PARENTING
5 Alasan Bunda Tak Perlu Bentak Anak Saat Marah, Bisa Pengaruhi Otak
Asri Ediyati | HaiBunda
Minggu, 01 Nov 2020 13:24 WIBTak dipungkiri bahwa pandemi turut membuat satu keluarga stres. Mulai dari masalah manajemen waktu hingga manajemen emosi. Mungkin Bunda beberapa kali menemukan berita orang tua yang gelap mata yang berujung kekerasan pada anak.
Ya, kekerasan tak cuma fisik tapi verbal juga, salah satunya membentak anak. Sayangnya, menurut Dr. Laura Markham, pendiri Aha! Parenting dan penulis Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting, membentak anak-anak adalah 'teknik' parenting yang sering dilakukan secara tak sadar.
Ada beberapa alasan untuk membantu kita belajar mengapa kita perlu berhenti membentak anak-anak kita, tidak peduli seberapa frustrasinya kita saat ini.
Berikut alasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
1. Membentak anak itu bukan cara komunikasi yang baik
Tak ada anak yang senang dimarahi. Jadi, kata Markham kenapa Bunda harus membentak anak-anak? "Ketika orang tua berteriak, anak-anak terlihat patuh dari luar, tetapi anak tidak lebih terbuka terhadap pengaruh Anda, mereka kurang terbuka," kata Markham, dikutip Fatherly.
Menurut Markham, membentak anak tidak akan selesaikan masalah, malah membuat anak yang lebih kecil mungkin menangis. Sementara, anak-anak yang lebih besar mungkin akan terluka dan membuat matanya berkaca-kaca.
"Tetapi keduanya menutup diri alih-alih mendengarkan. Itu bukan komunikasi. Meneriaki anak-anak mungkin membuat mereka menghentikan apa yang mereka lakukan, tetapi Anda tidak mungkin dapat melakukannya saat suara Anda dinaikkan. Singkatnya, berteriak tidak akan berhasil," ujarnya.
2. Orang tua yang membentak melatih anak untuk membentak
Markham mengatakan orang tua tidak boleh meremehkan seberapa besar kekuatan yang mereka miliki atas perilaku yang dapat diterima anak-anak. Orang tua yang terus-menerus membentak dan membentak menjadikan perilaku itu normal bagi seorang anak, dan pada akhirnya, anak-anak akan beradaptasi dengannya.
"Semudah saat meneriaki seorang anak, efek jangka panjangnya bisa menjadi bumerang," kata Markham.
Markham mencatat bahwa jika seorang anak tidak peduli saat dimarahi, itu merupakan indikator bahwa orang tua sering membentak. Sebaliknya, orang tua perlu menjadi role model untuk manajemen emosi. Intinya, untuk benar-benar membuat seorang anak berperilaku, orang dewasa harus yang pertama.
3. Membentak mengubah cara otak anak berkembang
Percaya enggak Bunda, berteriak dan teknik pengasuhan yang keras lainnya benar-benar dapat mengubah cara otak anak berkembang? Hii, seram banget ya.
Kenapa membentak anak bisa mengubah cara otak anak berkembang? Itu karena manusia memproses informasi dan peristiwa negatif lebih cepat dan menyeluruh daripada peristiwa yang baik.
Dilansir Healthline, ada sebuah studi membandingkan pemindaian MRI otak orang-orang yang memiliki riwayat kekerasan verbal orang tua di masa kanak-kanak dengan pemindaian mereka yang tidak memiliki riwayat kekerasan verbal. Mereka menemukan perbedaan fisik yang nyata di bagian-bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara dan bahasa.
4. Membentak bisa menyebabkan anak depresi
Selain anak-anak yang merasa sakit hati, takut, atau sedih ketika orang tua membentak mereka, kekerasan verbal memiliki kemampuan untuk menyebabkan masalah psikologis yang lebih dalam yang dibawa ke masa dewasa.
Dalam studi yang melacak peningkatan masalah perilaku pada anak usia 13 tahun yang dibentak, para peneliti juga menemukan peningkatan gejala depresi. Banyak penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara pelecehan emosional dan depresi atau kecemasan.
Gejala seperti demikian dapat memperburuk perilaku dan bahkan dapat berkembang menjadi tindakan yang merusak diri sendiri, seperti penggunaan narkoba atau peningkatan aktivitas seksual yang berisiko.
5. Membentak berpengaruh pada kesehatan fisik anak
Pengalaman yang anak miliki saat tumbuh membentuk anak dalam banyak hal, beberapa di antaranya bahkan mungkin tidak mereka sadari. Stres di masa kanak-kanak dari orang tua yang melakukan kekerasan verbal dapat meningkatkan risiko anak untuk masalah kesehatan tertentu nantinya sebagai orang dewasa.
Sebuah studi mengatakan bahwa mengalami stres sebagai seorang anak dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan fisik. Nantinya anak bisa berisiko sakit apa di kemudian hari?
Anak bisa berisiko mengalami artritis, sakit kepala yang parah, masalah punggung dan leher, dan nyeri kronis lainnya.
Duh, seram-seram ya Bunda dampaknya. Bagaimana pun tidak ada kata terlambat untuk membuat perubahan dalam perilaku pola asuh atau mempelajari beberapa teknik baru.
Jika Bunda menyadari diri sering membentak atau kehilangan kesabaran, mintalah bantuan. Seorang terapis atau bahkan suami dapat membantu Bunda memilah beberapa perasaan itu dan mengembangkan rencana untuk menghadapinya dengan cara yang lebih sehat.
Simak juga cerita anak 8 tahun yang habiskan waktu di rumah saja bersama ular peliharaannya:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Cara Menguatkan Hubungan Kakak-Adik agar Tak Sering Bertengkar
Hati-hati Bunda, 4 Dampak Negatif Jika Sering Memuji Anak
Studi: Bertengkar di Depan Anak Merusak Kesehatan Otaknya
Sering Membentak Merusak Perkembangan Mental Anak
TERPOPULER
Momen Tamara Tyasmara Kunjungi Makam Dante, Sang Putra yang Meninggal Tahun Lalu
Manfaat Tes AMH Untuk Mengetahui Peluang Hamil di Atas Usia 30 Tahun
Terpopuler: Momen Kimmy Jayanti Sambut Kelahiran Anak Ketiga
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Athar Anak Citra Kirana Dapat Predikat Suka Ngelawak di Kelasnya, Intip 5 Potret Gemasnya
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Ultah ke-5 Saka Anak Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama, Dirayakan Sederhana Di Rumah
Manfaat Tes AMH Untuk Mengetahui Peluang Hamil di Atas Usia 30 Tahun
Momen Tamara Tyasmara Kunjungi Makam Dante, Sang Putra yang Meninggal Tahun Lalu
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
5 Potret Aktor Tampan Korea Lee Min Ho yang Hobi Bersepeda
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Umrah Perdana usai Mualaf, Ruben Onsu Nangis Cium Hajar Aswad
-
Beautynesia
Belajar Berkain bersama Nona Srikaya
-
Female Daily
Mind Blowing! Ini 3 Teori Drama ‘Bon Appetit, Your Majesty’ yang Diperankan Yoona dan Lee Chae Min!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
10 Drama Korea Bertema Sekolah yang Bikin Nostalgia, Mana Favoritmu?
-
Mommies Daily
Kenapa Suami yang Selingkuh Tidak Mau Cerai dengan Istrinya? Ini 7 Alasannya!