Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Masuk SD Berbasis Agama atau Umum, Bunda Harus Pilih Mana?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 09 Dec 2020 13:21 WIB

A female Malay Muslim teacher getting involve in a class activity with her students.
Sekolah agama atau umum, Bunda pilih mana/ Foto: Getty Images/faidzzainal

Jakarta - Bunda, sudah mulai hunting Sekolah Dasar (SD) untuk si kecil yang akan mulai sekolah tahun depan? Saat ini, sudah banyak SD berkualitas yang menawarkan fasilitas maupun kurikulum berbasis agama dengan kualitas mumpuni. Hemm, kira-kira lebih bagusan di SD umum atau SD berbasis agama ya, Bunda? 

Sebagian besar orang tua mungkin bingung hendak memasukkan anaknya ke sekolah mana, sekolah yang berbasis agama atau umum? Kalau sekolah umum, bagaimana dengan dasar-dasar agamanya. Kadang, ada orang tua yang merasa pengetahuan agamanya kurang untuk mengajari dasar-dasar agama di rumah.

Memang serba salah ya, Bunda. Apalagi sekolah swasta berbasis agama itu umumnya membutuhkan biaya masuk sekolah dan SPP yang tidak murah. Meski demikian, yang terpenting itu di mana pun sekolahnya, Bunda bisa ikut berperan untuk selalu menghadirkan Allah di tengah-tengah keluarga. 

Nurul Chomaria, S.Psi dalam buku Menzalimi Anak Tanpa Sadar; 12 Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Mendidik Anak menjelaskan bahwa orang tua hendaknya memilihkan sekolah yang berbasis agama terutama anak yang masih kecil. Pendidikan dasar dasar sangat bagus apabila memilihkan sekolah berbasis agama. 

“Karena pada saat ini para orang tua juga masih menempa akhlak anak sehingga pendidikan dari rumah dan sekolah akan seiring dan sejalan,” ujarnya.

Nurul mengatakan, penempaan keimanan sebenarnya merupakan kewajiban orang tua kepada anaknya. Orang tua bisa mengajarkan tentang rukun iman dan rukun Islam sedini mungkin. 

Tapi, apabila masuk sekolah agama membutuhkan biaya yang tinggi, dua cara lainnya bisa Bunda terapkan agar anak belajar agama:

1. Mengajarkan sendiri

Menurut Nurul, cara ini selain efektif juga efisien. Orang tua bisa menjalankan perannya sebagai pendidik secara langsung,. 

“Dengan cara ini, orang tua diharapkan menjadi pribadi pembelajar yang selalu meningkatkan ilmu agamanya,” ujar Nurul.

2. Guru agama

Jalan ini bisa dipilih apabila orang tua memiliki keterbatasan ilmu dan juga waktu untuk mengajarkan. Peran guru di sini hanya sebagai penambah ilmu atau pengganti peran dari orang tua dan bersifat sementara.

Dengan mengetahui bahwa kapasitas orang tua juga masih kurang, orang tua diharapkan secara aktif menambah wawasan agamanya.

Nurul menyanyangkan apabila anak-anak kurang mendapatkan perhatian dalam pendidikan agama dari kedua orang tuanya. Padahal di zaman sekarang sekolah berbasis Islam sudah banyak dan sangat baik mutunya.

“Sebagian orang tua merasa biasa saja ketika anaknya yang akan memasuki SD tidak bisa mengaji. Namun, mereka akan memanggilkan guru private apabila anaknya belum bisa membaca dan menulis,” jelas Nurul.

Nah, semoga pertimbangan di atas dapat menjadi bahan masukan untuk Ayah dan Bunda dalam memilihkan sekolah anak ya.

Bunda, simak juga yuk tips menemukan bakat dan minat anak di sekolah dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda