Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ketahui 5 Penyebab Kepala Peyang pada Bayi Baru Lahir dan Cara Mengatasinya

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 09 Nov 2021 14:05 WIB

Cute newborn baby girl lying in the bed. 2 month old child in owl hat sleeping on blue blanket with stars
Ilustrasi kepala peyang pada bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/tacstef

Jakarta - Bunda, pernahkah mendengar istilah 'kepala peyang' pada Si Kecil? Sebenarnya apa ya Bunda yang menjadikan kepala Si Kecil menjadi peyang atau memiliki bentuk tidak simetris? Yuk kita simak penjelasannya berikut ini. 

Dikutip dari Healthline, pada bayi baru lahir, tengkorak masih terdiri dari beberapa tulang pipih yang sangat longgar yang posisinya bergabung menjadi satu dan ada juga yang tidak bergabung sama sekali. Terdapat bintik-bintik lunak dan dekat bagian belakang kepala bayi disebut fontanel.

Sendi longgar dan 'lubang' di tengkorak bayi membantu mengubah bentuk kepala bayi sehingga tidak tersangkut saat lahir. Jika Bunda menjalani operasi caesar, Si Kecil mungkin akan memiliki kepala yang lebih bulat. Ini karena mereka tidak harus melalui jalan keluar yang panjang dan sempit.

Namun, kadang-kadang bahkan bayi yang lahir melalui operasi caesar pun mungkin memiliki bentuk kepala yang sedikit terjepit tergantung dari posisi Bunda sebelum melahirkan.

Kabar baiknya, Bunda tidak perlu khawatir karena perubahan bentuk kepala bayi saat lahir bersifat sementara dan otak Si Kecil tidak dipengaruhi oleh bentuk kepala yang peyang atau tidak simetris.

Banner Manfaat Air Mawar

Masih dilansir dari Healthline, penyebab dan jenis perubahan bentuk kepala saat lahir juga meliputi:

1. Kelahiran vakum

Bayi mungkin memiliki benjolan di bagian atas kepalanya jika mereka dilahirkan dengan bantuan isapan.

2. Forceps

Kepala bayi bisa terlihat 'terjepit' terlihat dari samping jika dokter menggunakan forsep (sepasang pinset besar) untuk membantu menariknya keluar.

3. Conehead atau kepala kerucut

Jika ada banyak tekanan di dalam jalan lahir atau jika Bunda mengalami persalinan yang lama, kepala bayi mungkin berbentuk seperti kerucut. Ini karena mengejan saat lahir dapat sedikit mendorong tulang tengkorak satu sama lain, membuat kepala terlihat sedikit lancip.

4. Kelahiran anak kembar

Jika Bunda memiliki anak kembar dua atau lebih, bayi harus berbagi lubang di dalam rahim. Ini dapat menyebabkan beberapa bayi yang baru lahir memiliki area yang rata di kepala karena mereka tidak memiliki banyak tempat untuk bergerak.

5. Adanya benjolan

Bayi Bunda mungkin mengalami pembengkakan atau benjolan, biasanya di bagian atas atau belakang kepala tepat setelah lahir. Ini mungkin cairan atau darah yang terkumpul di bawah kulit kepala. Ini bisa terjadi karena sedikit terbentur saat melahirkan. Benjolan di kepala bayi biasanya akan hilang dalam satu atau dua minggu.

Demikian 5 penyebab kepala peyang pada bayi ya Bunda. Apa saja kah yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi dan mencegah kepala peyang pada bayi? Cek lengkapnya di halaman berikut ya.

Simak juga video tentang teknik pijat bayi mulai dari kepala hingga kaki di bawah ini ya:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA MENGATASI DAN MENCEGAH KEPALA BAYI PEYANG

Cute newborn baby girl lying in the bed. 2 month old child in owl hat sleeping on blue blanket with stars

Ilustrasi kepala peyang pada bayi/Foto: iStock

Kepala peyang pada bayi masih dapat diperbaiki kok, Bunda, berikut adalah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi dan mencegah kepala Si Kecil mengalami bentuk peyang:

1. Ubah posisi tidurnya

Untuk mencegah kepala Si Kecil peyang, usahakan mengubah posisi tidurnya ke sisi kanan atau sisi kiri secara berkala. Saat Si Kecil terjaga, Bunda bisa memposisikan bayi tengkurap supaya kepalanya tidak terus tertekan sekaligus untuk melatihnya tengkurap sendiri. Namun, Bunda harus selalu mengawasi Si Kecil saat ia sedang tengkurap.

2. Ubah posisi tempat tidurnya

Bunda, perlu diketahui bahwa Si Kecil akan tertarik melihat benda-benda seperti jendela atau mainan yang dipasang di atas kepalanya. Nah, mengubah posisi mainan secara rutin atau tempat tidur akan mendorong kepala Si Kecil menengok ke arah yang berbeda. Hal ini akan membuat kedua sisi kepala Si Kecil akan mengalami penekanan yang seimbang.

3. Variasikan cara menggendong

Melakukan variasi dalam menggendong bayi, misal dengan posisi tegak, kemudian didekap, atau miring, juga dapat mengurangi tekanan berlebihan pada satu sisi kepalanya.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda