
parenting
5 Rekomendasi Makanan Tinggi Serat untuk MPASI Bayi
HaiBunda
Selasa, 12 Jan 2021 13:57 WIB

Makanan pendamping ASI atau MPASI umumnya sudah mulai diperkenalkan pada bayi berusia 6 bulan. MPASI harus bersifat mencukupi demi memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan si kecil, Bunda. Salah satu nutrisi yang diperlukan pada makanan bayi adalah serat.
Mengutip Kidshealth, serat adalah komponen karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi dapat dicerna oleh mikro bakteri pencernaan. Klasifikasi serat terbagi menjadi dua, yaitu serat larut dan tidak larut.
Serat larut adalah jenis yang dapat larut dalam air, yang mana dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengontrol kadar gula darah. Sedangkan yang tidak larut adalah jenis serat yang tidak larut dalam air dan dapat membantu mengatasi sembelit.
Asupan serat bermanfaat untuk bayi. Ini dapat ditambahkan ke dalam MPASIÂ mereka yang dapat membantu meningkatkan mikroflora usus dan menjaga kesehatan sistem pencernaan. Studi yang berjudul Dietary fibre in infancy and childhood menunjukkan bahwa tahun-tahun pertama kehidupan sangat penting untuk membentuk mikroflora usus besar yang sehat.
Meskipun serat bermanfaat, tetapi proporsinya tentu harus lebih sedikit jika diperuntukan untuk bayi. Berdasarkan angka kecukupan gizi Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) nomor 28 tahun 2019, kebutuhan serat untuk bayi berusia 6-11 bulan yaitu 11 gram per hari, Bunda.
Makanan tinggi serat untuk bayi
Kebanyakan makanan yang tinggi serat kerap ditemukan pada sayur, buah, dan makanan nabati, Bunda. Mengutip dari berbagai sumber, adapun makanan berserat yang dapat dikonsumsi untuk bayi meliputi:
1. Biji-bijian
![]() |
Biji-bijian termasuk ke dalam menu makanan bayi saat mereka mulai makan makanan padat. Ini akan menambah variasi dalam makanan dan memastikan asupan serat bersama dengan nutrisi penting lainnya.
Cara terbaik untuk mengetahui biji-bijian mana yang tinggi serat adalah dengan memeriksa teksturnya. Semakin kasar teksturnya, semakin tinggi kandungan seratnya. Beberapa biji-bijian yang baik untuk bayi seperti oatmeal dan beberapa jenis serealia.
"Macam-macam serealia, seperti gandum, oat, jagung, dan pati boleh dicoba sesuai ketersediaan," kata dr.Frieda Handayani, SpA(K) seorang dokter spesialis anak dikutip dari HaiBunda beberapa waktu yang lalu.
2. Sayuran
Bayi dapat mengonsumsi semua sayuran cukup banyak saat mulai makan makanan padat. Sayuran adalah sumber mikronutrien dan serat makanan yang baik. Beberapa sayuran berserat tinggi yang bisa dicoba untuk si kecil seperti bayam, brokoli, ubi jalar, jagung, dan wortel.
Berikan sayuran ini dalam bentuk yang sudah dimasak dan dihaluskan karena bayi mungkin akan kesulitan mencerna sayuran mentah. Jika memberi makan dengan pendekatan penyapihan, berikan sayuran yang dimasak sampai empuk dan potong seukuran biji untuk bayi yang lebih kecil, atau potongan seukuran gigitan untuk bayi yang lebih besar.
3. Buah-buahan
Buah mengandung serat dan juga beberapa kandungan mikronutrien lainnya. Ini baik untuk bayi, setidaknya Bunda bisa memasukkan satu buah sehari ke dalam makanannya. Beberapa buah berserat tinggi yang bisa untuk dipertimbangkan seperti semangka, apel, pisang, stroberi, dan blackberry.
4. Buah kering
Buah kering sebenarnya berisiko membuat bayi berusia sekitar 6-12 bulan dapat tersedak. Akan tetapi, Bunda bisa menyajikannya dalam bentuk bubur. Setelah bayi mulai makan makanan kecil, Bunda bisa memasak buah-buahan kering atau memotongnya menjadi potongan-potongan kecil untuk memberi makan bayi. Beberapa pilihan serat tinggi adalah plum, aprikot, kurma, dan buah ara.
5. Kacang-kacangan dan polong-polongan
Kacang-kacangan dan polong-polongan dianggap sebagai sumber protein dan mikronutrien yang baik seperti zat besi, kalium, dan folat. Namun, makanan ini juga merupakan sumber serat yang baik. Beberapa pilihan kacang-kacangan dan polong-polongan yang dapat dimasukkan ke dalam makanan bayi seperti kacang merah, kacang polong, lentil, dan buncis.
Kebutuhan serat pada bayi berbanding terbalik dengan orang dewasa, sehingga jumlah serat yang dibutuhkan bayi lebih sedikit. Mengutip buku yang berjudul Superfood untuk Tumbuh Kembang Bayi Optimal menyebutkan konsumsi serat yang berlebihan dapat memicu sembelit pada bayi.
Yang terpenting sebelum Bunda memasukkan asupan serat ke dalam makanan bayi, selalu konsultasikan hal ini terlebih dahulu pada dokter untuk meminta persetujuan dan mengetahui makanan apa saja yang diperlukan sekaligus yang dihindari.
Simak juga Bunda, tips Farah Quinn agar anak menyukai sayur dan buah pada video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih? Simak Aturannya Bun

Parenting
7 Manfaat Teri Nasi Sering Disebut Harta Karun MPASI Bayi

Parenting
Bolehkah Minyak Goreng Digunakan untuk MPASI? Ini Penjelasannya Bun

Parenting
9 Makanan yang Harus Bunda Hindari Saat Berikan MPASI ke Bayi

Parenting
5 Kriteria Makanan untuk Perkembangan Bayi 6-12 Bulan


7 Foto
Parenting
7 Potret Anak Bungsu Aliya Rajasa Makan MPASI Pertama, Lahap Disuapi Ayah Ibas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda