HaiBunda

PARENTING

Mengenal Down Syndrome dan Cara Mendeteksinya

Erni Meilina   |   HaiBunda

Minggu, 24 Jan 2021 20:28 WIB
Anak down syndrome/ Foto: iStock

Lahirnya sang buah hati selalu dinanti-nanti oleh orang tua, khususnya para Bunda. Setiap orang tua mengharapkan bayinya lahir dengan kondisi sempurna dan sehat tanpa kurang satu apapun. Tapi, kelainan mental dan fisik seperti down syndrome bisa terjadi pada anak yang sedang Bunda kandung.

Dilansir Healthline, down syndrome adalah suatu kondisi di mana seorang anak dilahirkan dengan tambahan dari kromosom ke-21 yang disebut disebut trisomi 21. Hal ini menyebabkan keterlambatan dan kecacatan perkembangan fisik dan mental. Hal serupa juga dijelaskan oleh dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

Down syndrome adalah kelainan atau cacat bawaan yang didapatkan karena kelainan kromosom,” ungkapnya dikutip dari live Instagram bersama HaiBunda.


Down syndrome terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, Bunda. Dalam semua kasus reproduksi, Ayah dan Bunda mewariskan gen Ayah dan Bunda kepada anak-anak. Gen ini dibawa dalam kromosom. Saat sel bayi berkembang, setiap sel seharusnya menerima 23 pasang kromosom, dengan total 46 kromosom. Setengah dari kromosom berasal dari ibu, dan setengahnya lagi dari ayah.

Pada anak-anak dengan down syndrome, salah satu kromosom tidak terpisah dengan baik. Bayi itu berakhir dengan tiga salinan, atau salinan parsial tambahan dari kromosom 21, bukan dua. Kromosom ekstra ini menyebabkan masalah saat otak dan fitur fisik berkembang. Menurut National Down Syndrome Society (NDSS), sekitar 1 dari 700 bayi di Amerika Serikat lahir dengan down syndrome.

Yuslam juga menjelaskan bahwa Bunda-bunda bisa mengalami anak dengan down syndrome apabila usia Bunda saat mengandung cukup tua, yaitu di atas 40 tahun. Selain itu faktor sering terpapar radiasi, pernah mengalami infeksi beberapa virus seperti hepatitis dan herpes tipe 2 pada Bunda, serta adanya gangguan fungsi tiroid termasuk penyebab anak lahir dengan down syndrome.

Jika Bunda dan Ayah berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan down syndrome, Bunda mungkin perlu melakukan evaluasi atau pemeriksaan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan program hamil. Down syndrome pada anak bisa dideteksi sangat awal lho, Bunda. 

Untuk mengetahui cara mendeteksi anak lahir dengan down syndrome, baca halaman berikutnya ya Bunda.

Simak juga manfaat terapi lumba-lumba bagi anak penyandang autisme dalam video berikut:



(som/som)
Cara mendeteksi anak down syndrome

Cara mendeteksi anak down syndrome

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Nantikan Bundafest 2025, Penuh Inspirasi & Edukasi!

Haibunda Squad Triyanisya & Sandra Odilifia

12 Tahun Menanti Kehamilan, Aline Adita Tak Sabar Ingin Peluk Bayi November Nanti

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Curhat Cindy Fatikasari Pindah ke Kanada Demi Anaknya yang Berkebutuhan Khusus, Intip 5 Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Hidung Bayi Tersumbat tapi Tidak Ada Ingus, Normalkah?

Parenting Nadhifa Fitrina

Terbukti pada 200 Anak, 6 Kalimat Sederhana agar Si Kecil Mau Mendengarkan Tanpa Dimarahi

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

12 Tahun Menanti Kehamilan, Aline Adita Tak Sabar Ingin Peluk Bayi November Nanti

Hidung Bayi Tersumbat tapi Tidak Ada Ingus, Normalkah?

Profil Anang Marjono, Sosok di Balik Foto Profil Brave Pink Hero Green yang Ramai di Medsos

Tes Genetik Ini Mampu Bantu Perempuan Usia 35+ Lebih Cepat Hamil dengan IVF

Eza Gionino Digugat Cerai Sang Istri, Hubungan Sempat Tidak Dapat Restu Ibunda

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK