Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah 2 Bunda yang Anaknya PTM, Khawatir hingga Siapkan Perlengkapan Prokes

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 30 Aug 2021 19:54 WIB

Anak sekolah
Kisah 2 Bunda Ceritakan PTM Anaknya, Ada yang Belum dan Sudah Suntik Vaksin/ Foto: iStock

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas mulai diberlakukan di beberapa daerah, salah satunya Jakarta. Siswa di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), sudah kembali belajar tatap muka secara terbatas.

Siti Nuryani, Bunda dari Annisa Natasha atau akrab disapa Natasha cukup khawatir dengan PTM Terbatas yang mulai dijalani anaknya. Saat ini, Natasha berusia 9 tahun dan duduk di bangku kelas 3 SDN 04 Meruya Selatan.

Meski begitu, Siti ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Apalagi, Natasha begitu bersemangat ingin sekolah tatap muka dan bertemu teman-temannya.

"Anaknya semangat banget, bangun pagi jam setengah 6 aku sudah siapin bekal, dia langsung mandi. Semuanya sudah disiapin dari semalam, mungkin sudah saking kangennya kali ya," kata Siti saat dihubungi Haibunda, Senin (30/8/21).

Banner resep Rp200 ribuBanner resep Rp200 ribu/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Siti sudah menyiapkan perlengkapan agar anaknya bisa aman di sekolah nih. Selain membawa bekal sendiri, ia juga memberikan asupan makanan sehat untuk sang buah hati.

"Persiapannya lumayan, dari pakaian anak sudah mulai kecil karena setahun setengah tidak sekolah. Bawa bekal dan alat tulis sendiri, masker harus double, bawa cadangan juga, hand sanitizer, tisu basah dan kering," ujarnya.

"Kekhawatirannya karena anaknya kan masih kurang ngerti untuk jaga prokes (protokol kesehatan), takutnya kita sudah bekali tapi kita enggak tahu temannya di sekolah. Paling kita bekali juga dari asupan makanan dan vitamin, terus jaga kesehatan untuk diri sendiri."

PTM di JakartaSituasi PTM di Jakarta/ Foto: Dok. Pribadi Siti Nuryani

Selain persiapan orang tua, sekolah Natasha juga cukup ketat menerapkan prokes. Siswa diminta untuk berbaris menjaga jarak, mencuci tangan, dan duduk di kursi yang juga diberikan jarak di dalam kelas.

Di sekolah ini, siswa yang diperbolehkan PTM hanya 50 persen. Dari 32 siswa, hanya 16 orang anak yang bisa masuk untuk PTM hari ini.

Sementara itu, PTM hanya berlangsung tiga hari, yakni Senin, Rabu, dan Jumat. Dalam satu hari, hanya dua jenjang kelas yang bisa melaksanakan PTM.

"Kalau SD ini hari ini untuk kelas 3 dan 6. Besok ada penyemprotan dan semua kelas dikosongin. Kelas ada lagi di hari Rabu dan Jumat, jadi seminggu tiga kali tapi beda-beda kelasnya yang masuk. Kalau anak saya di hari ini, kemungkinan masuk lagi minggu depan," kata Siti.

Jam pembelajaran PTM pun dibatasi untuk sekolah Natasha. Ia hanya belajar dari jam 06.30 sampai 08.45 pagi atau sekitar dua jam.

Materi yang dijelaskan juga bukan tentang pelajaran, melainkan pembahasan soal yang sulit dikerjakan anak di rumah. "Ini untuk penjelasan yang kira-kira susah, misalnya matematika. Setelah pulang, tidak ada sesi lagi dan kelas dibersihkan," ujar Siti.

Tak jauh berbeda dengan Bunda Siti, Bunda Ety juga punya cerita menarik soal PTM anaknya yang kini duduk di bangku SMA kelas 12. Seperti apa ceritanya?

Baca halaman berikutnya.

Simak juga 5 alasan Nadiem Makarim ingin sekolah segera tatap muka, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KISAH BUNDA YANG ANAKNYA SUDAH DIIZINKAN PTM DENGAN SYARAT VAKSIN

Anak sekolah

Kisah 2 Bunda Ceritakan PTM Anaknya, Ada yang Belum dan Sudah Suntik Vaksin/ Foto: iStock

Salsabila atau akrab dipanggil Salsa adalah siswi kelas 12 di SMA Negeri 65 Jakarta yang sudah mendapatkan full vaksin COVID-19. Hari ini, sekolahnya juga mulai melaksanakan PTM. 

Ibunda Salsa, Ety, bercerita bahwa sekolah membuat keputusan PTM yang cukup mendadak. Dua hari sebelum PTM, pihak sekolah melakukan rapat dengan orang tua murid.

"Itu dadakan, hari Jumat sore ada rapat dan hari Sabtu pagi rapat orang tua. Anak yang ikut PTM hanya yang diziinkan orang tua dan anaknya mau atau enggak," kata Ety.

Pihak sekolah memberikan kebebasan bagi orang tua murid untuk mengizinkan anaknya sekolah tatap muka. Bagi siswa yang ingin PTM, sekolah mewajibkan surat keterangan dan sertifikat vaksin, minimal sudah mendapatkan satu kali dosis.

"Izinnya harus ada surat yang di-download dan dikirim ke sekolah, terus juga harus melampirkan sertifikat vaksin. Minimal pernah sekali vaksin, kalau belum vaksin tidak boleh sekolah," ujar Ety.

Siswa di kelas Salsa juga hanya boleh masuk sebagian. Pembagiannya menurut absen ganjil-genap dan jadwalnya tiga kali dalam seminggu, Bunda.

Berbeda dengan siswa SD di sekolah Natasha, siswa SMA di sekolah Salsa belajar selama empat jam, mulai pukul 08.00 sampai 12.00. Sekolah juga meminta para orang tua untuk membawa perlengkapan, seperti masker cadangan, face shield, hand sanitizer, tisu kering dan basah, bekal makan minum, dan alat tulis sendiri.

Terkait PTM ini, Ety mengizinkan anaknya untuk kembali ke sekolah karena sudah suntik vaksin. Namun, ia tidak ingin memaksa dan menanyakan pendapat putrinya yang kini berusia 17 tahun itu. Salsa pun memutuskan untuk tidak melaksanakan PTM karena persiapannya belum matang.

"Salsanya belum mau PTM dahulu karena persiapannya ribet dan di sekolah juga hanya sebentar. Jadi masih pilih sekolah dari rumah dahulu," kata Ety.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda