Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Pastikan Anak Konsumsi Makanan Bergizi di Pagi Hari Agar Tak Stres

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Jan 2021 13:53 WIB

Cropped shot of a mother and daughter having breakfast at home
Ilustrasi anak sarapan pagi/ Foto: iStock

Stres bisa dialami siapa saja dan usia berapa saja. Termasuk anak-anak, yang saat ini hanya bisa sekolah online dan tak bisa bermain bebas dengan teman-temannya.

Perubahan aktivitas sehari-hari yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan ini tidak hanya berdampak pada aspek fisik anak-anak, tapi juga kesehatan mentalnya. Anak menjadi merasa bosan karena harus tinggal di rumah, khawatir tertinggal pelajaran, merindukan teman-temannya, dan lainnya.

Tanda-tanda anak mengalami stres menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), di antaranya: 

  • Adanya perubahan perilaku atau gestur yang tidak biasa, emosi anak tidak stabil, mudah marah atau menangis.
  • Tidak bisa tenang.
  • Sedih secara berlebihan.
  • Mudah putus asa.
  • Menarik diri dari lingkungan.
  • Tampak murung.
  • Rasa percaya dirinya hilang.
  • Selalu menempel pada orangtua atau pengasuhnya.
  • Mengalami gangguan tidur, seperti sulit tidur, sering terbangun, sulit tidur setelah terbangun, dan mimpi buruk, sulit konsentrasi, nafsu makannya menurun.
  • Mengompol, padahal sudah tidak mengompol.

Dikutip  Complete Family Nutrition, ahli nutrisi Jane Clarke mengatakan dengan memperhatikan asupan makanan atau minuman pada anak-anak juga bisa mengurangi stres pada Si Kecil, Bunda. Berikut tipsnya:

1.  Makanan bergizi di pagi hari

Clarke menekankan untuk memastikan anak-anak mendapat makanan yang bergizi di pagi hari atau anak akan kelelahan, dan menjadi lebih stres. Apabila anak tak mau makan, Bunda bisa memberikan segelas kecil jus apel yang diencerkan, atau air.

"Sereal berserat tinggi dengan susu penuh nutrisi tetapi dapat membuat perut yang tidak tenang terasa lebih buruk, jadi berikan sepotong roti gandum, olesi dengan selai buah selai kacang, atau sedikit smoothie tanpa pemanis atau smoothie buatan sendiri dengan pisang di dalamnya," ucapnya.

2. Jangan kekenyangan

Clarke berpesan untuk tidak membebani perut anak yang cemas. Pertahankan porsinya yang sedikit karena anak-anak cenderung sakit perut jika harus menghabiskan sepiring penuh.  

"Jika Anda khawatir mereka tidak cukup makan, bagi tiga kali makan menjadi makanan yang lebih sedikit dan lebih sering," ujar Clarke.

3. Mengecek di waktu makan

Waktu makan menjadi waktu yang berharga untuk melihat apakan anak bersikap tenang karena waktu tersebut anak mungkin mengungkapkan kekhawatirannya. Meskipun Bunda tidak bisa makan bersama setiap hari, cobalah duduk bersama anak di meja untuk membantu anak rileks.

4. Tidur bisa menjadi masalah jika anak stres

Makan lebih awal, setidaknya satu jam untuk mencerna makanan sebelum tidur.  Setelah itu, pastikan anak-anak menyelesaikan pekerjaan rumah alias PR pada waktunya untuk bersantai sebelum tidur. Anak yang tidak terlalu lelah adalah anak yang lebih bahagia.

5.  Susu mungkin menjadi masalah

Terkadang seorang anak yang mengalami masa sulit dapat menunjukkan gejala intoleransi laktosa, seperti sakit perut, muntah, atau diare.  Buatlah jurnal makanan selama sekitar satu minggu dan kalau Bunda mencurigai penyebabnya adalah intoleransi laktosa. Mungkin Bunda bisa mengurangi jumlah laktosa sementara waktu agar anak merasa lebih nyaman. Tetapi, pastikan anak mendapatkan cukup  kalsium.  

"Jika anak Anda tidak makan dengan baik saat ini, tanyakan kepada dokter anak Anda untuk memastikan tidak ada masalah medis. Tanyakan tentang suplemen vitamin dan mineral anak yang baik. Juga, sebagai pengaman jangka pendek," kata Clarke.

Simak juga melepas stres dengan kegiatan main game dalam video berikut, Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner para mualaf

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda