Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Bedakan Gejala Batuk Pilek COVID-19 dengan Sakit Biasa pada Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 07 Jul 2021 13:27 WIB

Anak sakit
Cara Bedakan Gejala Batuk Pilek COVID-19 dengan Sakit Biasa pada Anak Menurut Dokter/ Foto: iStock

Gejala COVID-19 pada anak hampir sama seperti orang dewasa, Bunda. Selain sesak napas dan demam, anak juga bisa mengalami batuk pilek lho.

Batuk dan pilek pada anak merupakan gejala sakit yang sering dialami anak-anak saat enggak enak badan. Selain pergantian musim, batuk pilek juga bisa karena reaksi alergi.

Lalu bagaimana membedakan gejala batuk dan pilek COVID-19 dan sakit lain pada anak? Pada kondisi seperti apa Bunda perlu membawa anak ke rumah sakit dan melakukan tes swab PCR?

Menurut Dokter Spesialis Anak dari RSIA Bunda Jakarta, dr. Dedi Wilson, Sp.A(K), batuk pilek pada COVID-19 sulit dibedakan dengan gejala sakit lainnya pada anak. Tapi, mengingat situasi pandemi, Bunda mungkin perlu waspada bila si Kecil tiba-tiba batuk dan pilek ya.

"Kalau hanya berdasarkan gejala batuk dan pilek, kita tidak bisa bedakan. Tapi karena lagi pandemi, kita utamakan COVID-19 dahulu," kata Dedi dalam Live Instagram Haibunda, Selasa (6/7/21).

Ada beberapa tahapan sebelum Bunda benar-benar yakin bahwa batuk pilek pada anak disebabkan virus Corona. Pertama, Bunda perlu memastikan apakah anak melakukan kontak dengan orang yang positif atau diduga positif sebelum muncul gejala.

Bila ditemukan kontak, langkah selanjutnya adalah melakukan tes swab PCR. Jika hasilnya positif, kita bisa melihat keparahan gejala anak untuk memutuskan membawanya ke rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri di rumah ya.

"Kalau zaman pandemi ini, kita harus pastikan batuk dan pilek ini bukan Covid. Pastikan kecurigaan kita, misalnya apa anak kontak langsung dengan yang sakit. Biasanya ini dari orang terdekatnya, seperti orang tua, saudara, atau pengasuh. Kalau ada yang positif Covid, kemungkinan besar batuk dan pilek itu disebabkan karena virus yang sama," ujar Dedi.

"Kalau sudah dipastikan ada kontak, bisa bawa anak untuk melakukan pemeriksaan swab," sambungnya,

Pemeriksaan tes swab PCR pada anak yang bergejala batuk pilek enggak boleh sembarangan. Bunda mesti paham tentang waktu ideal untuk melakukan tes bila si Kecil kontak langsung dengan orang yang positif.

Penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya.

Simak juga 6 panduan isolasi mandiri pada anak yang kena COVID-19, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


KAPAN ANAK BISA TES SWAB PCR SETELAH TIMBUL GEJALA?

cute little girl get cold and feel vomit, asian

Cara Bedakan Gejala Batuk Pilek COVID-19 dengan Sakit Biasa pada Anak Menurut Dokter/ Foto: iStock

Bunda perlu melacak riwayat kontak anak bila timbul gejala batuk atau pilek. Pemeriksaan tes swab PCR tidak dapat dilakukan segera karena kemungkinan hasilnya akan bias.

"Kalau ada riwayat kontak dengan orang yang sudah terkonfirmasi atau curiga COVID-19, kita tidak bisa langsung periksa swab karena hasilnya bisa negatif," kata Dedi.

"Idealnya waktu periksa ini biasanya 5 hari setelah kontak atau 3 sampai 5 hari setelah gejala timbul."

Artinya, bila si Kecil sudah 3 hari batuk dan pilek tanpa perbaikan meski sudah minum obat, Bunda perlu melakukan tindakan medis ya. Bila tidak ada riwayat kontak, Bunda bisa bawa anak ke dokter untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.

Tapi, bila ditemukan kontak dan timbul gejala baru yang khas, seperti demam dan sesak napas, kita bisa bawa anak untuk lakukan tes swab PCR.

"Kalau dia ada riwayat kontak tapi tidak ada gejala dan stabil, kita bisa perlakukan sebagai seseorang yang sakit batuk dan pilek dulu, kecuali ada gejala sesak, panas tingi, dan muntah. Itu bisa dicek laboratorium biar lebih yakin," ujarnya.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda