HaiBunda

PARENTING

Tak Bisa Sembarangan, Begini Cara Tepat Memahami Anak Broken Home

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 24 Jun 2021 14:03 WIB
Ilustrasi anak broken home/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Bavorndej

Ketika perceraian menjadi satu-satunya jalan keluar yang tak bisa dihindari, psikis anak rentan terkena dampaknya. Jika sudah demikian, anak broken home ini perlu mendapatkan perhatian lebih.

Ya, dilansir Very Well Family, dampak psikologis pada anak broken home memang paling menyita perhatian orang tua.

Namun demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendukung anak menghadapi masa sulit ini. Tentunya dengan saling support, masalah bisa lebih mudah dihadapi ya, Bunda.


Beri perhatian ekstra pada tahun pertama

Penelitian telah menemukan bahwa anak broken home paling banyak 'berjuang' selama satu atau dua tahun pertama setelah perceraian orang tuanya.

Pada masa ini, anak cenderung mengalami berbagai lonjakan emosi. Mulai dari kemarahan, kecemasan, dan ketidakpercayaan.

Mereka mungkin mengalami masalah yang berkelanjutan—bahkan mungkin seumur hidup—setelah perceraian orang tuanya.

Tetapi, tak sedikit pula anak yang mudah bangkit kembali. Mereka yang seperti ini cenderung terbiasa dengan perubahan.

Dampak emosional perceraian orang tua bagi anak 

Perceraian menciptakan gejolak emosional bagi seluruh keluarga. Namun bagi anak-anak, situasinya bisa sangat menakutkan, membingungkan, dan membuat stres.

Sesuai tahap usia anak, dampak emosional perceraian bisa berbeda-beda:

Anak usia kecil

Anak yang masih kecil sering kali kesulitan memahami mengapa mereka harus berada di antara dua rumah. 

Utamanya anak mungkin khawatir jika orang tua mereka dapat berhenti mencintai satu sama lain, mungkin saja di kemudian hari rasa cinta kepada mereka pun bisa hilang juga. 

Anak usia sekolah

Saat anak sudah mulai sekolah, dampak emosional jika orang tuanya bercerai lebih kepada menyalahkan diri sendiri. Anak mungkin khawatir bahwa perceraian tersebut terjadi karena kesalahannya. 

Misalnya karena ia berperilaku buruk atau melakukan sesuatu yang salah.

Anak remaja

Anak broken home usia remaja sangat mungkin menjadi sangat marah karena perceraian dan efek yang ditimbulkannya. Ia juga berpotensi menyalahkan salah satu orang tua atas kejadian ini.

Bisa jadi setelah perceraian terjadi, anak jadi membenci salah satu atau kedua orang tua atas masalah yang ada.

Namun kasusnya bisa berbeda-beda pada masing-masing keluarga. Dalam keadaan tertentu, anak mungkin saja justru merasa lega dengan perceraian orang tua, jika efeknya lebih baik.

Anak broken home lebih rentan stres, benarkah?

Perceraian biasanya berarti anak kehilangan kontak sehari-hari dengan salah satu orang tua, di mana paling sering dari pihak ayah. Berkurangnya kontak ini rentan memengaruhi ikatan orang tua-anak.

Menurut sebuah studi tahun 2014, para peneliti telah menemukan banyak anak merasa kurang dekat dengan ayahnya setelah perceraian terjadi.

Perceraian juga memengaruhi hubungan anak dengan orang tua dengan hak asuh, paling sering bunda. Orang tua dengan hak asuh justru lebih sering melaporkan stres, terutama karena pengasuhan seorang diri.

Bagi beberapa anak, perpisahan orang tua bukanlah bagian tersulit. Sebaliknya, dampak sesudahnya yang justru lebih sulit.

Misalnya pindah sekolah, pindah ke rumah baru, dan tinggal dengan orang tua tunggal yang rentan stres.

Cara mendukung proses adaptasi anak broken home

Orang tua memainkan peran utama tentang bagaimana anaknya dapat menyesuaikan diri dengan perceraian. Nah, berikut adalah beberapa strategi yang dapat mengurangi dampak psikologis perceraian pada anak:

Tetap berdamai dengan mantan pasangan 

Konflik yang intens antara orang tua terbukti dapat meningkatkan risiko stres pada anak. Permusuhan yang terang-terangan, seperti saling berteriak dan mengancam satu sama lain, telah dikaitkan dengan masalah perilaku pada anak.

Maka dari itu, sebisa mungkin cobalah untuk tetap berdamai dan berpisah secara baik-baik.

Hindari menempatkan anak di tengah-tengah 

Meminta anak untuk memilih pihak orang tua mana yang terbaik atau menjadikannya perantara komunikasi sebaiknya tak dilakukan. Anak broken home yang 'terjebak' lebih cenderung mengalami depresi dan kecemasan.

Jaga komunikasi

Komunikasi yang positif, suasana hangat dan tingkat konflik yang rendah dapat membantu anak broken home menyesuaikan diri dengan perceraian lebih baik.

Ya, hubungan komunikasi yang sehat terbukti membantu anak memiliki harga diri yang lebih tinggi dan kinerja akademik yang lebih baik.

Bantu anak agar merasa aman

Ketakutan akan pengabaian dan kekhawatiran tentang masa depan dapat menyebabkan banyak kecemasan pada anak broken home. Jadi, upayakan untuk selalu membantu anak merasa dicintai, aman, dan terlindungi. 

Cari bantuan profesional

Jika Bunda dapat menjaga kesehatan mental dengan baik, anak juga akan lebih mampu menyesuaikan diri. Pertimbangkan untuk konsultasi dengan tenaga profesional guna membantu diri sendiri menghadapi perceraian.

(som/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

So Sweet! 7 Potret Kedekatan Gilang Ramadhan dengan 3 Anak Perempuannya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Adakah Jam Tidur Terbaik agar Tinggi Badan Anak Bertambah? Ini Faktanya

Parenting Azhar Hanifah

Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Penuh Sampah Bertahun-tahun Meski Dapat Uang Sewa Rp43,8 Juta per Bulan

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Rayakan 10 Th Pernikahan

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Breast Crawl, Refleks Alami Bayi Baru Lahir agar Proses Menyusui Sukses

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

Cara Membedakan Cairan Keputihan, Air Ketuban Merembes & Air Kencing saat Hamil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Rayakan 10 Th Pernikahan

Adakah Jam Tidur Terbaik agar Tinggi Badan Anak Bertambah? Ini Faktanya

Kenali Breast Crawl, Refleks Alami Bayi Baru Lahir agar Proses Menyusui Sukses

Cara Membedakan Cairan Keputihan, Air Ketuban Merembes & Air Kencing saat Hamil

Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Penuh Sampah Bertahun-tahun Meski Dapat Uang Sewa Rp43,8 Juta per Bulan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK