Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Melihat Perbedaan Kepribadian Anak dari Urutan Kelahiran, Bunda Perlu Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 05 Nov 2020 17:41 WIB

Funny moment. Three little children at home together.
Karakter anak berdasarkan urutan kelahirannya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Liderina

Jakarta - Memiliki tiga anak tentu tak ada yang sama, semua berbeda-beda kepribadiannya. Tahukah Bunda, rahasia kepribadian anak ini terletak pada urutan kelahirannya lho. Tergantung apakah dia anak sulung, tengah, bungsu, atau anak satu-satunya.

Meri Wallace, seorang terapis anak dan keluarga selama lebih dari 20 tahun dan penulis Birth Order Blues (Owl Books), setuju tentang teori urutan kelahiran ini.

"Beberapa di antaranya berkaitan dengan cara orang tua berhubungan dengan anak di posisinya, dan beberapa di antaranya benar-benar terjadi karena posisi spot. Setiap posisi memiliki tantangan unik," jelasnya dikutip Parents.

Berikut yang perlu orang tua ketahui tentang ciri-ciri kepribadian sesuai urutan kelahiran untuk anak tertua, menengah, bungsu, dan tunggal:

1. Anak sulung

Anak sulung secara alami dibesarkan dengan campuran insting dan coba-coba karena orang tua belum memiliki pengalaman sebelumnya.  Ini yang sering menyebabkan orang tua menjadi pengasuh berdasarkan buku. Sehingga menciptakan pola asuh yang sangat perhatian, ketat dengan aturan, dan terlalu neurotik tentang hal-hal kecil.  Pada gilirannya, cara tersebut menyebabkan anak perfeksionis, selalu berusaha untuk menyenangkan orang tuanya.

Anak sulung menikmati kehadiran orang tua mereka, karena itu anak sulung terkadang bertingkah seperti orang dewasa mini.  Mereka juga rajin dan ingin unggul dalam segala hal yang mereka lakukan.  Perhatian yang tidak terbagi mungkin berkaitan dengan alasan anak sulung cenderung berprestasi.  

Anak sulung juga terbiasa menjadi pusat perhatian  karena satu-satunya milik Ayah dan Bunda sebelum kehadiran saudara kandung.

"Banyak orang tua menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca dan menjelaskan hal-hal kepada anak sulungnya. Tidak mudah ketika anak-anak lain muncul," kata Frank Farley, Ph.D., psikolog di Temple University, di Philadelphia, yang telah mempelajari kepribadian dan manusia.  

Selain biasanya mendapat nilai lebih tinggi pada tes IQ, umumnya anak sulung mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi daripada saudaranya.

"Mereka sering kali sangat takut gagal, jadi tidak ada yang mereka capai terasa cukup baik," kata Michelle P. Maidenberg, Ph.D., seorang terapis anak dan keluarga di White Plains, New York.  

Dan karena mereka takut salah melangkah, anak-anak sulung sikapnya lurus dan sempit. "Mereka biasanya tidak fleksibel, mereka tidak suka perubahan dan ragu-ragu untuk keluar dari zona nyaman mereka," jelasnya.

Selain itu, karena anak sulung sering kali diberi banyak tanggung jawab di rumah, entah itu membantu pekerjaan rumah atau mengawasi adik-adiknya, anak sulung bisa cepat mengambil alih dan bisa jadi suka memerintah saat melakukannya.  Beban tersebut dapat menyebabkan stres berlebih apabila merasakan tekanan untuk menjadi sempurna.

2. Anak tengah

Bunda yang memutuskan memiliki anak kedua, mungkin akan membesarkannya tidak seperti  pengalaman sebelumnya.  Bahkan Bunda mungkin kurang perhatian karena ada anak lain dalam hidup mereka.  

"Anak tengah sering merasa tersisih dan merasa, 'Yah, saya bukan yang tertua. Saya bukan yang termuda. Siapa saya?'" Kata terapis Meri Wallace. 

Pemikiran semacam ini, kata Dr.Kevin Leman, seorang psikolog yang telah mempelajari urutan kelahiran sejak 1967 dan menulis The Birth Order Book: Why You Are the Way You Are (Revell), membuat anak tengah lebih dekat dengan teman sebayanya, karena perhatian orang tua biasanya ditujukan kepada anak sulung atau bayi tercinta dari keluarga.  

Selain itu, anak tengah merupakan tipe yang mengikuti arus.  Begitu seorang adik tiba, mereka harus belajar bagaimana terus bernegosiasi dan berkompromi untuk menyesuaikan diri dengan semua orang.  Tidak mengherankan  anak-anak tengah lebih ramah daripada kakak dan adik mereka.

Anak tengah sering kali merasa tidak mendapatkan perhatian orang tua sebanyak kakak atau adik bungsu yang mereka cintai, dan mereka merasa kebutuhan dan keinginan mereka diabaikan. 

"Anak-anak tengah berada dalam posisi yang sulit dalam sebuah keluarga karena mereka pikir mereka tidak dihargai," kata Dr. Maidenberg.

3. Anak Bungsu

Anak-anak bungsu cenderung menjadi yang paling berjiwa bebas karena sikap orang tua yang semakin lebih cuek dalam pengasuhan. 

Anak bungsu biasanya juga bukan yang terkuat atau terpintar, jadi bungsu mencoba mengembangkan diri dengan cara mereka sendiri untuk memenangkan perhatian. 

Menurut penelitian Dr. Sulloway, si bungsu ini menjadi pemikat alami dengan kepribadian sosial yang ramah. Jadi, tidak mengherankan banyak aktor terkenal dan komedian itu anak bungsu. 

Anak terakhir yang berjiwa bebas lebih terbuka terhadap pengalaman yang tidak biasa dan mengambil risiko fisik daripada saudaranya. Penelitian menunjukkan anak bungsu  lebih cenderung bermain olahraga seperti sepak bola daripada kakaknya.

"Anak bungsu merasa bahwa "tidak ada yang saya lakukan yang penting," catat Dr. Leman.  

Anak terakhir juga belajar menggunakan peran mereka sebagai bayi untuk memanipulasi orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.  Orang tua sering kali memanjakan yang terkecil dalam hal tugas dan aturan.

"Mereka yang paling kecil kemungkinannya untuk didisiplinkan," kata Dr. Leman.  

4. Anak tunggal

Ini posisi unik, Bunda. Anak tunggal tidak memiliki saudara kandung untuk bersaing, sehingga menjadi satu-satunya anak yang memonopoli perhatian dan sumber daya orang tuanya. Tidak  hanya untuk waktu yang singkat seperti anak sulung, tetapi selamanya.  Akibatnya, ini yang membuat anak tunggal seperti 'anak sulung super'.

Nah, dari pemaparan di atas, Bunda dan Ayah bisa memahami anak sesuai dengan kepribadiannya masing-masing ya. Sehingga tidak membuat mereka tersisihkan dan memicu sibling rivalry di kemudian hari.

Bunda, simak cara para artis berikut agar anak-anaknya akur di rumah. Klik video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda