HaiBunda

PARENTING

12 Macam Alat Musik Tradisional dan Daerah Asalnya, Yuk Kenalkan ke Si Kecil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 12 Aug 2021 15:00 WIB
12 Macam Alat Musik Tradisional dan Daerah Asalnya, Yuk Kenalkan ke Si Kecil/ Foto: iStock
Jakarta -

Alat musik tradisional bisa menjadi sarana untuk mengenalkan budaya Indonesia pada anak. Melalui alat musik tradisional, Si Kecil juga bisa belajar mengenal bunyi dan suara, Bunda.

Di Indonesia, alat musik tradisional tersebar di setiap daerah. Jumlahnya begitu banyak dan masih sering digunakan dalam upacara adat di era modern ini.

Mengenalkan alat musik tradisional ke anak bisa menjadi aktivitas menyenangkan selama di rumah. Bunda bisa menggabungkan aktivitas ini dengan cerita dongeng, menonton video, atau bernyanyi.


Banyak pilihan alat musik tradisional yang bisa dikenalkan ke anak sejak dini. Dilansir buku Mengenal Alat Musik Nusantara oleh Murni Marlina, S.Pd. M.Pd dan Ensiklopedia Mini Alat Musik Indonesia oleh Fajriatun Nur, berikut 12 alat musik tradisional Indonesia yang bisa dikenalkan ke anak:

1. Sasando

Sasando/ Foto: Ari Saputra

Sasando adalah alat musik tradisional yang berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Alat musik petik ini terbuat dari bambu dan senar.

Bentuk sasando mirip dengan alat musik gitar, biola, dan kecapi. Ada dua jenis sasando, yakni sasando gong dan biola. Keduanya digunakan untuk memainkan lagu daerah, kemudian dipakai untuk mengiringi tarian taebenu da foti.

Susunan notasi sasando termasuk tidak beraturan. Namun, suara yang dihasilkan bisa menjadi harmonis saat dimainkan sesuai dengan keahlian pemetiknya.

2. Kecapi

Kecapi adalah alat musik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik dan biasanya digunakan sebagai pengiring suling Sunda atau musik lengkap, Bunda.

Bentuk kecapi seperti kotak kayu yang di atasnya berjajar senar. Kotak kayu ini berfungsi sebagai resonator suara.

"Kecapi dimainkan dengan cara dipetik menggunakan tangan atau alat. Untuk dapat memainkan kecapi, membutuhkan latihan khusus," kata Murni.

3. Aramba

Alat musik tradisional ini berasal dari Pulau Nias. Aramba dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul kayu, Bunda.

Alat musik ini terbuat dari tembaga, kuningan, suasa (logam campuran emas, dan tembaga), dan nikel. Bentuknya bundar seperti gong kecil dan di bagian tengahnya terdapat bulatan kecil.

Jenis aramba fatao yang memiliki diameter 40-50cm, sering digunakan dalam upacara perkawinan. Sementara itu, jenis aramba hoga sering digunakan oleh keturunan bangsawan. Diameter aramba hoga adalah 60-90 cm.

4. Serangko

Serangko adalah alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Jambi. Alat musik ini terbuat dari tanduk kerbau jalang atau kerbau hutan yang tidak dipelihara. Ujung dari tanduk ini dipotong dan dibuat rongga sampai pangkalnya.

Alat musik ini termasuk salah satu alat musik tradisional warisan Kerajaan Melayu Tua di daerah Kerinci, Jambi. Serangko cukup unik karena hanya memiliki satu nada, sehingga tidak bisa dijadikan pengiring tarian.

Pada zaman dulu, alat musik ini sering digunakan oleh komandan perang untuk memberikan komando. Selain itu, serangko juga digunakan untuk memberikan peringatan ketika ada musibah atau kematian.

5. Tehyan

Tehyan berasal dari Jakarta nih, Bunda. Alat musik ini terdiri dari dua senar dan bentuknya menyerupai rebab.

Alat musik Tehyan dipengaruhi oleh kebudayaan Tionghoa yang dibawa ke Jakarta. Dahulu, tehyan terbuat dari bambu, namun sekarang sudah diganti menjadi batok kelapa.

Ada tiga jenis tehyan, yakni sukong, tehyan, dan kongahyan. Ketiganya dapat menghasilkan bunyi yang berbeda dan digunakan dalam pertunjukkan drama, lenong, dan ondel-ondel.

6. Sarone

Alat musik tradisional Sarone berasal dari Kabupaten Bima Dompu, Nusa Tenggara Barat. Alat musik ini dimainkan dengan menggunakan udara sebagai sarana untuk menghasilkan suara.

Bentuk sarone panjang seperti tabung, di ujungnya berbentuk kerucut. Alat musik ini terbuat dari buluh (jenis bambu kecil) dan daun lontar. Di bagian badan sarone ini terdapat eam lubang di atas dan satu di bagian bawah.

"Sarone biasanya dimainkan secar berkelompok dengan alat musik lain, seperti rebana rea dan rebana ode," ujar Fajriatun Nur.

7. Serunai

Serunai atau puput serunai adalah alat musik Tradisiional tiup asal Minang, Sumetera Barat. Serunai kerap digunakan pada acara-acara adat, seperti perkawinan, perhelatan penghulu (batagak pangulu), atau panen padi.

Alat musik serunai dibuat batang padi sejenis kayu atau bambu, tanduk kerbau atau daun kelapa. Serunai dapat dimainkan sebagai alat musik tunggal atau digabung dengan alat musik tradisional lain, seperti gendang dan talempong.

8. Talempong

Selain serunai, Sumatera Barat juga memiliki alat musik populer, yakni talempong. Alat musik ini mirip dengan gamelan dari Jawa. Bunda.

Talempong terbuat dari kuningan atau kayu dan batu. Saat ini, jenis talempong dari kuningan paling banyak digunakan di Sumetera Barat.

Nah, alat musik talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tari piring, tari pasambahan, dan tari gelombang. Selain itu, alat musik ini juga digunakan untuk menyambut tamu istimewa.

9. Tambo

Alat musik asal tradisional asal Aceh ini terbuat dari batang iboh, kulit sapi, dan rotan. Tambo dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan tongkat atau sebatang kayu.

Di zaman dulu, tambo berfungsi sebagai alat komunikasi untuk mengumumkan waktu salat. Selain itu, tambo juga digunakan untuk memanggil para warga berkumpul.

10. Krumpyung

Krumpyung/ Foto: Siti Fatimah/detikcom

Krumpung berasal dari Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Alat musik ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, lalu dibawa ke daerah Gunung Kidul pada masa Kerajaan Mataram Islam.

Bentuk krumpyung terdiri dari sejumlah angklung yang digantung pada kerangka bambu. Susunan nadanya terdiri dari tangga nada pentatonik dan diantonik.

Satu set krumpyung juga terdiri dari beberapa bagian seperti di unsur-unsur gamelan Jawa. Bedanya, semua perangkat krumpyung terbuat dari bambu.

11. Ceng-ceng

Ceng-ceng atau genceng adalah alat musik tradisional dari Bali. Bentuk ceng-ceng Bali terinspirasi dari tokoh dalam cerita rakyat Bali, yakni kura-kura bernama Bedawang.

Dalam gamelan Bali, ceng-ceng digunakan untuk menimbulkan efek suara yang dinamis. Alat musik ini terbuat dari kayu nangka dan tembaga, terdiri dari enam buah logam bundar di bagian bawah da dua di bagian atas.

Bentuk alat musik ceng-ceng mirip seperti simbal, Bunda. Cara memainkannya dengan memukul tembaga dari bagian tembaga atas ke bagian bawah.

12. Tuma

Tuma berasal dari Kalimantan Barat dan sering digunakan untuk mengiringi kegiatan masyarakat. Tuma berbentuk seperti gendang panjang dan ramping.

Alat musik ini terbuat dari kayu, kulit sapi, dan rotan. Seperti gendang, tuma dimainkan dengan ditabuh atau dipukul menggunakan telapak tangan.

Bagi masyarakat daerah Sanggau sampai Kapuas, Tuma disebut sebagai ketubong atau katubong.

(ank/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Serunya Keluarga Jennifer Bachdim Habiskan Waktu di Rumah Aja

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Oki Setiana Dewi Akui Berat Kuliah di Mesir sambil Urus 3 Anak, Paksa Belajar hingga Masuk RS

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Atisha Anak Dewi Lestari Sudah Gadis dan Tinggi Melebihi Ibunda, Intip Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Arti Nama dari 5 Pemeran Sinetron Asmara Gen Z, Fattah Syach Menjadi Favorit

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Bunda Perlu Tahu! Ini Kebutuhan Kalori Harian Anak dan Cara Menghitungnya

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

5 Makanan yang Diam-diam Merusak Jantung Anak Menurut Dokter

Parenting Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ayah Sarwendah Meninggal Dunia, Ruben Onsu Datang Sampaikan Rasa Duka

4 Penyebab Hamil Lagi saat Bunda Pakai KB IUD

Pangeran Arab Saudi "Sleeping Prince" Meninggal Usai Koma 20 Tahun, Begini Kisahnya...

Arti Nama dari 5 Pemeran Sinetron Asmara Gen Z, Fattah Syach Menjadi Favorit

Bunda Perlu Tahu! Ini Kebutuhan Kalori Harian Anak dan Cara Menghitungnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK