Anak Usia 5-12 Rentan Stres Saat Pandemi, Ini Tips Mencegahnya Bun

Boredom. Upset girl suffering from mom indifference, laying on kitchen table, mom working with laptop, panorama, free space, cropped

Ilustrasi anak stres karena belajar online/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Bunda merasa gampang stres saat pandemi Corona? Kondisi ini memang membuat orang dewasa cepat lelah secara mental. Tapi, anak-anak juga bisa mengalaminya lho.

Terutama anak usia 5 hingga 12 tahun, yang biasa bersosialisasi dengan teman-teman di sekolah. Selama pandemi COVID-19, aktivitas mereka terbatas hanya di rumah, belajar online, dan bermain pun tak boleh keluar.

Wajar kalau mereka cepat bosan saat harus mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Seperti diceritakan Bunga Zainal, putra sulungnya yang berusia 10 tahun sempat syok di awal pandemi COVID-19 karena tak bisa ke sekolah.

"Di awal PJJ ini cukup syok juga, kaget. Tapi makin ke sini, mereka sudah bisa beradaptasi," kata Bunga Zainal, dalam acara DANCOW Parent Fest Vol. 2 Bersama detikcom, Sabtu (19/12/2020).

Ia mengatakan, keseharian sang anak banyak berubah selama pandemi ini, Bunda. Sehingga, putranya tak bisa bersosialisasi dengan teman-teman dan lingkungan. Karena sebelum pandemi, jadwal sekolah sang anak sangat padat dari pukul 7.30 pagi hingga pukul 4 sore.

Bunga pun mengaku sempat stres saat mendampingi anak belajar online. Biasanya, istri produser film Sukhdev Singh ini mengisi hari dengan berbagai kesibukan, termasuk mengantar anak ke sekolah.

"Dengan kondisi PJJ ini, peran saya sebagai seorang bunda sangat diuji. Harus meluangkan waktu, mendukung anak-anak bisa belajar dan mendampingi mereka," ujarnya.

Sementara itu, Bunga merasa bersyukur karena kedua anaknya laki-laki. Jadi selama di rumah saja, mereka bisa main bersama, saling berbagi mainan, dan saling memberi dukungan saat harus belajar online.

"Aku bersyukur, anak-anak bisa saling melengkapi," ucapnya.

Nah, kalau Bunda ingin tahu cara tepat mendampingi anak usia 5 hingga 12 tahun belajar, pemerhati pendidikan anak, Damar Wijayanti, SIP., Dipl. Edu. Montessori, kasih saran nih.

Yuk, BACA HALAMAN BERIKUTNYA.

Simak juga cara asik menumbuhkan minat baca anak saat pandemi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Foto: HaiBunda

Pahami karakter anak usia 5 - 12 tahun

Ilustrasi anak stres karena belajar online/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Pahami karakter anak usia 5 - 12 tahun

Dikatakan pemerhati pendidikan anak, Damar Wijayanti, SIP., Dipl. Edu. Montessori, perkembangan anak dikelompokkan sesuai usia. Nah, putra sulung Bunga Zainal masuk dalam kelompok developmental plan kedua, yakni usia 5 hingga 12 tahun.

Damar menjelaskan, karakteristik pembelajaran anak usia ini beda dengan anak usia 1 sampai 5 tahun, yang banyak eksplorasi lingkungan, semua benda di sekitar mau dipegang. Ketertarikan anak usia 5 - 12 tahun bukan pada lingkungan fisik, tapi justru pada orang-orang yang berada di lingkungan tersebut.

"Jadi, anak-anak di situasi ini memang sedikit stres, nggak seperti biasanya, nggak bisa ketemu teman-temannya," kata Damar, yang juga hadir dalam acara virtual tersebut.

Tapi menurutnya, Bunda juga harus yakin kalau anak-anak sangat mudah beradaptasi, dengan catatan mendapat dukungan dari orang tua. Supaya Bunda dan Ayah bisa memberi support yang tepat, yuk kenali empat karakteristik pembelajaran anak usia 5 hingga 12 tahun berikut:

1. Kecepatan belajar melambat dibanding usia 1 - 5 tahun. Mungkin sebelum usia ini anak cepat menangkap sesuatu, diajarkan sesuatu langsung bisa, di usia ini kecepatannya melambat.

"Jadi, agak sabar saat mengajarinya," ucap Damar.

2. Belajar bisa lebih tenang, duduk dengan tenang. Anak usia 5 - 12 tahun masih bisa kita ajak tenang saat belajar online.

3. Kebutuhan untuk mengulang sesuatu sudah menurun. Kalau anak usia 1 - 5 tahun, tanpa kita suruh, dia akan mengulang-ulang sesuatu. Seperti tidak bosan baca buku berulang-ulang.

Tapi kalau usia 5 - 12 tahun, kebutuhan untuk mengulang sudah berkurang, tapi kebutuhan untuk variasi makin tinggi. Wajar kalau mereka cepat bosan dengan satu pelajaran kalau tidak memberikan variasi. Misal, mereka mengerjakan soal tema yang sama setiap hari.

4. Anak 5 - 12 tahun suka mempelajari hal yang baru dan suka memberikan kritik tentang sesuatu yang baru dipelajari.