
parenting
Berapa Usia Ideal Anak Melakukan Tes IQ? Ini Jawabannya, Bun!
HaiBunda
Selasa, 27 Jul 2021 18:52 WIB

Tes IQÂ atau intellectual quotient tests biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis disabilitas intelektual atau mengukur potensi anak. Agar hasilnya maksimal, usia anak saat melakukan tes IQ perlu diperhatikan.
Menurut National Institute of Child Health and Human Development, 85 persen anak-anak dengan gangguan intelektual memiliki hasil tes IQ antara 55 dan 70. Skor 100 pun dianggap sebagai nilai rata-rata. Demikian dilansir Healthline.
Ya, hasil tes IQ tinggi (di atas 100), biasanya dikaitkan dengan kecerdasan yang tinggi pula. Hasil 130 atau lebih dianggap sebagai kecerdasan ekstrem.
Namun, hasil ini bersifat stereotip. Hasil tes IQ tinggi biasanya berarti anak memiliki banyak potensi, bukan karena mereka sangat 'pintar'.
Bagaimana jika hasil tes IQ termasuk sangat rendah?
Seseorang yang mendapat skor tes IQ di bawah 100 dianggap memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Skor yang sangat rendah, yakni di bawah 70, biasanya akan menjadi perhatian. Anak mungkin menunjukkan ketidakmampuan belajar yang mendasarinya.
Seperti disebutkan sebelumnya, tes IQ mungkin bisa menjadi langkah awal dalam mendiagnosis masalah intelektual. Jika anak memiliki skor yang sangat rendah, dokter mungkin akan memberi pemeriksaan lanjutan seperti:
- Tes darah
- USG otak
- Pemeriksaan kesehatan mental lengkap
Pemeriksaan prenatal dapat membantu mendeteksi adanya gangguan intelektual sebelum bayi lahir. Hal ini terutama terjadi pada bunda yang berusia 35 tahun atau lebih, serta mereka yang menggunakan obat-obatan atau alkohol selama kehamilan.
Jika masalah potensial terdeteksi secara dini, dokter dapat menindaklanjutinya dengan tes IQ pada anak usia dini.
Cara tepat melakukan tes IQ
Beberapa keluarga mungkin tidak memiliki akses ke dokter atau psikolog yang dapat melakukan tes IQ. Ini dapat menyebabkan hilangnya peluang untuk pengujian penting, terutama selama tahun-tahun awal anak ketika perawatan sangat penting.
Dalam pemeriksaan tes IQ, psikolog atau tenaga profesional akan menggunakan teknik tertentu untuk mengidentifikasi area kognitif anak. Beberapa area pembelajaran tersebut di antaranya:
- Verbal comprehension: kemampuan anak menggunakan kosakata untuk memahami, mengekspresikan, dan menjelaskan konsep tertentu
- Visual spatial: kemampuan anak untuk melihat detail visual
- Fluid reasoning: kemampuan menggunakan informasi visual dan mengaplikasikannya
- Working memory: kemampuan belajar dan menguasai informasi untuk menyelesaikan tugas
- Processing speed: kemampuan anak untuk memproses dan membuat keputusan dengan cepatÂ
Tes IQ online memang tersedia, tetapi jenis pemeriksaan ini tidak boleh diandalkan untuk diagnosis medis. Jika Bunda mencurigai adanya gangguan intelektual pada si Kecil, jangan menunda konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih dini.
Pada usia berapa anak bisa melakukan tes IQ?
Ada banyak layanan tes IQ untuk anak, termasuk bahkan untuk anak usia 2 tahun ke bawah. Dikutip dari Very Well Family, tes IQ pada anak di rentang usia ini hasilnya mungkin tidak akurat dan bahkan dapat berubah seiring bertambahnya usia.
Waktu terbaik untuk tes IQ pada anak-anak diyakini yakni antara usia 5 dan 8 tahun. Minimal usia 5 tahun, anak dianggap sudah mampu secara intelektual untuk menjawab soal tes.
Pemeriksaan intelektual pada anak usia 5 tahun ke atas pun ideal untuk membantu Bunda mencari sekolah dan kurikulum sesuai kebutuhan anak.
Tes IQ yang dilakukan pada anak usia di bawah 5 tahun tidak dianjurkan karena hasilnya mungkin tidak akurat. Sebagai gantinya, amati dan catat tanda-tanda awal intelektual anak dan konsultasikan dengan dokter anak si Kecil.
Tes IQ untuk bayi, mungkinkah dilakukan?
Ingat, anak-anak berusia di bawah 2 tahun tidak dapat diperiksa dengan tes IQ. Sebab untuk diuji, anak harus sudah mampu berbicara secara verbal.
Bahkan jika bayi sudah mahir berbicara, tes IQ tetap tidak dirancang untuk anak-anak pada rentang usia ini. Atau lebih tepatnya pada anak berusia di bawah 5 tahun. Hasil tes kemungkinan besar kurang akurat karena kemampuan anak di rentang usia ini masih sangat terbatas.
Pada intinya, tes IQ hanyalah salah satu cara untuk mengukur kecerdasan anak. Saat mendiagnosis gangguan intelektual, dokter akan mengandalkan beberapa tes dan pengamatan tambahan.
Tes IQ tentu tidak boleh diabaikan, tetapi penting untuk tidak mengandalkannya sebagai satu-satunya ukuran kecerdasan si Kecil ya, Bunda!
(som/som)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
56 Pertanyaan Umum untuk Anak saat Ngobrol agar Lebih Dekat dengan Si Kecil

Parenting
7 Cara Ajari Anak Berhitung Sambil Bermain Supaya Enggak Boring

Parenting
Cara Ajarkan Menyayangi Binatang ke Anak

Parenting
Manfaat Ajak Anak Belanja Bulanan, Belajar Mengelola Uang dengan Happy

Parenting
Latih Anak Jadi Sosok Penolong Sejak Dini Yuk, Bun


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda