Nanie Wardhani | HaiBunda
Selasa, 27 Jul 2021 11:20 WIBJakarta - Ada banyak sekali cerita atau cerita dongeng menarik yang bisa Bunda ceritakan pada si Kecil, baik itu dongeng lokal maupun dari berbagai negara lain. Meski terkesan sepele, ternyata membacakan cerita punya segudang manfaat untuk tumbuh kembang si Kecil lho Bunda.
Bayi dan anak-anak bisa diibaratkan spons yang memiliki kemampuan menyerap hampir semua hal di lingkungan mereka. Bahkan selama kita berceloteh menceritakan sesuatu, meski hanya diam dan terlihat tidak memperhatikan, pikiran mereka sebenarnya tengah bekerja menyerap semua bahasa yang mereka dengar dan mempelajari karakter dalam sebuah kisah.
Baca Juga : 6 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mendidik |
Membacakan cerita untuk anak, pada usia berapa pun, akan meningkatkan perkembangan otak mereka serta ikatan emosional antara Bunda dan si Kecil. lalu, bagaimana agar anak mau dan tertarik mendengarkan celotehan Bunda saat mendongeng? Ternyata, ada langkah dan trik bercerita supaya manfaatnya akan benar-benar terasa dan maksimal untuk si Kecil. Berikut penjelasannya seperti dilansir dari Healthline.
Pertama, saat memilih sebuah buku, atur adegan di pikiran Bunda. Lalu, duduk di kursi favorit Bunda, dudukkan si Kecil di pangkuan dan mulai buka halaman pertama.
Mulailah membaca dengan gaya yang menarik hingga anak merasa tertarik. Awalnya mungkin anak tidak akan tertarik, mereka bisa saja tidak perduli atau malah melakukan hal lain ketimbang duduk mendengarkan Bunda. Itu tak apa teruskan saja membaca hingga akhirnya akan akan tertarik dan menghampiri Bunda.
Membacakan cerita memberikan kesempatan luar biasa bagi Bunda dan si Kecil untuk menjadi lebih dekat. Mendongeng juga merupakan cara yang bagus untuk menghabiskan waktu bersama anak dan bersantai selama hari yang sibuk.
Sebuah penelitian ilmiah pada 2008 menunjukkan membacakan dongeng dapat mempererat hubungan orang tua dan anak. Terbukti, anak-anak merasa aman ketika mereka dibacakan sesuatu oleh orang tuanya. Ditambah lagi, orang tua yang memiliki sikap positif dan terlihat gemar membaca buku akan membuat anak-anaknya turut memandang literasi sebagai sesuatu yang positif dan mengasyikkan.
Mendengarkan cerita juga akan melatih tingkat pemahaman anak Bunda sekaligus keterampilan mendengarkannya. Selain itu, dilansir dari Parents, saat bercerita, coba gerakkan jari Bunda di bawah tulisan pada halaman yang dibaca. Si Kecil akan mulai menyadari bahwa suara yang Bunda buat berasal dari huruf yang dia lihat.
Para ahli di Scholastic menjelaskan mendengarkan adalah keterampilan yang harus dimiliki anak-anak sebelum mereka dapat membaca sendiri.
Mereka menyarankan untuk menggunakan buku yang juga memiliki bentuk audio karena bisa memberikan hiburan juga, seperti efek dan musik yang menyenangkan.
Bukan hanya anak-anak, bayi pun bisa mendapatkan manfaat dari mendongeng. Sebuah studi pada 2013 menunjukkan bahwa bayi yang dibacakan cerita dan diajak bicara memiliki skor lebih tinggi dalam keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif saat besar.
Ada pula penelitian pada 2018 yang menunjukkan bahwa kaitan antara mendongeng dan kecerdasan anak ini terus berlaku saat anak-anak beranjak remaja. Faktanya, para peneliti mengatakan bahwa interaksi verbal seperti membaca dan bicara antara orang tua dan anak-anak dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan skor IQ hingga usia 14 tahun.
Para ahli dari National Center on Early Childhood Development, Teaching, and Learning juga menjelaskan membacakan dongeng atau cerita untuk anak membantu memperluas jumlah dan variasi kata yang mereka gunakan. Pikirkan saja buku-buku yang Bunda baca sering mungkin mengandung kata-kata yang tidak Bunda biasa gunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Belum lagi, saat membacakan cerita, Bunda mungkin menggunakan nama yang lebih spesifik untuk tumbuhan atau hewan yang berbeda atau menggunakan lebih banyak kata sifat (kata deskriptif) sekaligus.
Sebuah studi pada 2019 memperkirakan bahwa anak-anak yang secara teratur dibacakan cerita dalam 5 tahun pertama kehidupannya hingga menjelang taman kanak-kanak akan terpapar 1,4 juta kata lebih banyak daripada anak-anak yang tidak dibacakan.
Dinah Castro, pendidik kesejahteraan keluarga bilingual dari Cornell Cooperative Extension mengatakan membacakan cerita untuk anak-anak membantu mereka mengembangkan konsentrasi dan keterampilan mendisiplinkan diri.
Bunda mungkin pernah melihat si Kecil merasa mengantuk saat mendengarkan cerita. Itu tidak apa-apa kok Bunda karena seiring waktu mereka akan mendengar untuk memahami.
Dan ketika mereka mendengarkan, mereka lebih cenderung untuk duduk diam, mengembangkan rentang perhatian yang lebih lama, dan bahkan melatih keterampilan retensi memori mereka yang sedang berkembang.
Buku dan cerita membuka dunia baru bagi anak Bunda. Apalagi ada banyak buku nonfiksi tentang dinosaurus, serangga, dan pesawat terbang. Namun, cerita fiksi melampaui dunia nyata dan menggunakan elemen fantasi akan membuat anak-anak berpikir di luar kebiasaan (out of the box).
Anak-anak memiliki imajinasi yang jelas apa adanya, jadi membaca berfungsi untuk mengembangkan kreativitas mereka. Diketahui, kreativitas anak penting untuk mengembangkan minat dan ide serta membina kesehatan emosional.
Buku juga memberikan kesempatan untuk berbicara tentang situasi dunia nyata dengan cara yang sesuai dengan usia. Anak-anak terutama menyukai buku-buku yang menampilkan anak-anak seusia mereka melakukan hal-hal yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Mendengarkan kisah semacam itu akan membantu anak-anak tidak merasa sendirian ketika mereka menghadapi sesuatu yang baru, seperti pindah ke luar negeri, atau sesuatu yang berpotensi tidak nyaman, seperti pergi ke dokter gigi.
Membacakan cerita untuk anak-anak juga akan mengajarkan mereka bagaimana mengatasi pengalaman yang sulit. Untuk itu, Bunda bisa menceritakan kisah dari buku yang menceritakan tentang hari pertama di sekolah atau pengalaman anak-anak lainnya. Hal itu akan membuat anak berpikir bahwa apa yang mereka rasakan adalah sesuatu yang normal.