HaiBunda

PARENTING

Cara Bantu Anak Prasekolah Hadapi Kematian Hewan Peliharaan hingga Keluarga

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 17 Feb 2021 16:50 WIB
Ilustrasi anak prasekolah berduka/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Lacheev

Kehilangan orang tersayang itu pasti berat bagi siapapun, termasuk anak-anak usia prasekolah. Anak-anak tentu juga merasakan kesedihan. Namun, anak prasekolah mungkin memahami kematian dengan cara yang berbeda dari cara Bunda.

Enggak hanya ditinggal orang tersayang, anak-anak pasti sedih banget kalau hewan peliharaannya mati. Dari kematian hewan peliharaan ini, Bunda bisa menjelaskan kematian secara umum.

"Meskipun benar bahwa kematian kucing atau anjing kesayangan mungkin tidak mempersiapkan sepenuhnya anak Anda menghadapi kematian kakek neneknya, hal ini dapat membantu untuk mengajari anak Anda bahwa kematian terjadi pada semua orang dan kesedihan merupakan bagian dari prosesnya. Namun, pastikan Anda menekankan bahwa saat-saat menyenangkan terus berlanjut," kata psikolog anak Dr Richard Woolfson, Ph.D, PGCE, MAppSci, CPsychol, FBPsS, dalam buku Your Preschooler Bible.

Bunda bisa menjelaskan ke anak bahwa semua makhluk hidup memiliki masa hidup tertentu. Luangkan waktu bersama untuk mengingat hal-hal indah bersama hewan tersebut dan yakinkan anak bahwa dia sudah melakukan semua yang dia bisa untuk menjaganya. 

"Kemudian sarankan anak membantu Anda mengubur hewan peliharaan atau melakukan perpisahan formal. Mungkin anak Anda ingin membuat semacam tugu peringatan. Setelah itu, jangan terburu-buru mengganti hewan peliharaan tetapi tunggu untuk melihat apakah anak Anda mengungkapkan keinginannya untuk memiliki hewan peliharaan lain (dari jenis yang sama atau yang berbeda)," ujar Woolfson.

Memang, belajar mengatasi duka cita dan kesedihan sering kali menjadi bagian dari masa kanak-kanak. Namun Woolsfon mengingatkan, jangan sampai membuat kesalahan umum dengan berasumsi anak prasekolah terlalu muda untuk berduka. Itu salah, Bunda.

Di usianya, kata Woolfson, anak dapat merasakan banyak emosi yang juga dirasakan orang dewasa yang sedang berkabung. Meskipun kejutan awal saat mendengar tentang berita duka sering kali kurang kuat pada anak kecil, daripada seorang remaja atau orang dewasa.

"Jangan berasumsi bahwa anak prasekolah bisa mengatasi dengan baik rasa dukanya hanya karena dia banyak tersenyum;  dia mungkin terluka di balik topeng kebahagiaannya. Dia butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Seorang anak prasekolah yang tampaknya sama sekali tidak tergerak saat diberi tahu mungkin mulai menunjukkan reaksi beberapa hari kemudian," ujarnya.  


Klik halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga kisah Juliana Moechtar, istri dari almarhum Herman Sikumbang, kini harus membesarkan dua anak sendiri dalam video berikut:

Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari
(som/som)
BERAGAM REAKSI ANAK

BERAGAM REAKSI ANAK

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK