Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Co-parenting Gwyneth Paltrow & Eks Suami, Utamakan Kenyamanan

Hilda Irach   |   HaiBunda

Kamis, 17 Dec 2020 13:53 WIB

Gwyneth Paltrow
Gwyneth Paltrow dan anak-anak/ Foto: Instagram @gwynethpaltrow

Jakarta - Gwyneth Paltrow baru-baru ini mengungkap keresahannya mengenai cara mengasuh anak bersama mantan suaminya, Chris Martin. Ibu dari dua anak tersebut mengakui bahwa hubungannya dengan pentolan Coldplay itu tidak selalu berjalan mulus, Bunda.

Meski sudah lama bercerai, mengasuh bersama membuat dirinya merasa masih berada dalam bayang-bayang pernikahan. “Rasanya seperti Anda mengakhiri pernikahan, tetapi masih berada di dalamnya, dan ini akan terjadi selamanya," kata Paltrow, dalam acara The Drew Barrymore Show, dikutip dari Independent, Selasa (15/12/2020).

Bintang Iron Man tersebut juga mengakui terkadang mengalami hari-hari yang buruk. Ada waktu di mana dirinya tidak ingin bersama dengan sang mantan.

Kendati demikian, Paltrow dan Chris tetap memutuskan mengasuh anak-anak bersama. Paltrow mengatakan bahwa dirinya dan Chris sudah berkomitmen untuk mengutamakan kebahagiaan buah hatinya dengan memberikan rasa cinta yang terbaik untuk anak-anak. Mereka tidak ingin jika kedua anaknya menjadi trauma oleh perceraian.

“Chris dan saya berkomitmen untuk mengutamakan anak-anak. Namun ternyata itu lebih sulit daripada kelihatannya, karena kadang-kadang Anda benar-benar tidak ingin bersama dengan mantan suami,  tetapi jika Anda berkomitmen untuk keluarga, maka Anda akan melakukannya," ujarnya. 

Bahkan, Paltrow merasa hubungannya dengan Martin semakin lebih baik daripada ketika mereka masih berstatus sebagai suami istri. Mereka merasa jauh lebih bahagia bisa mengasuh anak bersama.

"Kami memiliki gagasan bahwa hanya karena kami putus, kami tidak dapat lagi mencintai hal-hal tentang orang yang kami cintai dan itu tidak benar, " kata Paltrow.

“Apakah ada dunia di mana kita bisa putus dan tidak kehilangan segalanya? Bisakah kita menjadi sebuah keluarga, meskipun kita bukan pasangan?” terangnya.

Seperti yang telah diketahui,  Paltrow dan Chris  resmi bercerai pada tahun 2016. Dan kini mereka telah berhasil mempertahankan persahabatan yang erat untuk menjadi orang tua bersama kedua anak mereka, Apple (16) dan Moses (14).

Paltrow kemudian menjalin hubungan baru dengan menikahi Brad Falchuk, seorang sutradara dan produser asal Amerika Serikat pada tahun 2018. Sementara Chris makin mantap menjalin hubungan dengan seorang aktris cantik pemain Fifty Shades of Grey,Dakota Johnson.

Nah, pola asuh yang dilakukan Paltrow dan Chris ini disebut co parenting, Bunda. Co parenting itu sendiri adalah pola asuh yang dijalankan oleh para pasangan yang telah bercerai.  

Seorang sosiolog dan pengajar di UC Berkeley'S Greater Good Science Center, Christin Carter mengatakan bahwa kehadiran sebuah keluarga untuk anak korban perceraian sangat penting untuk anak. Ini disebabkan anak-anak selalu paling terpengaruh saat terjadi perceraian.

"Kehadiran teman-teman atau saudara orang tua sangat penting untuk anak," kata Carter, dilansir Psychology Today.

Menurut Carter, meski sudah bercerai, kedua orang tua harus tetap fokus pada tujuan bersama, yaitu berkomitmen untuk anak mereka. Dengan melakukan co parenting yang baik, anak akan tetap merasa dicintai oleh kedua orang tuanya, Bunda. Tentu hal ini akan baik untuk perkembangan emosi serta kesehatan mentalnya.

Walaupun demikian, mengasuh anak bersama mantan suami bukanlah perkara yang mudah ya, Bunda.  Namun bukan berarti tidak bisa. Nah, bagi Bunda yang ingin menjalani co parenting, berikut ini 9 tips yang bisa Bunda terapkan untuk menjalani co parenting atau mengasuh bersama dengan mantan suami, dikutip dari Divorcemag.

1. Tetapkan batasan 

Tidak semua hal boleh dilakukan si kecil. Setiap tindakan pasti punya batasannya ya, Bunda. Karena ini akan berpengaruh saat dirinya tumbuh dewasa kelak. Berupayalah memberikan batasan-batasan pada anak, Bunda.

Terkadang, setelah bercerai setiap orang tua berupaya untuk selalu "menyenangkan" dan memuaskan keinginan anak. Padahal hal ini tidak membuat anak menjadi disiplin, justru membuatnya manja. Oleh sebab itu Bunda dan mantan suami harus tetapkan batasan bersama.

2. Jangan mengkritik mantan pasangan di belakang anak 

Mengasuh anak bersama mantan suami memang tidak mudah ya, Bunda. Bahkan sering muncul pertengkaran yang secara spontan mungkin Bunda dan pasangan saling berteriak hingga si kecil mendengarnya.

Nah, hindari pertengkaran dengan mantan di belakang anak-anak ya, Bunda. Karena anak-anak mudah terpengaruh oleh lingkungan tempat mereka dibesarkan.

Ketika dilanda sebuah konflik, cobalah berpikir dingin. Lakukan diskusi dengan mantan pasangan dan mendorong pembicaraan ke arah yang positif. Jangan juga melibatkan anak dalam masalah orang dewasa ya, sebab ini akan mempengaruhinya secara emosional.

3. Jadilah tim

Suka atau tidak suka, mau dan tidak mau, Bunda dan mantan pasangan harus membuat beberapa keputusan besar bersama yang berkaitan dengan kesejahteraan anak. Oleh sebab itu, kekompakan tim sangat dibutuhkan.

Mungkin, akan sulit berkomunikasi satu sama lain, bahkan timbul sedikit perdebatan pada awalnya. Namun, Bunda dan pasangan harus berkomitmen untuk bersatu demi anak-anak Bunda.

Duduk dan diskusikan bagaimana Bunda ingin membantu anak-anak melewati masa transisi. Dengan menjadi tim yang kompak, anak-anak tentu akan merasa senang dan tetap merasa dicintai meskipun hubungan kedua orang tua mereka telah berubah.

4.  Hanya fokus pada kebutuhan anak  

Mengasuh bersama mantan pasangan memanglah sulit, tetapi ini bukan tentang hubungan Bunda dan mantan, tetapi tentang anak-anak.

Berusahalah agar hanya fokus pada anak-anak, dan tetaplah berbicara hanya hal-hal yang berkaitan dengan anak-anak. Seorang psikolog anak dan penulis blog, Sonia Bell menyarankan agar selalu menghormati mantan untuk menghindari konflik yang semakin buruk.

Jadi usahakan hindari konflik bersama mantan pasangan ya, Bunda. Fokuslah pada kebutuhan anak-anak akan kasih sayang dari orang tua mereka.

Baca tips selanjutnya di halaman berikut, Bunda.

Bunda, simak juga yuk cerita Enno Lerian yang akur dengan mantan suami dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner tanaman hias tropis



Tips mudah co parenting bersama mantan suami

Gwyneth Paltrow

Gwyneth Paltrow bersama anak dan eks suami/ Foto: Instagram @gwynethpaltrow

5. Jangan berbicara di telepon

Terkadang berkomunikasi lewat pesan teks jauh lebih baik daripada telepon, Bunda. Dengan metode ini, Bunda bisa berpikir kritis dahulu sebelum menjawab. Terutama jika terlibat perseteruan dengan mantan pasangan.

Lebih lanjut, komunikasi tertulis ini akan memberikan bukti seandainya situasinya semakin buruk dan Bunda perlu pergi ke pengadilan keluarga untuk mendapatkan hak asuh atau tunjangan anak.

6. Jangan berharap terlalu banyak

Mengatur perasaan agar tidak terlalu berekspektasi tinggi sangat penting, Bunda. Ini akan membuat Bunda tidak terlalu merasa kecewa dibuatnya mengenai cara mengasuh anak bersama mantan suami.

Terutama jika mantan suami terlalu sibuk. Biasakan untuk fleksibel dengan jadwal pengasuhan Bunda pada waktu-waktu tertentu ya. jangan berharap mantan memiliki lebih banyak waktu setelah berpisah.  

7. Memiliki support system

Menjadi orang tua tidaklah mudah ya, Bunda. Dibutuhkan usaha keras untuk mengasuh anak, terutama jika mantan pasangan tidak kooperatif atau tidak bisa diajak kerja sama.

Pasti akan ada hari di mana Bunda merasa tidak sanggup untuk melakukannya lagi bersama mantan pasangan.

Oleh sebab itu, memiliki support system seperti keluarga, teman, sahabat atau kekasih bisa memudahkan Bunda nih. Bunda bisa curhat kepada mereka dan mendapatkan nasihat yang baik tentang cara menangani situasi tersebut.

8. Lepaskan masa lalu

Mantan Bunda mungkin pernah menyakiti Bunda di masa lalu, tetapi itu tidak berarti harus terus menyimpan dendam, kebencian, atau amarah nih, Bunda.

Agar co parenting sukses, sangat penting bagi Bunda untuk berdamai dengan masa lalu dan memulai halaman baru sebagai orang tua.

Fokuskan pikiran bahwa semua ini semata-mata untuk keamanan dan kebahagiaan anak-anak ya, Bunda. Kapan pun perasaan negatif itu muncul, ingatkan diri mengapa Bunda melakukannya.

 9. Pergi ke pengadilan jika memang dibutuhkan

Namun, jika Bunda telah mengerahkan segala upaya, tetapi situasi tidak semakin membaik. Mungkin, inilah saatnya untuk Bunda pergi ke pengadilan. Tetapi perlu diingat ya, ke pengadilan adalah langkah terakhir, bila semuanya semakin sulit.

Bunda mungkin membutuhkan pengadilan keluarga untuk menyelesaikan perselisihan, terutama jika mantan pasangan mengabaikan peran dan kewajibannya sebagai orang tua.

Jika mantan Anda bersikap keras dan tidak membantu dengan tunjangan anak atau Anda berdua memiliki masalah dengan hak asuh, maka pergi ke pengadilan mungkin solusi terbaik.

Perceraian memang sulit, namun jauh lebih sulit jika anak-anak sampai terpengaruh, Bunda. Jika kedua orang tua tidak berhubungan baik, maka perpisahan dapat berdampak buruk bagi anak-anak.

Ketika anak-anak masih sangat kecil, penting bagi mereka untuk menghabiskan banyak waktu dengan kedua orang tua untuk keamanan dan stabilitas mereka. Sebagai rekan orang tua,  Bunda harus selalu mengutamakan kebutuhan dan kesejahteraan si kecil.

 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda