Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perubahan Gaya Hidup Bisa Bantu Obati Sariawan Anak

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 05 Apr 2021 16:08 WIB

Mother giving syrup with syringe to her cute little son
Anak sariawan tak mau makan/Foto: iStock

Sariawan di mulut akan sangat mengganggu kenyamanan, baik saat makan, saat berbicara, bahkan ketika hanya sedang diam saja. Orang dewasa saja bisa kesakitan karenanya, apalagi anak-anak, Bun? Sayangnya belum ada obat sariawan anak yang bisa menyembuhkan dalam waktu semalam.

Sariawan adalah luka kecil yang terjadi di dalam pipi dan bibir, di dasar gusi, dan di atas atau di bawah lidah. Tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan sariawan, yang juga dikenal sebagai ulkus aphthous. Banyak faktor yang dianggap membahayakan seseorang.  

Debra Sullivan, Ph.D., MSN, R.N., CNE, COI, mengatakan sariawan terjadi di dalam mulut atau di gusi. Meskipun bisa menyakitkan dan membuat sulit untuk berbicara atau makan, kebanyakan sariawan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

"Beberapa pengobatan rumahan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan, tetapi itu bukanlah obat ajaib. Tidak mungkin ada obat yang bisa menyembuhkan sariawan dalam semalam," kata Sullivan dikutip Health Line.

Sullivan juga mengatakan sariawan itu tidak menular. Biasanya sembuh dalam satu hingga tiga minggu tanpa pengobatan, meskipun rasa sakit biasanya hilang dalam 7 hingga 10 hari. Sariawan yang parah mungkin membutuhkan waktu hingga enam minggu untuk sembuh.

Banner Mantan Artis FTV Jadi Pengasuh

Ada banyak perubahan gaya hidup bermanfaat yang dapat dilakukan untuk mengobati sariawan. Sikat dan bersihkan gigi secara teratur untuk mencegah infeksi bakteri adalah salah satunya.

Selain itu, hindari makanan pedas untuk mempercepat proses penyembuhan. Minum susu atau makan yogurt atau es krim juga bisa membantu mengurangi rasa sakit, Bunda. Sementara itu, mengenai penyebab sariawan, Patricia Solo-Josephson, MD, mengatakan cedera mulut seperti menggigit bagian dalam bibir atau bahkan menyikat terlalu keras dan merusak lapisan halus di dalam mulut, tampaknya juga menyebabkan sariawan.

"Bahkan stres emosional bisa menjadi salah satu faktornya. Satu penelitian terhadap mahasiswa menunjukkan bahwa mereka mengalami lebih banyak sariawan selama periode stres, seperti sekitar waktu ujian," jelasnya.

Meskipun sariawan tidak menular, kecenderungan untuk berjangkitnya sariawan dapat diturunkan dalam satu keluarga. Josephson bilang, apabila anak menderita sariawan yang berlangsung lebih dari 2 minggu atau tidak dapat makan atau minum karena nyeri, hubungi dokter. Hubungi juga jika luka muncul lebih dari dua atau tiga kali dalam setahun.

Biasanya, tidak diperlukan tes untuk mendiagnosis sariawan, karena dokter dapat mengidentifikasinya berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik saja.

"Jika anak Anda sering terkena sariawan atau parah, dokter mungkin ingin melakukan tes untuk mencari kemungkinan kekurangan nutrisi (yang dapat diperbaiki dengan perubahan pola makan atau suplemen vitamin yang diresepkan), defisiensi sistem kekebalan, dan makanan atau alergi lainnya," ujar Josephson dilansir Kids Health.

Lanjut baca halaman selanjutnya, Bunda.

Sariawan ternyata bisa jadi pertanda penyakit yang lebih, Bunda. Simak informasi selengkapnya di video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]


CARA MENGOBATI SARIAWAN PADA ANAK

Shot of a little girl refusing to eat her food

Ilustrasi/Foto: iStock

Kebanyakan sariawan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun pada anak, proses penyembuhan mungkin akan sangat membuat stres dan menimbulkan masalah lainnya seperti GTM.

Wajar ya, Bun, sebab sariawan tersebut memang menimbulkan ketidaknyamanan di mulutnya. Jika terasa sakit, Bunda dapat memberi anak Anda pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asetaminofen.

Jika sakit tidak kunjung sembuh setelah beberapa minggu atau sariawan muncul kembali, temui dokter atau dokter gigi. Dokter mungkin meresepkan obat topikal, obat kumur khusus, atau pengobatan rumahan untuk membantu menyembuhkan luka.

"Untuk obat-obatan yang dioleskan langsung ke luka, pertama-tama tepuk-tepuk area yang kering dengan tisu. Gunakan kapas untuk mengoleskan sedikit obat, dan pastikan anak Anda tidak makan atau minum setidaknya selama 30 menit untuk memastikan obatnya tidak hilang," katanya menambahkan.

Kalau nyerinya terasa parah, Bunda dapat mengurangi rasa tidak nyaman dengan berkumur dengan obat kumur atau air garam.  Mungkin awalnya anak merasa tidak nyaman, tetapi itu akan membantu mengurangi rasa sakit.

Bunda juga bisa membantu mengurangi nyeri sariawan dan mencegahnya datang kembali, dengan mendorong anak melakukan beberapa hal ini:

  1. Menghindari makan makanan yang bersifat abrasif, seperti keripik kentang dan kacang-kacangan, yang dapat mengiritasi gusi dan jaringan halus mulut lainnya
  2. Coba gosok dan bilas dengan pasta gigi dan obat kumur yang tidak mengandung SLS
  3. Gunakan hanya sikat gigi berbulu lembut dan hati-hati jangan sampai menyikat terlalu keras
  4. Hindari makanan yang membuatnya alergi
  5. Hindari makanan pedas, asin, dan asam (seperti lemon dan tomat), yang dapat mengiritasi sariawan yang lembut.

Semoga informasi tentang sariawan pada anak ini bermanfaat, Bunda.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda