Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Yuk Intip Jadwal Imunisasi Dasar untuk si Kecil di Masa Pandemi

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 27 Oct 2020 15:01 WIB

Close up of a pediatrician vaccinating his patient
Jadwal imunisasi dasar/ Foto: Getty Images/Geber86

Si Kecil sudah diimunasiasi sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Bunda? Pada dua tahun pertama,  anak dianjurkan untuk mendapatkan vaksin secara lengkap.  Bunda sudah tahu, daftar vaksin wajib diberikan saja ada lima imunisasi dasar, serta kapan jadwal imunisasinya harus diberikan?

Dokter atau bidan di posyandu umumnya akan menuliskan jadwal imunisasi berikutnya setelah mengimunisasi si Kecil di buku kesehatan atau KMS. Bunda tinggal rajin mengeceknya agar tidak kelupaan.

Seperti yang kita ketahui, imunisasi atau pemberian vaksin merupakan proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Caranya dengan memasukkan virus atau bakteri yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh anak. Tujuannya agar sistem kekebalan tubuh mengenali jenis virus atau bakteri tertentu dan menjadi lebih kebal.

Lima imunisasi dasar yang disubsidi pemerintah adalah hepatitis B, BCG, Polio, DPT-HB-Hib, serta campak. Dikutip CNN, imunisasi ini wajib diberikan untuk mengurangi risiko anak terkena penyakit- penyakit yang berbahaya di dunia. Misalnya polio yang sebabkan lumpuh,  DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus, pneumokokus (PCV) untuk mencegah radang otak, atau rotavirus untuk mencegah diare akut.

Imunisasi dasar seperti Polio, Hepatitis B, BCG, DPT-HB-HIB, Campak diberikan secara gratis karena masuk dalam subsidi pemerintah. Tapi penggratisan vaksin ini hanya di Puskesmas atau posyandu. Jika dilakukan di rumah sakit umum tentu harus membayar.

Sedangkan untuk vaksin Influenza, Rotavirus serta Pneumokokus tidak ditanggung pemerintah. 

Meski yang diwajibkan lima imunisasi, bukan berarti anak-anak tidak membutuhkan vaksin lainnya. Masih ada beberapa imunisasi lain yang diperlukan anak, termasuk jenis vaksin yang perlu dilakukan berulang-ulang, agar kekebalan tubuhnya bisa sempurna.

Berikut daftar imunisasi yang perlu didapatkan anak sesuai dengan usia, dikutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

1. Usia 0-1 bulan: Hepatitis B, Polio-0

2. Usia 2 bulan: DPT-HB-Hib-1, BCG, Polio-1, PCV, Rotavirus

3. Usia 3 bulan: DPT-HB-Hib-2, Polio-1

4. Usia 4 bulan: DPT-HB-Hib-3, Polio-3, PCV, Rotavirus

5. Usia 6 bulan: PCV, Rotavirus

6. Usia 9 bulan: Campak

7. Usia 12 bulan: Japanese encephalitis, PCV

8. Usia 15 bulan: Hib, MMR

9. Usia 18 bulan: Polio, DPT-Hib, Campak

10. Usia 24 bulan: Japanese encephalitis

11. Usia 2-5 tahun: DPT, MMR, Tifoid (ulangan setiap 3 tahun)

12. Usia 5-18 tahun: DPT, polio, campak, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, PCV, TT, hepatitis B. 

Untuk Japanese Encephalitis (JE), ini merupakan penyakit radang otak disebabkan oleh virus Japanese Encefalitis termasuk Family Flavivirus dan merupakan masalah kesehatan masyarakat di Asia termasuk di Indonesia. Manusia bisa tertular virus JE bila tergigit nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Pemberian vaksin dianggap sangat penting dilakukan.

Bagaimana mengimunisasi di saat pandemi seperti ini? dokter Dimple Nagrani,SpA dari RSU Bunda Jakarta, pernah menyampaikan bahwa apabila si kecil sudah dijadwalkan melengkapi vaksinasi sebaiknya jangan ditunda meski ada pandemi.

"Karena kita enggak tahu kapan pandeminya selesai," kata Dimple. 

Dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan saat kondisi rumah sakit atau Puskesmas masih dianggap belum kondusif boleh ditunda dua minggu, tapi jangan terlalu lama ya, Bunda.

Penting untuk diingat, ketika akan membawa anak imunisasi, usahakan dalam kondisi sehat. Saat anak sakit, sistem kekebalan tubuh sudah bekerja untuk melawan penyakit, sehingga bila diberikan vaksin ditakutkan sistem kekebalan tubuh tak mampu bekerja maksimal dan efek samping dari imunisasi bisa lebih parah. 

Dikutip Kids Health, dokter anak Elana Pearl Ben-Joseph, MD, memang jadwal imunisasi yang direkomendasikan dapat bervariasi tergantung tempat tinggal, kesehatan anak, jenis vaksin, dan vaksin yang tersedia. 

"Beberapa vaksin mungkin diberikan sebagai bagian dari vaksin kombinasi sehingga seorang anak mendapat lebih sedikit suntikan.  Bicarakan dengan dokter Anda tentang vaksin yang dibutuhkan anak Anda," kata Ben-Joseph.


Untuk vaksin hepatitis B, kata Ben-Joseph, idealnya dosis pertama diberikan dalam waktu 24 jam setelah lahir, tetapi anak-anak yang belum pernah diimunisasi bisa mendapatkannya pada usia berapa pun.  

"Beberapa bayi berat lahir rendah akan mendapatkannya pada 1 bulan atau setelah keluar dari rumah sakit," ujar Ben-Joseph.

Bunda, simak juga yuk hal yang harus dilakukan saat anak terlambat diimunisasi dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda