Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Normalkah bila Bayi Baru Lahir Sering BAB? Bunda Perlu Tahu

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 30 Nov 2021 18:25 WIB

Mother gently placing her sleeping newborn baby in the bassinet wrapped tightly in a forest green swaddle.
Ilustrasi bayi baru lahir/Foto: Getty Images/FatCamera

Jakarta - Apakah Bunda merasa cemas dan khawatir saat Si Kecil yang baru lahir tampak terlalu sering BAB (buang air besar)? Normal atau tidak ya bayi mengalami hal tersebut? Yuk, Bunda simak penjelasan berikut untuk mendapatkan jawabannya.

Dikutip dari Healthline, bayi baru lahir akan mengeluarkan mekonium, zat hitam, lengket, seperti tar dalam beberapa hari pertama setelah lahir. Setelah sekitar tiga hari, tinja atau feses bayi yang baru lahir berubah menjadi tinja yang lebih ringan dan lebih encer. Tekstur dan warna tinjanya bisa berbeda-beda tiap anak, bisa berwarna cokelat muda, kuning, atau kuning kehijauan.

Seiring dengan waktu, usus bayi menyerap susu dalam jumlah banyak sehingga mereka menghasilkan sejumlah kecil limbah. Pada beberapa bayi, usus besar pun tidak mengosongkan diri lebih dari sekali sehari, atau bahkan sekali seminggu dalam beberapa kasus.

Lalu bagaimana bila bayi yang baru lahir Bunda sering buang air besar, apakah itu hal yang normal? Berikut jawabannya dikutip dari Parents.

Bayi biasanya BAB (buang air besar) 10 kali per hari selama beberapa bulan pertama, dan kemudian buang air besar dua hingga empat kali per hari sampai sekitar usia 4 bulan.

Ini terjadi dari refleks gastrokolik, yang terjadi saat perut meregang dengan makanan dan usus besar secara otomatis diberi isyarat untuk mengosongkan dan memberi ruang untuk lebih banyak makanan.

Pada bayi baru lahir refleks gastrokolik belum matang sehingga setiap kali mereka menyusu, biasanya akan mengeluarkan sedikit kotoran. 

Banner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 TahunBanner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 Tahun/ Foto: HaiBunda/Mia

Jadi Bunda jangan lagi cemas dan khawatir, karena normal bagi bayi yang disusui untuk buang air besar satu kali setiap minggu, tetapi juga normal bagi mereka untuk buang air besar setelah setiap kali menyusui.

Lalu bagaimana jika Si Kecil yang baru lahir mengalami frekuensi buang air besar yang berubah-ubah? Kira-kira apa ya penyebabnya? Berikut penjelasannya, bisa Bunda simak lengkapnya di halaman berikut ya. 

Simak juga video tentang cara memijat bayi agar BAB-nya lancar di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




PENYEBAB PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA TINJA SI KECIL

Newborn baby crying in mother hands

Ilustrasi bayi baru lahir/Foto: Getty Images/damircudic

Dikutip dari Healthline, Bunda mungkin akan melihat perubahan pada kotoran Si Kecil saat mereka tumbuh. Bunda juga mungkin melihat perbedaan jika pola makan mereka berubah dengan cara apa pun.

Misalnya, beralih dari ASI ke susu formula atau mengubah jenis susu formula yang Bunda berikan kepada Si Kecil dapat menyebabkan perubahan jumlah, konsistensi, dan warna tinja.

Perlu diketahui juga Bunda, bahwa Si Kecil yang diberi susu formula lebih jarang BAB daripada yang diberi ASI. Itu karena tinja bergerak melalui usus lebih lambat dengan susu formula, menyebabkan Si Kecil buang air besar sekali atau dua kali sehari, setiap satu atau dua hari, setelah beberapa bulan pertama.

Namun, Bunda juga bisa perhatikan bahwa beberapa bayi yang diberi susu formula akan buang air besar hingga tiga atau empat kali sehari pada awalnya. 

Tapi nanti, saat Si Kecil mulai makan makanan padat, Bunda mungkin akan mulai melihat potongan-potongan kecil makanan bercampur pada tinja Si Kecil. Perubahan pola makan ini juga dapat mengubah berapa kali Si Kecil buang air besar per hari.

Kapan waktu yang tepat untuk ke dokter?

Temui dokter anak atau segera cari bantuan medis jika Bunda melihat hal berikut di popok Si Kecil:

  • Feses berwarna merah gelap atau berdarah
  • Tinja hitam setelah Si Kecil mengeluarkan mekonium (biasanya setelah hari keempat)
  • Lebih banyak tinja per hari daripada biasanya untuk Si Kecil
  • Tinja dengan banyak lendir atau air
  • Bayi baru lahir mungkin mengalami diare atau diare eksplosif dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Ini mungkin gejala virus atau bakteri. Bunda bisa segera hubungi dokter anak. Biasanya dehidrasi adalah masalah umum yang menyertai diare.

Meskipun jarang terjadi pada periode bayi baru lahir, Si Kecil yang baru lahir mungkin mengalami konstipasi jika mengalami tinja yang keras atau kesulitan buang air besar. Disarankan untuk Bunda agar segera menghubungi dokter anak. Sekian Bunda informasi kali ini. Semoga bermanfaat.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda