PARENTING
Hari Jantung Sedunia: Kenali Jenis Penyakit Jantung Bawaan & Cara Penanganannya
dr. Radityo Prakoso Sp.JP(K) FIHA FAPSIC FAsCC | HaiBunda
Rabu, 29 Sep 2021 13:31 WIBBunda, tentu sudah enggak asing lagi dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB). Ini merupakan kelainan bawaan atau cacat lahir yang paling banyak ditemukan pada anak, mencakup 1/3 dari keseluruhan kelainan bawaan.
Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 50.000 kasus baru PJB dengan angka kejadian sekitar 8-10 per 1000 kelahiran hidup. Itu artinya, angka ini mesti kita waspadai, Bunda.
Perlu Bunda tahu, jantung janin terbentuk di usia kehamilan 38 hari setelah konsepsi. Namun, pada umumnya Bunda baru menyadari kehamilannya setelah berusia 30 hari atau sekitar minggu kelima kehamilan.
Ini berarti, pembentukan jantung janin sudah hampir selesai dan itulah yang menyebabkan PJB sulit dicegah.
Penyabab Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan PJB, antara lain:
- Ibu hamil kurang gizi
- Ibu hamil mengonsumsi obat-obatan yang bersifat teratogenik (memiliki efek bahaya terhadap janin)
- Terjadi infeksi terutama pada trimester pertama kehamilan.
2 Tipe PJB yang Bunda Perlu Tahu
Secara umum, PJB dibagi menjadi biru dan tidak biru nih, Bunda. Ada beberapa perbedaan yang bisa Bunda pelajari untuk membedakannya.
Pasien dengan PJB tidak biru merupakan PJB tersering, yang mencakup defek septum atrium, defek septum ventrikel, dan duktus arteriosus paten.
Di sisi lain, terdapat penyakit jantung bawaan biru yang biasanya memerlukan penanganan segera, baik tindakan intervensi non-bedah atau bedah dalam satu tahun pertama kehidupan seorang anak. Perlu diingat nih, Bunda, PJB biru berkontribusi terhadap 30-50 persen kematian yang diakibatkan cacat lahir lho.
Defek jantung jenis ini memiliki kandungan oksigen yang sedemikian rendahnya pada bayi baru lahir. Untungnya, dapat diidentifikasi dengan skrining oksimetri denyut paling cepat 24 jam setelah kelahiran.
Jenis PJB
PJB sendiri mencakup spektrum yang luas, maka secara struktural, PJB dapat terbagi menjadi beberapa jenis berikut ini:
- PJB dengan klinis biru dan tanpa sianosis
- Kelainan katup
- Kelainan pada dinding jantung
- Kelainan pada pembuluh darah.
Pencegahan PJB
Untuk pencegahan PJB, dapat dilakukan beberapa usaha meliputi konseling pra-nikah yang memperhatikan faktor-faktor risiko seperti paparan zat beracun, infeksi, bahan, kimia, riwayat PJB pada keluarga, dan sebagainya.
Simak pengobatan penyakit jantung bawaan di halaman selanjutnya, Bunda!
Bunda, kenali juga ya diet mediterani dan kaitannya dengan jantung dalam video di bawah ini:

PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG SESUAI JENISNYA