Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Komorbid COVID-19 pada Anak Bisa Dicegah, Simak Saran Ketua IDAI Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 27 Jul 2021 14:45 WIB

Anak sakit
Komorbid COVID-19 pada Anak Bisa Dicegah, Ini Kata Ketua IDAI/ Foto: iStock

Kasus COVID-19 pada anak mulai mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak pun rentan terpapar COVID-19, Bunda.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A (K) FAAP, mengatakan bahwa dalam tiga minggu terakhir, kasus kematian anak karena COVID-19 meningkat. Sebagian besar disebabkan karena faktor komorbid atau penyakit penyerta.

"Kita mencoba mengumpulkan data-data dari kasus meninggal sebelum terjadi lonjakan, ternyata memang hampir sebagian besar ada komorbid atau penyakit penyerta yang memperberat COVID ini," kata Aman Pulungan, dikutip dari Instagram @rscm.kencana, Senin (26/7/21).

"Jadi, itu mitos anak tidak bisa kena COVID atau mitos kalau anak itu tidak bisa meninggal karena COVID," sambungnya.

Pada beberapa kasus kematian anak, ada komorbid yang tidak diketahui. Sementara itu, ada pula komorbid yang sudah diketahui dan bisa diintervensi atau dicegah.

Fakta Sarah Salleh

Salah satu komorbid COVID-19 ini adalah obesitas, Bunda. Menurut data, 30 persen anak obesitas di Jakarta mengalami hipertensi. Di atas 10 persen, dapat menjadi insulin resisten dan mengakibatkan diabetes.

"30 persen anak obesitas di Jakarta itu memiliki hipertensi. Kalau begini, artinya sudah ada dua komorbid. Di atas 10 persen juga bisa insulin resisten yang akan menjadi diabetes. Kita tahu kalau diabetes dan hipertensi adalah komorbid yang memperberat COVID," ujar Aman Pulungan.

Untuk itu, Aman mengimbau para orang tua untuk benar-benar memerhatikan asupan gizi anak-anaknya. Ingat ya, obesitas bisa diintervensi dan dicegah.

"Jadi pastikan mulai saat ini, jangan ada anak Indonesia yang obesitas apalagi saat pandemi," ungkapnya.

Selain obesitas, penyakit komorbid lain pada anak yang memperberat COVID-19 adalah TBC (Tuberkulosis). Angka TBC Indonesia kini menduduki peringkat kedua dunia yang berarti harus menjadi perhatian bagi para orang tua.

Untuk mengetahui anak terkena TBC atau tidak, Bunda bisa memeriksakan ke dokter anak. Jangan sampai penyakit ini memperberat kondisi anak saat dia terpapar COVID-19.

"Berati Ayah dan Bunda semua, dua ini (komorbid) ini bisa dicegah. Satu, anak tidak boleh obesitas. Kedua, pastikan anak tidak terinfeksi TBC," kata Aman Pulungan.

"Bagaimana kita tahu? ada riwayat, bisa konsultasikan ke dokter anak."

Nah, selain obesitas dan TBC, komorbid COVID-19 pada anak lainnya juga ditemukan di Indonesia. Apa saja ya? Baca halaman berikutnya.

Simak juga panduan isolasi mandiri untuk anak positif COVID-19, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


KOMORBID COVID-19 PADA ANAK INDONESIA

Anak sakit

Komorbid COVID-19 pada Anak Bisa Dicegah, Ini Kata Ketua IDAI/ Foto: iStock

Dalam unggahan di Instagram miliknya, Aman Pulungan menjabarkan penyakit komorbid pada anak yang menjadi penyebab kematian karena COVID-19 di Indonesia. Data persentase paling banyak adalah malignancy (17,3077 persen). Di peringkat kedua adalah malnutrisi sebesar 16,6667 persen.

Sementara itu, komorbid obesitas ditemukan pada kasus kematian COVID-19 anak sebesar 1,2821 persen. Sedangkan persentase TBC adalah 5,7692 persen.

Beberapa komorbid lainnya adalah kelainan genetik, penyakit autoimun, penyakit ginjal kronis, penyakit jantung bawaan, serta cerebral palsy.

Terkait malnutrisi, Aman Pulungan meminta para orang tua memeriksakan anaknya ke dokter. Malnutrisi yang disebabkan sakit perlu ditangani sesuai sakitnya. Sedangkan, bila murni malnutrisi bisa ditangani langsung masalah gizi ini, Bunda.

"Kalau malnutrisi karena penyakit lain, tentu kita intervensi penyakit lainnya. Tetapi kalau malnutrisi murni, ya ini yang harus diintervensi. Nah, banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah anak terpapar. Kalau pun anak kena COVID, gejala bisa ringan," katanya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda