Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pandemi Bikin Anak Sering Internetan, Ini yang Perlu Bunda Perhatikan

Abu Ubaidillah   |   HaiBunda

Kamis, 03 Dec 2020 17:22 WIB

Full length portrait of delighted mom and kid sitting on sofa at home. They are holding computers while looking at each other with smile and love
Pandemi Bikin Anak Sering Internetan, Ini yang Perlu Bunda Perhatikan/Foto: Getty Images/iStockphoto/YakobchukOlena
Jakarta -

Pada masa pandemi COVID-19 ini, kehidupan si kecil lebih sering dihabiskan di depan layar smartphone atau komputer, baik untuk belajar maupun hiburan. Nah supaya si kecil biasa internetan dengan aman, Google membagikan beberapa tips melalui program Tangkas Berinternet.

Tim Trust & Safety Outreach dan Education Google Asia Pacific, Aldrich Christopher menyebut para orang tua harus bisa mengajarkan anak mereka untuk memilah informasi yang dilihat di internet, apalagi saat ini banyak misinformasi yang beredar di sana sini.

"Cek selalu informasi yang kita dapat di website atau sumber lainnya. Kita harus ajarkan anak-anak untuk melihat yang mana yang bisa kita percaya dan yang mana yang merupakan informasi palsu," kata Aldrich seperti dikutip dari detikInet, Kamis (3/12/2020).

Orang tua diminta untuk bisa mengajarkan si kecil situs mana yang aman untuk dikunjungi, hal ini bisa dilihat bila situs sudah menggunakan HTTPS dan memiliki ikon gembok. Selain itu orang tua juga harus memberi tahu anak tentang potensi penipuan yang bisa saja terjadi di internet.

Mengenai potensi penipuan, Aldrich juga menjelaskan ancaman phishing yang banyak mengintai lewat email spam. Ada beberapa hal yang perlu dilihat bila menerima email yang diduga upaya phishing, misalnya dengan mengecek email tersebut terlihat profesional atau tidak, yang diminta dalam email, dan penawaran menggiurkan yang diberikan.

"Ada serangan phishing yang jelas-jelas terlihat palsu. Tapi kadang ada beberapa orang yang mengerahkan tenaga dengan menggunakan logo yang betul, komunikasi yang betul jadi kita harus lihat apa yang mereka minta," jelas Aldrich lebih lanjut.

Selain tips di atas, Aldrich juga membagikan tips untuk membuat password dan kata sandi yang kuat untuk akun media sosial atau akun belajar online milik anak. Ia menekankan sandi yang kuat haruslah unik, tidak digunakan di banyak akun dan mudah diingat.

"Sandi yang kuat memiliki minimal delapan karakter. Kita juga mau menyarankan untuk menggunakan kombinasi simbol dan angka, menggunakan huruf besar dan kecil jadi bervariasi," ungkapnya.

Selain itu ia juga melarang untuk menggunakan informasi pribadi di dalam password, seperti tanggal lahir, tempat lahir, nama orang tua.

Itulah beberapa tips agar si kecil bisa berinternet dengan aman dari Google. Dengan demikian, si kecil bisa menjadi lebih terlindungi dari risiko bahaya di internet sekaligus melaksanakan protokol kesehatan menjaga jarak dan menjauhi kerumunan guna mencegah penularan COVID-19.

Bunda juga jangan lupa untuk selalu #IngatPesanIbu dengan cara menerapkan 3M di setiap waktu, yakni memakai masker ketika bepergian, menjaga jarak, dan mencuci tangan minimal 20 detik.

(prf/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda