HaiBunda

PARENTING

Dear Bunda, Begini Cara Bantu Anak Pemarah Kendalikan Dirinya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 01 Feb 2021 20:20 WIB
Ilustrasi anak pemarah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Bunda mungkin bertanya-tanya, kalau anak sewaktu kecil pemarah apa selamanya jadi pemarah? Memang karakter anak sudah dibangun sejak dalam kandungan. Namun, sebuah penelitian bidang neuroplastisitas, peta otak (brain map) kita akan berubah sepanjang kita masih belajar dan berkembang. 

"Jadi, bahkan anak yang saat kecil pemarah pun bisa diarahkan untuk lebih memiliki kendali diri ketika ia dewasa," kata Dr. Nenny Mahyuddin, M.Pd., dalam Emosional Anak Usia Dini.

Menurutnya, masalah emosi di tiap tingkatan dan usia anak berbeda dan pendekatan yang dilakukan juga disesuaikan usia anak.

W. Douglas Tynan, Ph.D., ABPP, seorang profesor psikologi di Jefferson Medical College, menjelaskan beberapa cara membantu anak melakukan pengendalian diri:


1. Usia 1 hingga 2  tahun

Pada rentang usia ini, anak-anak biasanya masih mengalami gap antara apa yang diinginkan dan kemampuannya. Anak masih sering marah, meledak-ledak. Bunda bisa memberinya mainan hingga emosinya mereda.

2. Usia 3-5 tahun

Tynan menyarankan menggunakan konsep time-out agar anak dapat mengatasi perasaannya dan menenangkan diri tanpa bantuan Bunda.  Anak usia dini memiliki kemampuan mengatasi dirinya hingga membaik dan frekuensi time-out dapat berkurang. Beri anak pujian kalau mampu mengatasi perasaannya tanpa harus tantrum. 

3. Usia 6-9 tahun

Memasuki masa sekolah, anak sudah lebih mengerti konsekuensi dari tindakan sehingga mereka lebih memilih untuk bersikap baik.  Saat sedang dalam keadaan marah, anak berusaha beralih melakukan hal yang menyenangkan, agar ia dapat menenangkan diri.

4. Usia 10-12 tahun

Anak yang lebih besar biasanya sudah lebih mampu memahami perasaan mereka sendiri. Bantu anak menganalisa penyebab dan apa yang harus dilakukan dengan emosinya.

Mengenai anak yang pemarah, Raksha Bharasia dalam bukunya yang berjudul Roots and Wings, mengatakan anak seringkali akan melakukan tindakan spontan saat marah. Misalnya dengan membalas, baik dengan tindakan verbal maupun fisik.

Walaupun reaksi ini terlihat wajar, tetap saja orang tua perlu mengawasi perilaku anak. Bantu anak memahami bahwa meski marah itu normal, namun membalas dengan tindakan kasar juga tidak baik.

"Anak harus paham bahwa akan ada konsekuensi dari setiap tindakan yang mereka lakukan," ungkap Raksha.

Simak juga tips jadi Bunda yang tidak gampang marah, dalam video berikut:

Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari
(som/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK