Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Panduan Pemberian MPASI Anak 1 Tahun, dari Tekstur hingga Porsi Makan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 27 Aug 2021 10:53 WIB

Anak makan
Panduan Pemberian MPASI Anak 1 Tahun, dari Tekstur hingga Porsi Makan/ Foto: iStock
Jakarta -

Makanan pendamping ASI (MPASI) dapat diberikan ketika bayi memasuki usia 6 bulan. MPASI dapat memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi sejak usia 6 bulan, Bunda.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), transisi dari pemberian ASI eksklusif jadi MPASI biasanya dimulai saat bayi memasuki 6 bulan hingga 18 sampai 24 bulan. Selama periode ini, orang tua harus cermat memilih menu MPASI, sebab masa ini merupakan periode yang sangat rentan untuk buah hati.

"Ini adalah masa ketika malnutrisi terjadi pada banyak bayi. Kondisi ini berkontribusi signifikan terhadap tingginya gizi buruk pada anak di bawah lima tahun di seluruh dunia," tulis WHO dalam laman resminya.

Sementara menurut dokter anak dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), pemberian MPASI memiliki manfaat luar biasa pada perkembangan anak. MPASI bisa melatih kemampuan makan bayi, baik kemampuan mengunyah, menelan, serta menerima berbagai rasa dan tekstur makanan.

Sri Mulyani dengan CucuFoto: Mia Kurnia Sari

"Periode pemberian MPASI adalah periode belajar. Dalam periode ini, bayi secara perlahan-lahan belajar makan sampai terbiasa konsumsi makanan keluarga," kata Meta dalam buku Mommyclopedia 567 Fakta tentang MPASI.

Pemberian MPASI akan mengikuti usia dan perkembangan anak, Bunda. Tekstur hingga frekuensi pemberiannya akan menyesuaikan kebutuhan bayi, terutama bagi anak yang masih menyusu ASI.

Tahap perkembangan makan anak 1 tahun

Memberikan MPASI ke anak enggak boleh sembarangan. Bunda perlu memahami tahap perkembangan makan anak sesuai usianya agar tak salah memberikan MPASI ya.

Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut tahap perkembangan makan anak usia 1-2 tahun:

  1. Anak dapat beradaptasi dengan segala macam bentuk makanan, namun belum bisa mengunyah secara sempurna.
  2. Mulai bisa beradaptasi dengan segala menu MPASI yang diberikan, termasuk makanan keluarga.
  3. Anak sudah dapat mengenali makanan dari bentuk, rasa, dan aromanya.
  4. Si Kecil sudah mampu mengucapkan nama-nama makanan dan memberikan sinyal lapar.
  5. Anak mulai terbiasa makan menggunakan sendok secara mandiri

MPASI anak 1 tahun

Memasuki usia 12 bulan atau 1 tahun, buah hati tetap perlu diberikan MPASI bersama ASI ya, Bunda. ASI masih terus diberikan sesuai permintaan anak di usia ini. Sebab, ASI memberikan sepertiga kebutuhan energi anak berusia 12 sampai 24 bulan.

Nah, banyaknya energi tambahan yang dibutuhkan anak dari MPASI di usia ini adalah sebanyak 550 kilo kalori (kkal) per hari. Jika anak kekurangan energi dari asupan MPASI, maka dia bisa mengalami keterlambatan pertumbuhan atau bahkan gagal tumbuh.

"Kebutuhan energi pada anak usia 12 bulan ke atas hanya dapat dipenuhi dengan ASI sebanyak 30 persen. Sementara itu, MPASI harus bisa memenuhi 70 persen kesenjangan energi tersebut," ujar Meta.

Anak makanIlustrasi anak makan/ Foto: iStock

Tekstur dan frekuensi pemberian MPASI anak 1 tahun

Tekstur MPASI dimulai dari halus dan ditingkatkan kekasarannya seiring bertambahnya usia anak. Selain itu, tekstur juga harus menyesuaikan kemampuan makan atau oromotorik, Bunda.

Kesiapan anak untuk menerima tekstur MPASI tergantung pada tahap perkembangannya. Bayi akan belajar makan dari makanan berbagai tekstur bila mereka terpapar sesuai tahap perkembangannya.

Tekstur MPASI untuk anak 1 tahun ke atas adalah sama dengan makanan keluarga. Artinya, Bunda bisa memberikan menu makan keluarga dengan tekstur dicincang atau disaring kasar ke anak.

IDAI menjelaskan bahwa frekuensi pemberian MPASI di usia ini sebanyak 3 sampai 4 kali makan besar. MPASI dapat diberikan secara perlahan menjadi tiga perempat mangkuk berukuran 250 ml sekali makan.

Selama memberikan MPASI, Bunda perlu responsif dan aktif memberikan dorongan ke buah hati agar mau makan. Selain itu, Bunda juga harus bersabar dan jangan memaksa bayi makan.

Jangan menyerah untuk memperkenalkan jenis makanan batu ke anak. Ibu bisa menawarkan 10 hingga 15 kali jenis makanan baru sebelum anak mau memakannya. Berikan contoh untuk memakan jenis makanan baru terlebih dulu agar anak mencontohnya.

Frekuensi pemberian MPASI bisa dibarengi dengan makanan selingan ya. Pemberiannya sebanyak 1 sampai 2 kali atau tergantung nafsu makan anak.

"Kudapan atau selingan dapat diberikan pada bayi sejak usia 6 bulan sebanyak 1 sampai 2 kali per hari. Kudapan dapat diartikan sebagai makanan yang dikonsumsi di antara waktu makan utama dan mudah disiapkan," kata Meta.

Bahan makanan selingan sebaiknya yang sehat dan bernutrisi, Bunda. Meta menyarankan untuk memberikan selingan yang mengandung energi dan zat gizi.

"Contoh kudapan yang baik di antaranya adalah yogurt, puding susu, roti dengan mentega atau selai, biskuit, dan buah. Sementara yang kurang baik adalah makanan yang mengandung tinggi gula, namun rendah nutrisi seperti permen, cokelat, dan minuman soda," katanya.

Bahan menu MPASI anak 1 tahun

WHO merekomendasikan pemberian MPASI dengan bahan bernutrisi yang seimbang dan beranekaragam, Bunda. MPASI setidaknya mengandung empat di antara tujuh bahan makanan berikut:

  1. Umbi-umbian, akar, atau biji-bijian
  2. Kacang-kacangan
  3. Produk susu (susu, yogurt, keju)
  4. Daging-dagingan (ayam, sapi, ikan, hati ayam)
  5. Telur
  6. Buah dan sayuran yang kaya vitamin A
  7. Buah dan sayuran lainnya.

Dari keempat bahan makanan tersebut, setidaknya ada satu kelompok umbi-umbian, akar, dan biji-bijian sebagai sumber karbohidrat. Selain itu ada satu kelompok protein hewani serta satu kelompok buah dan sayur.

Bunda dapat menambahkan garam dalam menu MPASI untuk mendukung kemampuan indra perasa anak. Namun, pemberiannya hanya dengan jumlah terbatas.

Kebutuhan garam untuk anak usia 1 tahun adalah kurang dari 2 gram (g) per hari atau kurang dari 800 miligram (mg) natrium. WHO merekomendasikan pemberian garam beryodium untuk MPASI bayi untuk mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).

Selain membatasi garam, anak di usia ini juga enggak boleh terlalu banyak konsumsi jus buah sebagai menu utama atau selingan MPASI. Pemberian jus buah perlu dibatasi maksimal 120 ml per hari.

"Jus buah bukan merupakan pengganti buah segar yang baik karena mengandung tinggi gula dan kalori. Jus buah juga dapat menyebabkan lubang pada gigi dan gangguan pertumbuhan, seperti peningkatan atau penurunan berat badan," ujar Meta.

Simak juga 5 rasa manis alami pengganti gula untuk menu MPASI bayi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda