parenting
4 Jenis Majas dan Contohnya untuk Diajarkan ke Anak, Bunda Perlu Tahu
Sabtu, 02 Oct 2021 14:54 WIB
Belajar Bahasa Indonesia tak lengkap rasanya bila tak mengenal jenis majas, Bunda. Majas merupakan salah satu bahan ajar untuk anak Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Melansir dari laman Rumah Belajar Kemendikbud, dijelaskan bahwa majas merupakan sebuah istilah dalam bahasa Indonesia untuk gaya bahasa yang membentuk sebuah kalimat. Tujuan majas adalah untuk memberikan kesan dan maksud tersirat dalam kalimat tersebut, Bunda.
Majas juga dikatakan sebagai bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat. Tujuan akhirnya yakni untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis.
Sedangkan menurut Ainia Prihantini, S.Hum dalam buku Majas, Idiom, dan Peribahasa Superlengkap, majas adalah bahasa kias. Bahasa ini bisa menciptakan konotasi tertentu saat diucapkan atau ditulis.
"Bahasa berkias yang dapat menghidupkan suasana, meningkatkan efek rasa, atau menimbulkan konotasi tertentu disebut majas," kata Ainia.
Bunda bisa membantu anak mengenal lebih dalam tentang jenis majas ya. Sebab, ada puluhan jenis majas yang memiliki arti dan penggunaan berbeda dalam penulisan dan pengucapan.
Jenis majas
Secara umum jenis majas ada 4 macam, yakni:
1. Majas perbandingan
Majas ini berisi kata kiasan yang menyatakan perbandingan dalam menciptakan kesan dan pengaruh kepada pendengarnya. Majas ini terbagi menjadi:
a. Majas asosiasi
Majas asosiasi adalah perbandingan dua hal yang hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata 'bagai', 'ibarat', 'bagaikan', 'seumpama', 'seperti', dan 'laksana'. Contoh majas asosiasi:
- Wajahnya bercahaya bagai sinar matahari
- Langkah kakimu seumpama gajah berlari
- Pendirianmu selalu berubah-ubah bagai air di daun talas.
b. Majas personifikasi
Majas ini menggambarkan benda-beda tidak bernyawa yang seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Contoh majas personifikasi:
- Pesawat terbang itu hilang ditelan bumi
- Bulan tampak tersenyum kepada bintang
- Hujan kembali menari-nari di halaman rumahku
c. Majas metafora
Majas metafora adalah majas perbandingan yang berisi ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis, Bunda. Majas ini juga menggunakan pemakaian kata yang bukan dengan arti sebenarnya seperti digunakan dalam persamaan dan perbandingan.
"Majas perbandingan yang singkat dan padat, yang dinyatakan secara implisit dan langsung disebut majas metafora," ujar Ainia.
Contoh majas metafora:
- Dian giat belajar agar menjadi bunga bangsa (pemuda) yang membanggakan Indonesia.
- Perpustakaan adalah gudangnya (sumber) ilmu pengetahuan.
- Rara belum bangun, padahal raja siang (matahari) sudah terbit dari Timur.
d. Majas alegori
Majas alegori adalah penggunaan bahasa yang menyatakan dengan cara lain, menggunakan kiasan dan penggambaran. Pada umumnya alegori berbentuk cerita dengan simbol-simbol bermuatan moral. Contoh majas alegori:
- Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
- Suami sebagai nakhoda dan istri sebagai juru mudi.
e. Majas simbolik
Masaj ini diucapkan atau dituliskan dengan menggunakan kiasan. Majas ini juga dapat melukiskan dengan menggunakan simbolik atau lambang dalam menyatakan maksudnya. Contoh majas simbolik:
- Joko terkenal sebagai buaya darat.
- Toko beras itu hangus dilalap oleh si jago merah.
- Melati adalah lambang kesucian.
2. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah kata-kata kias yang menyatakan pertentangan. Kata-kata kias ini dibuat oleh penulis atau pembicara dalam memberikan pengaruh atau kesan kepada pembaca dan pendengarnya. Majas pertentangan dibagi menjadi:
a. Majas hiperbola
Majas ini memiliki makna melebih-lebihkan atau membesar-besarkan apa yang sebenarnya dimaksudkan. Contoh masa hiperbola:
- Teriakan kekecewaannya membelah angkasa.
- Kami tidak tega karena tangisnya sungguh menyayat hati.
- Tubuhnya tinggal kulit membalut tulang.
b. Majas paradoks
Majas ini berupa pertentangan dua objek yang berbeda. Selain ini majas paradoks juga bisa mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang telah ada. Contoh majas paradoks:
- Ini orang kaya, tetapi miskin. (kaya harta, tapi miskin ilmu)
- Dia besar tapi nyalinya kecil
- Tinggal di kota yang ramai, tetapi hidupnya kesepian.
c. Majas litotes
Majas ini menyatakan sesuatu yang mengurangi, melemahkan, atau melunakkan apa yang sebenarnya dimaksudkan. Contoh majas litotes:
- Silahkan makan sajian kami yang hanya berupa asi dan sambal.
- Kalau mampir di daerah sini, jangan sungkan untuk mampir ke gubuk saya.
- Terimalah bingkisan tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
d. Majas antitesis
Majas antitesis berisi panduan dua kata yang berlawanan. Contoh majas antitesis:
- Tinggi rendahnya nilai ujian itu bergantung pada usahamu.
- Hidup matinya manusia ada di tangan Tuhan.
- Lebih dan kurangnya saya minta maaf.
![]() |
3. Majas Pertautan
Majas pertautan adalah kata-kata kias yang bertautan dengan gagasan dan ingatan. Majas pertautan terdiri dari:
a. Majas alusio
Majas ini menunjuk secara tidak langsung pada peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh, atau tempat-tempat. Biasanya ini dikaitkan dalam karya sastra yang terkenal, Bunda. Contoh majas alusio:
- Kami berharap agat anak kami tidak menjadi seperti Si Malin Kundang.
- Kamu jangan kura-kura dalam perahu.
b. Majas eufimisme
Majas eufimisme adalah majas yang menggunakan ungkapan-ungkapan halus atau sopan. Bahasa yang digunakan ini menggantikan ungkapan yang dirasakan kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
Eufimisme erat kaitannya dengan nilai sosial, kepercayaan dan sopan santun. Berikut contoh majas eufimisme:
- Anak saya sedikit ketinggalan dalam belajar.
- Anak ibu tidak bodoh, tapi hanya malas belajar.
- Saya mohon ke belakang sebentar, Bu.
c. Majas metonimia
Majas metonimia adalah majas yang memakai nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya. Contoh majas metonimia:
- Dia selalu menaiki kuda hitam. (mobil mewah)
- Atlet andalan kita kembali mendapatkan perak. (medali perak)
d. Majas sinekdode
Majas ini menggunakan kata yang sama dengan faktanya yang bertujuan memperjelas, Bunda. Contoh majas sinekdode:
- Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSI.
- Indonesia akan memilih idolanya pada malam nanti.
4. Majas perulangan atau penegasan
Majas perulangan atau penegasan adalah kata-kata kias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh kepada pendengar atau pembacanya. Majas ini terdiri dari:
a. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah kata-kata yang memanfaatkan kata yang permulaannya sama dengan bunyinya. Contoh majas ini:
- Dara damba daku
- Datang dari danau
- Insan ingat ingkar
b. Majas pleonasme
Majas pleonasme menggunakan kata secara berlebihan sebagai suatu keterangan. Contoh majas ini:
- Vero melihat pencurian itu dengan mata kepalanya sendiri.
- Mereka telah mengarungi samudera luas demi mencari rempah-rempah.
c. Majas repetisi
Majas ini berisi pengulangan kata atau kelompok kata yang sama dengan maksud menarik perhatian atau bersifat sebagai penegasan, Bunda. Contoh majas repetisi, yakni:
- Dialah yang ku tunggu, dialah yang ku nanti, dialah yang ku harapkan.
- Agama mana pun akan mengajarkan kebaikan dalam kehidupan manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan.
d. Majas anataklasis
Majas ini mengandung pengulangan kata yang sama, namun dengan makna yang berbeda. Contoh majas anataklasis:
- Ayah selalu membawa buah di tangan untuk buah hatinya.
- Karena buah penanya sudah jadi buah bibir masyarakat.
e. Majas paralelisme
Majas ini pada umumnya terdapat dalam puisi yang disusun atas baris yang berbeda. Contoh majas paralelisme, yakni:
- Kamu datang merebut hatiku, kamu campakkan aku, lalu kamu menghilang tanpa jejak.
- Di mataku kamu adalah kertas putih yang bersih tanpa noda sedikit pun.
Simak juga sederet prestasi anak Dono Warkop yang pernah lulus cum laude dan kini jadi ahli nuklir, dalam video berikut:
(ank/som)