PARENTING
Dongeng Anak: Dudu yang Lapar
Didik Rahmawan/Rumah Dongeng Mentari | HaiBunda
Rabu, 24 Nov 2021 12:50 WIBBerikut dongeng anak yang bisa Bunda bacakan untuk Si Kecil sebelum tidur.
Suatu hari Dudu, gajah yang tinggal di hutan Lampung, merasa lapar. Buah-buahan yang menjadi makanannya sudah habis di rumahnya.
"Waduh, buah-buahan di rumah habis. Padahal aku sekarang sedang lapar. Aku harus keluar ke hutan untuk mencari makan kalau begini," gumam Dudu.
Baca Juga : Dongeng Anak: Kue Putri Mandi |
Hari masih pagi, saat Dudu keluar rumahnya untuk mencari makan di hutan. Dia melompati setiap pohon di hutan, sesekali dia juga jalan di tanah untuk melihat sekitar. Cukup lama dia berkeliling di hutan, tapi tak menemui makanan yang ia cari. Tak ada pohon yang sedang mengeluarkan buah-buahan ternyata. Yang ada hanyalah, hutan yang terlihat rusak. Dia pun memutuskan istirahat sejenak di salah satu ranting pohon.
Saat dia istirahat, dia melihat Lilo, gajah Lampung, yang tengah berjalan di bawah. Dudu segera turun dan menghampiri Lilo. Ternyata, di kepala Lilo ada Jojo, burung Cucak Hijau yang sedang hinggap.
"Hai Lilo, Jojo, sedang apa kalian?" tanya Dudu pada Lilo dan Jojo.
"Kami sedang mencari makanan, Du," jawab Lilo
"Iya, sudah dari tadi kami berkeliling hutan untuk mencari makanan," lanjut Jojo "Wah, kebetulan sekali. Aku juga sedang mencari makanan. Sepertinya makanan di hutan ini sudah habis. Yang tersisa hanya hutan yang rusak oleh ulah manusia." sahut Dudu. "Wah, kalau sudah habis, gimana ini?" tanya Lilo.
"Hmmmm... Tidak ada pilihan lagi selain pergi keluar hutan," jawab Dudu. "Jojo, kamu terbang di atas untuk melihat suasana dan keadaan di luar hutan. Aku dan Dudu akan melihat dari bawah sembari jalan keluar hutan," lanjut Dudu.
"Ide yang patut dicoba. Aku setuju!" ucap Jojo dengan semangat.
"Oiya Lilo, izinkan aku naik ke badanmu ya, kita saling lihat ke sekeliling." ucap Dudu selanjutnya kepada Lilo.
"Baiklah, ayo kita pergi keluar hutan!" teriak Lilo.
Mereka bertiga akhirnya pergi keluar hutan. Dudu dan Lilo berjalan perlahan di bawah dengan terus melihat sekeliling dengan seksama. Jojo terbang di atas melihat suasana dan keadaan di luar hutan dari atas. Tak berselang lama, Jojo berkicau nyaring sekali. Dudu dan Lilo yang masih berjalan, langsung berhenti. Jojo menghampiri mereka.
"Di depan ada kebun pisang. Dan banyak pohon yang sedang berbuah lebat. Kita bisa kesana," ucap Jojo penuh semangat.
"Wah, akhirnya kita menemukan buah untuk kita makan," sahut Lilo.
"Ayo kita berangkat!" teriak Dudu.
Mereka segera pergi ke kebun pisang tadi. Dan benar kata Jojo, banyak pohon yang sedang berbuah. Pisangnya pun terlihat sudah matang. Mereka bertiga senang sekali. Dudu yang pandai memanjat, segera turun dari badan Lilo dan memanjat salah satu pohon pisang. Dia bergegas memetik pisang dan memakannya dengan lahap. Saking asiknya makan, Dudu lupa teman-temannya di bawah.
"Dudu, petikkan juga untuk kami," teriak Lilo.
"Hah, apa?" jawab Dudu.
Jojo segera terbang ke atas menghampiri Dudu.
"Dudu, petikkan juga untuk kami ya. Aku dan Lilo menunggu di bawah," ucap Jojo. "Ooohhh... Iya, akan kupetikkan," jawab Dudu.
Dudu pun memetik beberapa buah pisang yang ada di dekatnya. Dan membawanya turun ke bawah. Dia segera menghampiri Lilo dan Jojo yang sudah menunggunya.
"Ini pisang untuk kalian. Jatah kalian cukup segini," ucap Dudu kepada Lilo dan Jojo. "Apa maksudmu Dudu?" tanya Lilo penasaran.
"Iya, pisang untuk kalian cukup segini saja. Karena ide untuk keluar hutan itu dari aku, maka aku berhak untuk mendapatkan pisang yang lebih banyak," jawab Dudu.
"Kan, kita sama-sama mencarinya Du," sahut Jojo.
"Iya, tapi tanpa ide keluar hutan dariku, kita tidak akan bisa menemukan kebun pisang ini bukan?" sahut Dudu.
"Sudah, aku masih mau makan lagi pisang-pisangku ini. Hahaha," sahut Dudu selanjutnya.
Sikap rakus dan licik Dudu tiba-tiba keluar setelah melihat kumpulan pohon pisang yang berbuah ranum. Dia begitu tergoda dengan pisang itu sampai lupa dengan teman-temannya yang ikut mencari makanan bersama. Lilo dan Jojo tidak mempermasalahkan itu, toh buah yang Dudu berikan sudah cukup untuk makan mereka. Mereka berdua makan dengan tenang tanpa menghiraukan Dudu yang tengah kalap dengan pisang-pisangnya. Saat Lilo asik mengunyah pisang, telinga Lilo mendengar teriakan manusia dari ujung kebun.
Ternyata itu, rombongan warga desa pemilik kebun pisang yang marah dan ingin mengusir Dudu, Lilo, dan Jojo Mereka bertiga baru tahu kalau kebun itu milik warga desa. Jojo segera terbang ke tempat Dudu berniat untuk memberi tahu Dudu. Tapi ternyata, Dudu tertidur dengan tangan penuh pisang. Dia kekenyangan ternyata. Lilo yang melihat Jojo kesusahan membangunkan Dudu di atas, segera mengambil tindakan. Dia langsung menubruk pohon pisang tempat Dudu tertidur. Dudu terjatuh ke tanah, dia terbangun dan kesakitan.
Tanpa pikir panjang, Lilo segera mengangkat Dudu dengan belalainya dan pergi kembali ke hutan bersama Jojo.
Sesampainya di dalam hutan, Lilo melepaskan Dudu dari belalainya.
"Hampir saja," ucap Lilo.
"Aduuuuhhh, sakiiiiitt!!!" teriak Dudu
"Tahan sakitmu, itu lebih baik daripada kamu harus ditangkap oleh warga desa," teriak Jojo penuh kesal.
"Hah?? Warga desa??" tanya Dudu.
"Iya, kebun itu ternyata milik warga desa. Mereka marah karena pisangnya kita makan. Kamu yang terlalu rakus, tertidur kekenyangan di atas pohon. Aku sampai harus menubruk pohon pisang itu agar kamu jatuh dan bisa selamat dari warga. Sekarang kita sudah selamat," jawab Lilo dengan penuh kesal juga.
"Aku kira kalian sudah pergi saat aku asyik makan. Kalian malah menolongku. Aku sudah jahat pada kalian padahal," ucap Dudu penuh menyesal dengan tetap menahan sakit.
Baca Juga : Dongeng Anak: Rumah Baru Buha |
"Kami tidak tega meninggalkanmu, kami bisa makan pisang karena idemu juga, untuk keluar dari hutan." ucap Jojo.
"Iya, kami tidak ingin kamu dibawa warga," sahut Lilo.
Dudu kembali minta maaf sambil memeluk Lilo. Jojo pun ikut memeluk mereka. Mereka merasa bersalah telah makan pisang dari kebun warga, tetapi mereka juga bingung karena hutan tempat mereka tinggal dan mencari makan telah rusak.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Dongeng Anak: Berbagi Itu Menyenangkan
Dongeng Anak: Petualangan Bongi
Dongeng Anak: Asal Mula Telaga Warna
Dongeng Anak: Bangga Berbahasa Indonesia
TERPOPULER
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia
Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri
Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terungkap, Pacar Berondong Olla Ramlan Diduga Teuku Ryan
-
Beautynesia
8 Kebiasaan Baik yang Perlu Dilakukan Kalau Ingin Punya Kulit Sehat dan Glowing
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Tren Kuku Terinspirasi dari Ikan Sarden yang Dipopulerkan Gen Z
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba