Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

8 Hal Penting yang Sebaiknya Disiapkan Orang Tua Sebelum Meninggal Dunia

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 05 Nov 2021 19:04 WIB

Suami dan istri
Ilustrasi orang tua membuat perencaaan sebelum meninggal dunia/ Foto: iStock

Kepergian Vanessa Angel dan suami, Febri Andriansyah alias Bibi, meninggalkan duka bagi keluarga. Kesedihan semakin tak terbendung ketika melihat Gala Sky Andriansyah, putra semata wayang Vanessa dan Bibi yang kini berusia 15 bulan, terus menangis dan memanggil sang Bunda.

Gala masih terlalu kecil untuk mengerti peristiwa yang dialaminya. Namun, dia tetap membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat untuk bisa tumbuh seperti anak-anak lain.

Menurut Psikolog Anak dan Keluarga Sani Budiantini Hermawan, ketika kita melihat seseorang yang dikenal berduka, secara manusiawi, kita wajib membantunya. Hal yang amat penting bagi mereka di masa duka, yakni support system atau orang-orang sebagai pendukung.

Sementara terkait duka pada anak, Sani mengatakan bahwa sangat penting mendampinginya. Anak yang berduka perlu pendamping, khususnya keluarga sendiri, agar tak merasa sendirian.

Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021Foto: HaiBunda/Mia

"Kalau anak ada pendampingan keluarga dahulu. Baru jika perlu, ke psikolog," katanya kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Ditinggalkan orang terkasih untuk selamanya tidaklah mudah. Sebagai orang tua, Bunda sebaiknya sudah memikirkan kemungkinan terburuk ini saat memiliki anak.

Kita perlu lho menyiapkan beberapa hal penting sebelum meninggal dunia. Harapannya, anak tidak terlalu lama berduka dan masa depannya bisa terjamin meski tanpa orang tua.

Seperti dilansir My Kids Time, berikut 8 hal penting yang perlu Ayah dan Bunda siapkan sebelum meninggal dunia:

1. Bicara dengan orang terdekat yang bisa dipercaya

Sejak awal menikah atau sebelum punya anak, Ayah dan Bunda sudah bisa mulai mendiskusikan skenario terburuk dalam kehidupan. Bila salah satu atau kedua orang tua meninggal, pasangan suami istri sudah menunjuk orang terdekat untuk bertindak dalam keadaan darurat, baik secara hukum dan finansial.

Coba beritahu mereka tentang dokumen penting untuk mengurus masalah finansial setelah meninggal. Berikan kontak orang-orang penting seperti pengacara atau dokter keluarga bila sewaktu-waktu berada dalam keadaan darurat.

Simak juga momen Vanessa Angel bersama suami semasa hidup, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

MENULIS SURAT WASIAT UNTUK KELUARGA DAN ANAK

Orang tua dan anak

Ilustrasi orang tua membuat perencaaan untuk anak sebelum meninggal dunia/ Foto: iStock

2. Membuat asuransi jiwa atau perlindungan terkait harta

Perlindungan jiwa atau life cover begitu penting direncanakan sejak awal menikah. Ini bisa menjadi pertanggungan keuangan mendasar yang dibutuhkan keluarga, Bunda.

Live cover bisa mencakup perlindungan hipotek dan polis asuransi jiwa. Perlindungan hipotek digunakan untuk memastikan rumah Bunda sudah pasti dibayarkan penuh bila salah satu pemilik meninggal. Perlindungan ini juga mencakup perlindungan bank kepada nasabahnya.

Sementara itu, polis asuransi jiwa bisa dibuat untuk menutupi biaya pendidikan masa depan Si Kecil, termasuk biaya hidup dan biaya pengganti pada istri bila suami sebagai pencari nafkah meninggal dunia.

3. Menulis surat wasiat

Hidup dan mati seseorang tidak ada yang tahu. Untuk itu, Bunda perlu menyiapkan surat wasiat sebelum meninggal dunia.

Surat wasiat bisa membuat hidup keluarga yang ditinggalkan lebih mudah. Ayah dan Bunda bisa meminta siapa pun menjaga anak-anak, terutama bila mereka belum cukup umur. Bicarakan hal ini pada orang yang dipercaya untuk menjaga anak kita ya.

Nah, surat wasiat juga dibutuhkan untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan warisan. Pengesahan secara hukum akan jauh lebih cepat bila ada surat warisan.

4. Membuat trust fund

Mengutip Investopedia, trust fund atau dana amanah adalah alat perencanaan keuangan dalam bentuk badan hukum terkait properti atau aset untuk seseorang atau organisasi. Melalui trust fund ini, Bunda bisa menampung berbagai aset, seperti uang, properti, atau saham.

Kita bisa menggunakan trust fund ini untuk melindungi finansial dan untuk menafkahi anak-anak. Melalui cara ini, kita bisa memutuskan bagaimana aset kita akan ditangani setelah meninggal dunia.

Baca halaman berikutnya, Bunda.

KITA PERLU MENINJAU KEMBALI ASET YANG DIMILIKI

Investasi tabungan

Ilustrasi orang tua membuat perencaaan sebelum meninggal dunia/ Foto: iStock

5. Memutuskan siapa yang akan menjaga anak

Kita tidak pernah tahu kapan bisa meninggal dunia. Bisa saja ini terjadi saat anak masih kecil dan belum bisa mandiri, Bunda.

Sejak dini, orang tua sebaiknya sudah memutuskan siapa yang akan menjaga dan merawat anak bila mereka meninggal. Jangan sampai, anak berakhir dengan keluarga yang tidak mereka inginkan ya.

Jika anak sudah cukup besar, maka Bunda bisa mendiskusikannya langsung. Jangan lupa untuk bicara dengan kerabat atau teman yang dipilih untuk menjaga anak. Hal ini guna memastikan kedua belah pihak setuju dan merasa tidak terbebani dengan keputusan tersebut.

6. Mengetahui hak yang didapatkan setelah meninggal

Bunda perlu mengetahui manfaat dan hak apa saja yang tersedia bila kita meninggal dunia. Keduanya ini tentu harus berguna bagi pasangan atau wali yang masih hidup.

Hak ini termasuk tunjangan atau asuransi yang bisa didapatkan bila ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Bunda mungkin perlu mempertimbangkan rencana cadangan bila merasa jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga setelah berkabung.

7. Meninjau kembali aset yang dimiliki

Bunda harus selalu memiliki daftar barang atau aset berharga yang dimiliki ya. Bunda mungkin juga perlu mempertimbangkan bagaimana cara untuk mendistribusikannya.

Bila ingin memulai investasi atau asuransi, pastikan kita sudah memiliki skema manfaat dan penerimanya. Bila sudah memiliki anak, Bunda bisa mencantumkan namanya ke dalam polis.

Hal yang sama juga berlaku untuk rekening bank. Bunda perlu memastikan bagaimana skema uang di rekening bank ini berlaku ketika kita meninggal dunia.

8. Meninjau kembali semua rencana setiap dua tahun

Semua rencana yang sudah Bunda buat dengan Ayah perlu ditinjau kembali secara rutin ya. Setidaknya, dua tahun sekali kita perlu meninjau kembali surat wasiat, investasi, rekening, dan polis asuransi yang dimiliki.

Semuanya perlu diatur dengan baik dan ditinjau dengan penasihat keuangan atau pengacara. Melalui cara ini, Bunda bisa merasa lebih tenang bila harus meninggalkan anak karena kejadian tak terduga.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda