mitra anak dalam bermain. Misalnya ketika anak sedang bermain pura-pura (pretend play) seperti bermain masak-masakan, anak dapat berperan sebagai koki dan Bunda atau Ayah dapat berperan sebagai pembeli.
3. Ajak anak untuk berimprovisasi. Misalnya Bunda atau Ayah mengajak anak bermain menyusun balok. Ajak anak untuk memikirkan apa yang dapat ia buat dari balok-balok tersebut dan mainan apa yang dapat ditambahkan selain balok untuk menambah keseruan bermain?
4. Carilah media permainan yang tersedia di sekitar Bunda atau Ayah. Bermain memang erat kaitannya dengan mainan. Namun, siapa sangka bahwa tanpa alat bantu mainan, anak pun tetap bisa bermain bersama Bunda dan Ayah?
Mainan terbaik adalah diri orang tua itu sendiri. Dengan menatap mata anak, anak mendengar orang tua bersuara dengan berbagai macam intonasi dan nada (dinyanyikan, dan lain-lain), ataupun memegang bagian tubuh misalnya memegang hidung, mata, dan lain-lain. Bunda dan Ayah dapat mengajak anak bermain ciluk-ba, tepuk tangan, pretend play, maupun tummy time.
5. Hindari untuk terlalu mengarahkan kegiatan bermain anak, agar imajinasi dan kreativitas anak tidak terkekang. Jangan lupa, untuk tetap memberikan pengawasan kepada anak, ya Bunda.
Semoga tips di atas bermanfaat ya, Bunda, untuk tumbuh kembang si kecil. Bunda punya tips menemani bermain anak yang menarik? Share di kolom komentar ya!
Aisyah Almas Silmina, M.Psi., Psikolog merupakan seorang Psikolog Klinis Anak.
Saat ini melakukan praktik di RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta di Departemen Neuropediatri. Aisyah juga praktik di Layanan Psikologi Bileva.
Simak juga yuk, manfaat bermain puzzle untuk kecerdasan otak anak dalam video di bawah ini:
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kapan Anak Perlu Suplemen Zat Besi? Ciri Anak Kekurangan Zat Besi & Cara Mengatasinya

Parenting
Pentingnya Vaksin PCV pada Anak: Melindungi dari Pneumonia dan Polusi Udara

Parenting
Guideline MPASI Terbaru WHO, Perhatikan Makanan yang Boleh & Tidak Diberikan untuk Anak

Parenting
3 Komponen Feeding Rules pada Anak, Mudah Dicoba untuk Maksimalkan Pertumbuhannya

Parenting
Penyebab GTM pada Anak dan 9 Strategi untuk Mengatasinya

Parenting
4 Perilaku Orang Tua untuk Bantu Cegah Terjadinya Sibling Conflict
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda